imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

➖ US Dollar Index DXY pekan ini ditutup di kisaran 108,9.

Sudah kembali ke bawah 109, dari sebelumnya sempat menembus 109,5 selepas tahun baru karena didorong inflow ke US, jobless claims yang drop, dan PMI manufaktur US yang menguat walau masih di zona kontraksi.

➖ Rupiah tetap bertahan di kisaran 16.200 terhadap USD di tengah penguatan DXY

Sentimen domestik yang positif sepertinya masih mampu menahan gejolak kurs selain intervensi yang juga dilakukan BI.

PPN naik ke 12% hanya untuk barang mewah, stimulus insentif yang tetap dilanjutkan, PMI manufaktur Indonesia yang naik signifikan, serta inflasi yang terkendali dan secara tahunan terendah sepanjang sejarah.

➖ Walaupun probabilitasnya menurun, market masih menyisakan peluang sekitar 28% kalau Fed akan cut rate 2 kali hingga Juni 2025 menurut CME FedWatch.

Sementara peluangnya masih di atas 50% Fed cut rate 2 kali hingga Desember 2025.

Ini masih sesuai proyeksi (dot plot) yang diumumkan Fed.

$OIL WTI naik lagi ke kisaran USD 74 per barel, padahal sebelumnya sempat turun ke bawah USD 73.

BRENT naik ke kisaran USD 76,6 per barel, setelah sempat turun ke USD 75,5.

Hal ini didorong perkiraan kebutuhan minyak yang meningkat karena cuaca dingin di Eropa dan US.
Pasar juga memperkirakan tambahan stimulus yang akan diberikan pemerintah China untuk memulihkan ekonominya.

Stok minyak yang masih terus menurun di US juga menambah sentimen pendorong harga minyak ini.

✔️ Di sisi lain, harga gas alam turun ke kisaran USD 3,37 per MMBtu, dari sebelumnya sudah sempat menyentuh USD 4,17.

Pengurangan stok gas alam US yang lebih rendah dari ekspektasi menjadi faktor penahan kenaikan harga.

$IHSG $USDIDR

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy