@drmalique
Menurut Analisa saya Penjualan mobil di Malaysia cenderung lebih baik dibandingkan di Indonesia karena beberapa faktor berikut:
1. Kebijakan Pemerintah
Malaysia memiliki dua produsen mobil nasional, Proton dan Perodua, yang didukung oleh kebijakan pemerintah berupa insentif pajak dan proteksi pasar. Hal ini membuat harga mobil buatan lokal lebih terjangkau dibandingkan mobil impor.
Pajak impor mobil di Malaysia relatif tinggi, sehingga masyarakat lebih cenderung membeli mobil lokal yang lebih murah.
2. Pendapatan Per Kapita yang Lebih Tinggi
Pendapatan per kapita Malaysia lebih tinggi daripada Indonesia, sehingga daya beli masyarakat untuk kendaraan bermotor juga lebih besar.
3. Infrastruktur Transportasi
Meskipun Malaysia memiliki sistem transportasi umum yang baik di kota-kota besar seperti Kuala Lumpur, penggunaan mobil pribadi masih menjadi pilihan utama karena efisiensi dan kenyamanan.
Infrastruktur jalan yang lebih baik mendorong masyarakat untuk memiliki mobil pribadi.
4. Ketersediaan Mobil Murah dan Hemat Energi
Perodua, misalnya, memproduksi mobil kecil yang hemat energi dan berbiaya rendah, sehingga menarik bagi masyarakat menengah ke bawah.
5. Subsidi dan Kemudahan Kredit
Malaysia memberikan subsidi bahan bakar yang menjadikan biaya operasional mobil lebih murah. Selain itu, fasilitas kredit kendaraan dengan bunga rendah juga mempermudah masyarakat memiliki mobil.
6. Populasi yang Lebih Kecil
Dengan populasi yang lebih kecil dibandingkan Indonesia, pasar Malaysia lebih terkonsentrasi dan mudah dijangkau oleh produsen mobil lokal.
Sebaliknya, di Indonesia, meskipun pasar otomotif besar, tantangan seperti daya beli masyarakat yang lebih rendah, infrastruktur transportasi umum yang kurang memadai di sebagian besar daerah, dan tingginya persaingan antar merek membuat pertumbuhan penjualan mobil lebih lambat dibandingkan Malaysia.
Fun Fact : Indonesia juga memiliki Mobil Nasional seperti Esemka. tapi Bo'ong 馃槀
$ASII $AUTO $IMAS