@Zibon12 bantu koreksi, apabila TL digunakan hari kamis T+0, maka late fee baru di kenakan di hari senin T+3 kenapa? karna sebelum jatuh tempo di hari T+3, weekend/libur tidak terhitung late fee, apabila hari weekend atau libur jatuh sebelum T+3 dan sudah dilunasi dengan CATATAN HARUS TOP UP RDN.
jadi kalo case diatas dia beli saham di hari kamis, late fee 0,1% baru dihitung per hari senin (T+3). Nah jika dia melunasi leverage dengan menjual saham di hari senin, late fee tetep berjalan sampai penjualan saham settled (butuh 2 hari kerja) dengan kata lain, pelunasan baru di terima pada hari rabu dan late fee terhitung senin, selasa, rabu = 0,3%.
beda cerita kalo dia make leverage di hari selasa. T+3 akan jatuh di hari jumat, apabila dia ga melakukan topup RDN, late fee di sabtu, minggu tetep terhitung 0,1%/hari. jadi di hari senin, latefee terhitung sudah 0,3%.
simpelnya beli hari selasa;
a. pelunasan dilakukan dengan penjualan pada hari kamis, total late fee akan di hitung sampai per hari senin = 0,3%
b. pelunasan dilakukan dengan penjualan pada hari jumat, total late fee akan dihitung sampai per hari selasa = 0,4%
c. pelunasan dilakukan dengan penjualan pada hari senin, total late fee akan dihitung sampai per hari rabu = 0,5%
kesimpulannya, late fee di weekend tidak terhitung apabila dia sudah melunasi kewajiban sebelum weekend/libur terjadi dengan cara top up RDN. dan late fee tetap terhitung apabila dia melunasi kewajiban dengan cara menjual saham di hari T+3. karna settlemend membutuhkan 2 hari kerja.
sesuai pengalamam saya di ipot, di SB juga sama harusnya. karna sebelum libur tahun baru, SB kasih skema penggunaan latefee untuk leverage.