imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Apakah Djarum Kapok Nyangkut Harga Atas Sehingga Memutuskan Tunda RI $TOWR Harga 900?

Keputusan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) untuk menunda Rights Issue (RI) di harga Rp900 per saham menimbulkan pertanyaan, apa yang sebenarnya terjadi? https://cutt.ly/te10ubZ2

Menariknya, jika kita lihat ke belakang, Djarum di TOWR pernah melakukan tender offer dengan harga jauh lebih tinggi, seperti Rp1.300 per saham pada 2022. Bahkan, pada tender offer sebelumnya, strategi mereka berhasil karena harga premium yang ditawarkan relevan dengan tujuan strategisnya. Tapi kenapa sekarang RI di harga Rp900 justru ditunda? Kapok?

Perbedaan utama ada di kondisi pasar. Saat ini, harga pasar saham TOWR berada di Rp630 per saham, jauh lebih rendah dibandingkan harga RI yang direncanakan. Dalam kondisi seperti ini, sulit bagi manajemen untuk menarik minat pemegang saham untuk menebus saham baru. Investor pasti berpikir, “Kenapa saya harus bayar Rp900 kalau saya bisa beli di pasar dengan harga Rp630?” Risiko saham tidak terserap tentu sangat besar.

Tender offer sebelumnya memberikan pelajaran penting. Pada 2022, Djarum melalui PT Dwimuria Investama Andalan menawarkan tender TOWR dengan harga Rp1.300 per saham. Harga itu dianggap premium karena tujuan tender adalah memperkuat pengendalian saham dan mendukung posisi strategis Grup Djarum. Itu strategi yang jelas: meski mahal, ada manfaat langsung yang didapat. Sedangkan Rights Issue di 2024 lebih fokus untuk menghimpun dana publik sebesar Rp4,5 triliun, yang sangat bergantung pada kepercayaan investor terhadap nilai saham.

Masalahnya, RI dengan harga Rp900 di tengah harga pasar Rp630 menciptakan ketimpangan besar. Investor cenderung menghindari RI seperti ini karena tidak ada insentif nyata untuk membeli saham baru. Ini alasan utama mengapa manajemen memutuskan menunda RI dan mengevaluasi ulang struktur harga serta strateginya. Mereka belajar bahwa harga harus mencerminkan kondisi pasar untuk menarik minat investor. Mana dividen nya kecil banget lagi. https://bit.ly/3OZWjZR

Dividend Interim 6 rupiah sedangkan capital loss lebih dari 100 rupiah.

Penundaan ini juga menunjukkan kehati-hatian manajemen TOWR. Mereka memahami bahwa memaksakan RI di tengah pasar bearish dapat merusak reputasi perusahaan. Dengan fundamental yang tetap solid—aset mencapai Rp72,6 triliun per Juni 2024 dan laba bersih tumbuh 7,62% menjadi Rp1,62 triliun—TOWR tidak sedang dalam krisis. Langkah ini lebih mencerminkan strategi adaptif, memastikan langkah berikutnya dilakukan dengan lebih matang dan pada saat yang tepat.

Pada akhirnya, meskipun RI di harga Rp900 gagal jalan, TOWR tidak mundur. Mereka justru menunjukkan bahwa belajar dari pengalaman tender offer sebelumnya adalah bagian penting dari perjalanan bisnis. Harga premium bisa berhasil jika tujuannya jelas, tapi untuk menghimpun dana publik, relevansi harga dengan kondisi pasar adalah segalanya. Jadi, keputusan menunda ini mungkin bukan tentang kapok, tapi tentang memastikan langkah berikutnya benar-benar menghasilkan nilai yang optimal.

Mungkin mereka mau RI setelah TOWR nyungsep lebih dalam lagi. Biar harga tebus RI nya bukan di 900 lagi.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Dan jangan lupa kunjungi  Pintarsaham di sini  
https://bit.ly/3QtahWa

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
$BBCA $TLKM

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy