Rights Issue $TOWR Ditunda
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), salah satu pemain besar di industri telekomunikasi Indonesia yang juga sister company $BBCA Anak Djarum, baru saja mengambil keputusan kontroversial dengan menunda pelaksanaan Rights Issue (PMHMETD I). Awalnya, pada 25 Oktober 2024, RUPSLB menyetujui rencana penambahan modal sebesar Rp4,5 triliun melalui penerbitan 4,99 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp900 per saham. Tujuan Rights Issue ini sangat strategis: membayar pinjaman dan mendukung modal kerja, termasuk untuk anak usaha andalan mereka, Protelindo. Namun, hanya beberapa hari sebelum pelaksanaan, tepatnya pada 27 Desember 2024, TOWR tiba-tiba memutuskan untuk menunda Rights Issue tersebut. Mana dividen cuma 6 rupiah aja. https://bit.ly/3OZWjZR
Dari kacamata bisnis, keputusan ini bisa terlihat plin plan jika dilihat sepintas. Bagaimana tidak? Semua sudah direncanakan dengan matang, mulai dari tanggal perdagangan HMETD (18-27 Desember 2024) hingga target pendapatan emisi yang jelas. Namun, TOWR mengaku bahwa keputusan ini diambil karena kondisi makroekonomi yang tidak kondusif dan volatilitas harga saham mereka. Harga saham yang naik-turun membuat manajemen khawatir bahwa Rights Issue mungkin tidak menarik minat investor sesuai ekspektasi. Tindakan ini menunjukkan bahwa manajemen sebenarnya sadar akan risiko pasar dan mencoba menghindari kegagalan penghimpunan dana.
Dari sisi kronologi, bisa jadi publik melihat manajemen TOWR terlalu tergesa-gesa dengan perencanaan Rights Issue di tengah ketidakpastian ekonomi. Namun, jika dilihat dari sudut pandang bisnis, keputusan untuk menunda bisa dianggap langkah adaptif. Selain itu, TOWR juga mengumumkan akan mengkaji ulang struktur Rights Issue, termasuk harga saham dan jumlah modal yang akan dihimpun. Artinya, mereka tidak sepenuhnya mundur, melainkan hanya menyesuaikan strategi agar lebih sesuai dengan realitas pasar. Perlu Upgrade skill https://bit.ly/3YGX6Dc
Lalu, apakah ini plin plan? Maybe yes, maybe no. Dalam dunia bisnis, fleksibilitas untuk mengubah strategi sesuai kondisi adalah tanda manajemen yang responsif. Apalagi, TOWR dengan tegas menyatakan bahwa penundaan ini tidak memiliki dampak material terhadap operasional atau keuangan perusahaan. Pada 30 Juni 2024, aset mereka mencapai Rp72,6 triliun, meningkat 5,7% dari Desember 2023. Laba periode berjalan juga tumbuh 7,62% menjadi Rp1,62 triliun. Data ini menunjukkan bahwa secara fundamental, TOWR tetap kuat.
Keputusan TOWR bisa dianggap sebagai manuver hati-hati untuk menjaga nilai perusahaan dan kepercayaan investor. Daripada memaksakan Rights Issue di saat pasar tidak mendukung, lebih baik menunggu waktu yang tepat. Memang, perubahan arah ini bisa menimbulkan persepsi negatif jika tidak dikomunikasikan dengan baik. Tapi, sejauh ini, alasan yang diberikan manajemen cukup masuk akal. Jadi, plin plan atau tidaknya keputusan ini bergantung pada cara kita melihat: sebagai ketidakkonsistenan atau sebagai strategi adaptif.
Djarum pun nampaknya malas tebus RI TOWR harga 900. Mungkin Djarum mikir, lebih baik nyungsep kan aja dulu ya ke 100 atau FCA 1 rupiah sekalian baru RI. Mungkin ya, belum tentu benar.
馃ォ Rencana Rights Issue yang Ambisius
Pada 25 Oktober 2024, TOWR mengadakan RUPSLB dan menyetujui Rights Issue sebesar Rp4,5 triliun.
Sebanyak 4,99 miliar saham baru akan diterbitkan dengan harga pelaksanaan Rp900 per saham.
Dana akan digunakan untuk membayar utang dan mendukung modal kerja, termasuk pengembangan Protelindo.
馃敟 Tanggal Penting Pelaksanaan Rights Issue
Pencatatan HMETD direncanakan pada 18 Desember 2024.
Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD dijadwalkan antara 18-27 Desember 2024.
馃ォ Penundaan Mendadak
Pada 27 Desember 2024, TOWR mengumumkan penundaan Rights Issue.
Alasan: volatilitas harga saham dan kondisi makroekonomi yang tidak stabil.
馃敟 Evaluasi Ulang Struktur Rights Issue
Manajemen memutuskan untuk meninjau ulang jumlah modal dan harga penawaran saham.
Langkah ini diambil untuk menyesuaikan dengan realitas pasar saat ini.
馃ォ Dampak terhadap Operasional dan Keuangan
Penundaan tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional atau keuangan.
Aset TOWR per 30 Juni 2024 mencapai Rp72,6 triliun, meningkat 5,7% dari Desember 2023.
Laba periode berjalan tumbuh 7,62% menjadi Rp1,62 triliun.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan
https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi聽 Pintarsaham di sini 聽
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
$TLKM
1/3