ADRO


Familiar disebut Adaro dulunya dan mungkin seterusnya (karena tickernya tetep ADRO), sebelumnya bernama PT. Adaro Energy Indonesia Tbk. yang kini telah berubah nama menjadi PT. Alamtri Resources Indonesia Tbk setelah Spin Off PT. Adaro Andalan Indonesia Tbk (AAI, ticker AADI). Perubahan nama bertujuan untuk memperkenalkan identitas baru perusahaan dan sebagai komitmen perusahaan dalam mewujudkan visi jangka panjang untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang ditimbulkan oleh bahan bakar fosil.

Sebagaimana sebuah perusahaan, sisi menarik darinya adalah bagaimana dan dari mana perusahaan ini menghasilkan “uangnya”. Adanya Spin Off ini membuat 8 pilar ADRO yang sebelumnya menjadi ladang cuannya Adaro, saat ini terbagi dengan AADI. 8 Pilar ADRO yang sebelumnya ada adalah Adaro Mining, Adaro Services, Adaro Logistic, Adaro Power, Adaro Land, Adaro Water, Adaro Capital, Adaro Foundation (Gambar 2). Lalu pada tahun 2022 ADRO merubah pilarnya menjadi tiga (Gambar 3), yakni Adaro Energy, Adaro Minerals, dan Adaro Green. Dengan aksi Spin Off ini, yang terpisah sebagian besar adalah dari Pilar Adaro Energy yang berupa AAI itu sendiri beserta anak-anak perusahaannya. Sebagian besar lini usahanya adalah tambang batubara termal, logistik, investasi, dan teknologi pertambangan.

Lantas apa saja bisnis yang tersisa dari terpisahnya AADI dari ADRO ini? Tentu saja bisnis selain milik AADI yang telah tersebut di atas. Sebagian besar berupa pembangkit listrik, jasa pertambangan, tambang batubara metalurgi, tambang mineral, dan smelter khususnya milik ADMR, perusahaan baterai EV, dan berbagai bisnis pendukung ekosistem EBT. Dengan lepasnya AADI ini, kita mestinya dapat berhitung berapa aset dan pendapatan maupun laba yang berkurang?

Snips Stockbit terkait Spin Off ADRO memberikan informasi bahwa Aset AAI memberikan kontribusi sebesar 52,9% dan setara dengan 89,4% pendapatan dan 104,8% laba bersih ADRO. Dalam sumber lain, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan bahwa setelah Spin Off, Pendapatan akan turun sebesar 65% dan laba 64%. Jika dilihat dari Spin Off ini, sebenarnya tidak sepenuhnya ADRO menjadi Perusahaan Green Energy, karena masih terdapat PLTU batubara dan tambang batubara metalurgi. Namun jika dilihat secara keseluruhan, bisnis EBT pada ADRO sudah mendominasi.

Melalui IPO 10% saham dan sisanya PUPS AADI yang seharusnya melepas seluruh kepemilikan ADRO di AADI, nyatanya sampai Laporan kepemilikan saham terakhir, ADRO masih menggenggam AADI sebanyak 15,37% saham AADI. Meskipun kepemilikan ADRO sudah turun sangat banyak, 15,37% saham AADI merupakan jumlah yang masih besar, sisi positifnya adalah ADRO masih akan mendapatkan laba dan mungkin juga dividen dari AADI, walaupun uang hasil tebus PUPS tidak tercapai. Berbagai aksi korporasi ADRO dalam mengiringi Spin Off, seperti pembagian dividen jumbo serta IPO dan PUPS AADI, memberikan dampak signifikan bagi penurunan aset, pendapatan dan laba ADRO. Diperkirakan ADRO memiliki Kas sebesar Rp7,45 triliun dengan Total Aset sebesar Rp64,2 triliun. Bagaimana kepastian posisi keuangan ADRO pada 2024 ini, baru dapat dipastikan setelah FY24 rilis. Memang masih cukup lama, tetapi kiranya dari penjelasan suhu di atas dapat dijadikan pertimbangan untuk melihat bagaimana keuangan ADRO.

Setelah membahas Spin Off ADRO, memberikan kita gambaran bagaimana sih ADRO itu dan apa saja perubahannya. Sehingga paling tidak kita dapat menilai prospek ADRO kedepannya seperti berikut ini:

(➕️) Kelebihan

1. Pemegang Saham ADRO cenderung tidak mengalami perubahan, itu berarti GCG yang telah dijalankan sampai saat ini akan tetap berjalan, baik itu dari segi manajemen, strategi, dan aksi korporasi.

2. Dividen yang konsisten, apalagi baru saja ADRO mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2024 dengan DY sekitar 4,17%. Menurut saya besaran dan aksi korporasi dividen ini masih relatif sama dan bagus seperti kebijakan dividen tahun-tahun sebelumnya.

3. ADRO memiliki kas yang sangat besar, dengan kas yang melimpah ADRO dapat mengembangkan EBT dan ekosistemnya dengan lebih leluasa karena EBT terkenal dengan Capex yang tinggi.

4. Selain memiliki kas dalam jumlah besar, ADRO memiliki keleluasaan yang lebih baik dari sebelumnya karena terganjal oleh bisnis “energi kotor” untuk mendapatkan pembiayaan dari berbagai lembaga keuangan dan investasi. Kebijakan ini dilakukan untuk memberikan dukungan terhadap sektor-sektor yang memberikan keberlanjutan baik dari segi ekonomi maupun lingkungan seperti EBT yang digeluti ADRO saat ini dan kedepannya.

5. Melalui Spin Off ADRO ini diharapkan ADRO dan AADI dapat tumbuh lebih baik daripada saat masih menjadi satu kesatuan. Selain itu manajemen dapat lebih fokus pada bisnis perusahaan masing-masing yang harapannya menghasilkan kinerja yang positif dan konsisten tumbuh dengan baik.

6. ADRO setidaknya memiliki potensi upside yang cukup besar dari pengembangan tambang batubara metallurgy, mineral, dan smelter khususnya oleh ADMR, serta penghasilan yang akan datang dari PLTA di Kalimantan Utara, PLTB di Kalimantan Selatan, dan PLTS di Kepulauan Riau.

7. Harga batubara metalurgi yang dimiliki ADRO cenderung memiliki harga yang lebih tinggi daripada harga batubara termal yang dilepas ke AADI. Dengan ekspansi ADMR akan memberikan kenaikan pendapatan dan laba bagi ADRO di masa depan.

8. Potensi Green Energy di masa depan masih sangat besar, sehingga memberikan peluang bagi ADRO di masa depan untuk terus mengembangkan bisnis EBTnya. Serta sentimen EBT akan menjadi energi masa depan sesuai target Net Zero Emission tahun 2060, memberikan kepastian keberlanjutan perusahaan.

9. Pengembangan ekosistem EV akan memberikan kelangsungan bisnis jangka panjang sebagai pendukung transportasi yang digadang-gadang menjadi transportasi masa depan.

10. ADRO merupakan saham bluechip dengan market cap besar yang masuk dalam LQ45 dan indeks utama lainnya, sehingga sangat likuid dan cenderung aman untuk sebagian besar investor.

11. Jika mengibaratkan dividen jumbo sebesar Rp1358,18 adalah harga yang digunakan untuk melepaskan AADI dari ADRO, maka harga ADRO saat ini 2430 + 1358 = 3788 sudah lebih tinggi daripada harga ADRO saat cumdate dividen jumbo 3670. Ini membuktikan bahwa terdapat apresiasi harga saham ADRO oleh investor, didukung juga oleh dividen interim yang tidak memberikan trap kepada investor.

12. Dengan PER (Annualised) 3.13 dan PBV 0,66 ; memberikan kemungkinan apresiasi harga di masa depan. Jika sampai ke PBV 0,95 (Mean PBV Standard Deviation 10 tahun) saja, harga ADRO akan menjadi Rp3500 (dibulatkan dari 3497,7).

13. Jika memang ADRO nantinya akan diapresiasi dengan baik oleh pasar, alangkah baiknya kita tidak perlu melihat valuasi BREN yang sangat fantastis dan berharap untuk bisa seperti itu. Namun kita coba lihat saja valuasi emiten sejenis (EBT) yang baru saja diapresiasi pasar yaitu LABA. Jika disetarakan PBVnya dengan LABA saat ini di PBV 5,29 akan memberikan nilai pasar ADRO sebesar Rp19.475 (pembulatan 19.476,82). Upside yang sebesar ini sudah memberikan memberikan return lebih dari 700% dari harga saat ini (multibagger).

14. Target Konsensus di Stockbit Rp3463,78 (Medium) dan Rp4700 (High), memberikan optimisme kenaikan saham ADRO di masa depan.

15. Menggunakan Fitur Valuasi Stockbit Metode Price to Earning menghasilkan nilai saham Rp2948,47 memberikan petunjuk bahwa harga ADRO masih dalam masa diskon.


(➖️) Kekurangan

1. Pendapatan dan laba yang turun drastis setelah melepas AAI belum dapat digantikan dengan cepat dari bisnis EBT, karena ADRO masih dalam proses membangun EBTnya.

2. Nilai dividen yang diterima kemungkinan akan relatif lebih kecil dari pada tahun-tahun sebelumnya dikarenakan perusahaan mengalami penurunan pendapatan dan laba karena melepas “mesin uangnya” (AADI) dan perusahaan sedang membutuhkan banyak modal untuk pengembangan EBT yang menjadi fokus perusahaan saat ini dan kedepannya.

3. Sentimen Presiden Terpilih AS Donald Trump yang memberikan sentimen positif ke energi fosil, sehingga memberikan efek sebaliknya pada sektor EBT yang dijalani oleh ADRO saat ini.

4. EBT cenderung tidak stabil dalam menghasilkan listrik karena pengaruh alam lebih sensitif daripada bahan bakar fosil. Sehingga membutuhkan kesiapan dan antisipasi yang lebih matang dalam operasinya.

5. Konsensus Stockbit memberikan target terendah Rp1900. Memberikan prediksi penurunan harga ADRO yang cukup dalam.


(😎) Opini Pribadi

1. Sampai pada saat ini ADRO masih sangat menarik untuk dikoleksi berdasarkan penjelasan di atas baik itu dari kelebihan dan kekurangannya maupun dari “feelingmology” pribadi. Salah satu tandanya adalah baru saja di penutupan bursa tahun 2024, Ex Date Dividen ADRO tidak memberikan trap pada investornya.

2. Jika memang yakin dan siap untuk berinvestasi di ADRO, sangat penting untuk memperhatikan secara berkala baik strategi dan aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan, kondisi fundamental & keuangan perusahaan, maupun kondisi mikro & makro yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap bisnis ADRO ini kedepannya.


Semua tulisan di atas dan gambar terlampir adalah pendapat pribadi, kreasi pribadi, dan hasil comot data & berita dari sana sini yang mungkin saja banyak kekurangannya. Maka dari itu disclaimer on and do your own research.


Sekian, CMIIW, dan semoga bermanfaat.

124…

Tag:
$ADRO $TPMA $UNTR
@husin1030 @stockbit

Terima kasih telah memfasilitasi untuk menulis

Referensi:
Prospektus AADI
LK ADRO Q3 2024
LK ADRO 1H 2024
Laporan Kepemilikan Saham AADI
Keystats Stockbit
https://snips.stockbit.com/snips-terbaru/-adro-berencana-spinoff-bisnis-batu-bara-thermal?rq=Spin%20off
https://cutt.ly/he11WJrB.
https://cutt.ly/je11WJdJ
https://cutt.ly/ee11WHHs
https://cutt.ly/oe11WJWM
https://cutt.ly/Ee11WHCj
https://cutt.ly/Fe11WKwD
https://cutt.ly/re11WHUF
https://cutt.ly/De11WKtx
https://cutt.ly/se11WKiF
https://cutt.ly/Xe11WJI6
https://cutt.ly/ye11WHNP
https://cutt.ly/Ne11WJhY
https://cutt.ly/1e11WHL7.
https://cutt.ly/ye11WHPy.
https://cutt.ly/He11WJul

Read more...

1/6

testestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy