Kinerja Saham $BBRI 2024
“Beli Mercy harga bajai” ternyata bisa berarti kualitasnya memang “harga bajaj” - algosearch id
1. Penurunan Terburuk Sejak 2008
• Saham BBRI turun -28% di 2024 (tidak termasuk dividen).
• Penurunan terburuk sebelumnya terjadi pada krisis finansial 2008 (-38%).
2. Faktor Penurunan
• Penurunan kualitas fundamental: Net interest income melemah, biaya kredit meningkat, dan pertumbuhan pinjaman melambat.
• Kehilangan katalis pertumbuhan: Fokus pada pinjaman korporasi yang bukan keahlian utama BBRI, kalah bersaing dengan BBCA dan BMRI.
Kinerja di bawah target:
• Pertumbuhan pinjaman 9M24 hanya +8,2% (di bawah target +10–12%).
• Biaya kredit (credit cost) mencapai 3,4% (melebihi batas maksimum 3%).
3. Penjualan Asing Masif
• Investor asing menjual saham secara besar-besaran, meninggalkan BBRI.
• Saham ini menjadi “value trap” karena tidak ada katalis positif jangka menengah.
Kenapa Retail Investor Tetap Membeli?
1. Ilusi Harga Murah
• Retail investor cenderung menganggap harga yang lebih rendah berarti saham “lebih murah” dan memiliki potensi upside besar.
• Contoh: Ketika harga turun -18% pada April, jumlah investor melonjak dari 349.827 menjadi 447.812.
2. Tertarik Dividen Tinggi
• Payout ratio meningkat ke 80–85%, menghasilkan dividend yield 6–7%, yang terlihat menarik meskipun harga saham turun.
• Namun, yield tinggi ini tidak cukup menutupi kerugian harga saham (-28%).
3. Salah Persepsi Valuasi
• Banyak investor retail percaya bahwa valuasi rendah (PER/PBV) menunjukkan saham undervalued, tanpa mempertimbangkan bahwa valuasi rendah bisa mencerminkan fundamental yang melemah.
• Analogi: “Beli Mercy harga bajai” ternyata bisa berarti kualitasnya memang “harga bajai.”
Apa yang Mungkin Terjadi ke Depan?
1. Potensi Rebound Saham
• Saham bisa pulih dalam jangka pendek jika ada kebijakan moneter atau fiskal yang lebih ekspansif.
• Namun, rebound tidak akan bertahan lama tanpa perbaikan fundamental yang nyata.
2. Investor Lokal sebagai Penopang Utama
• Investor asing cenderung menjauhi saham BBRI untuk saat ini.
• Investor institusi lokal sudah hampir maksimal alokasinya ke BBRI.
• Tinggal retail investor yang menjadi pembeli terakhir.
3. WASPADA: Biaya Kesempatan
• Dengan fundamental yang melemah, menahan BBRI untuk dividen saja mungkin kurang menguntungkan dibandingkan peluang investasi di tempat lain.
Bottom line
• Harga rata-rata investor retail yang membeli BBRI di 2024 adalah sekitar IDR 4.700 (di atas harga saat ini IDR 4.100).
• Jika tidak ada perbaikan signifikan, saham BBRI tetap menjadi “value trap” bagi investor yang hanya fokus pada dividen tanpa memperhatikan risiko penurunan harga.
Random tag
$BBCA $BMRI