Tidak Semua Saham Dividend Itu Adalah Trap
$ADRO membuktikan diri sebagai saham yang tidak termasuk dalam kategori dividend trap. Dividend trap biasanya terjadi ketika harga saham turun signifikan pada ex date, melebihi nilai dividen yang diterima oleh investor. Namun, pada kasus ADRO, skenario ini tidak terjadi. Harga saham pada cum date tercatat di level Rp2.540, sementara pada ex date turun menjadi Rp2.460, atau hanya turun sebesar Rp80 per saham. Di sisi lain, dividen yang diberikan per saham adalah Rp106 sebelum pajak, sehingga setelah pajak dividen 10%, investor masih menerima dividen bersih sebesar Rp95,4 per saham. Dengan demikian, keuntungan dari dividen masih lebih besar daripada penurunan harga saham. Mirip dengan $BBRI kemarin yang juga bukan dividen trap. Baca buku dividen https://bit.ly/3OZWjZR
Simulasi transaksi menunjukkan bahwa investor tetap mencatat keuntungan bersih bahkan setelah memperhitungkan seluruh biaya transaksi seperti fee beli (0,19%), fee jual (0,29%), pajak dividen, dan materai jika transaksi melebihi Rp10 juta. Misalnya, untuk investor dengan 10 lot saham ADRO (1.000 lembar), total biaya beli mencapai Rp2.544.826, sementara hasil dari penjualan di harga ex date mencapai Rp2.452.866. Ditambah dividen bersih sebesar Rp95.400, investor tetap memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp3.440. Pada skala yang lebih besar, seperti 100 lot (10.000 lembar), investor mencatat keuntungan bersih Rp14.400, sedangkan untuk 1.000 lot (100.000 lembar), keuntungan bersih meningkat menjadi Rp324.000.
Data ini mempertegas bahwa ADRO bukan hanya memberikan dividen yang kompetitif tetapi juga memberikan perlindungan nilai investasi, bahkan dalam kondisi harga saham yang turun setelah ex date. Dengan penurunan harga saham yang terkendali dan dividen yang tetap menguntungkan, ADRO menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari stabilitas sekaligus pengembalian dari dividen. Upgrade skills https://bit.ly/3YGX6Dc
馃敟 Harga saham saat cum date: Rp2.540 per lembar.
馃敟 Harga saham saat ex date: Rp2.460 per lembar.
馃敟 Penurunan harga saham: Rp80 per lembar.
馃敟 Dividen per saham sebelum pajak: Rp106 per lembar.
馃敟 Dividen per saham setelah pajak (bersih): Rp95,4 per lembar.
馃敟 Keuntungan dividen lebih besar dari penurunan harga saham: Dividen Rp95,4 > Penurunan Rp80.
Jika beli ADRO di Cum date dan sell di ex date
馃敟 10 lot (1.000 lembar):
Biaya beli: Rp2.544.826
Biaya jual: Rp2.452.866
Dividen bersih: Rp95.400
Keuntungan bersih: Rp3.440
馃敟 100 lot (10.000 lembar):
Biaya beli: Rp25.458.260
Biaya jual: Rp24.518.660
Dividen bersih: Rp954.000
Keuntungan bersih: Rp14.400
馃敟 150 lot (15.000 lembar):
Biaya beli: Rp38.182.390
Biaya jual: Rp36.782.990
Dividen bersih: Rp1.431.000
Keuntungan bersih: Rp31.600
馃敟 200 lot (20.000 lembar):
Biaya beli: Rp50.906.520
Biaya jual: Rp49.047.320
Dividen bersih: Rp1.908.000
Keuntungan bersih: Rp48.800
馃敟 1000 lot (100.000 lembar):
Biaya beli: Rp254.492.600
Biaya jual: Rp245.276.600
Dividen bersih: Rp9.540.000
Keuntungan bersih: Rp324.000
Jadi ADRO bukan dividend trap karena dividen yang diberikan lebih besar daripada penurunan harga saham saat ex date, sehingga investor tetap mendapatkan keuntungan bersih setelah seluruh biaya dihitung.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi聽 Pintarsaham di sini 聽
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
$AADI
1/3