Bagaimana pasar saham 2025?
Nggak terasa sudah akhir tahun lagi. Kalau akhir tahun, biasanya kita investor saham mulai mencoba menebak-nebak tahun depan gmn keadaan ekonomi. Pasar kira2 naik atau turun, sektor apa saja yg potensi, saham apa yg potensi, dll.
Sy dapat 12 laporan global outlook dari berbagai perusahaan investasi. Citi, Glodman sach, HSBC, Maybank, dll. Berhubung sy lagi demen AI, sy gunakan AI utk summarize 12 report tsb. Fokus terutama yg berkaitan utk pasar Indonesia. Hasilnya sbb
Global Economic & Political Outlook 2025:
Trump's potential return could create market uncertainty through:
- Possible new US-China trade war
- Changes in Middle East and European foreign policies
- Impact on energy policies and prices
- Stronger USD trend, affecting emerging markets' monetary policies
China Outlook:
GDP growth projected at 4.5-4.6% in 2025
Faces significant challenges:
- Property market issues (expected to bottom out in 2025, starting with Tier 1 cities)
- High debt levels and weak domestic demand
RMB10tn fiscal program approved to address local government debt
Requires more consumer-focused stimulus beyond current supply-side policies
Maintaining "lower for longer" interest rates, contrary to developed markets
Emerging Markets:
Generally stronger growth vs developed economies (EM aggregate 4%)
Asia leading growth, particularly Indonesia, India, Philippines (~5%)
Favorable inflation conditions in Asia enabling monetary policy easing
EM equities face muted returns (2.2% projected annual growth vs historical 7.2%)
Current valuations considered "fair" rather than "undervalued"
Commodities Outlook:
Gold prices expected to remain high mid-term
Copper demand could surge 50% by 2040 (IEA Net Zero scenario)
Oil (Brent) projected at $69/bbl by end-2025
Fossil fuels may benefit from Trump's potential policies
Nickel market sensitive to US renewable energy stance changes
Indonesia Specific Outlook:
5.1% GDP growth projected for 2025
Post-election stability under President Prabowo reducing investor concerns
Strong consumer confidence supported by increased minimum wage
Inflation projected at 2.8% (within 1.5-3.5% target)
Stock Picks by Sector:
Banking: BBCA, BMRI, BBRI (solid loan growth, manageable NIM)
Multi-sector: ASII (monetary easing, diversification)
Consumer: ICBP, INDF, KLBF (stable revenue growth, defensive)
Telco/Tech: TLKM, ISAT, GOTO (digital growth potential)
Commodity: NCKL, ANTM, MDKA (benefiting from Fed rate cuts)
Kalau menurut saya, susah sekali utk menebak pasar 2025 nanti bgmn. Karena kita menghadapi 2 ketidakpastian: ketidakpastian ekonomi global dan ketidakpastian ekonomi Indonesia.
Ketidakpastian ekonomi global gara2 terpilihnya Trump. Terutama kebijakan tentang tarif. Kalau betul dilakukan, bisa menimbulkan perang dagang. Kalau sampai perang dagang, ekonomi dunia pasti tewas. IHSG bisa turun, atau paling tidak stagnan sampai lama. Tapi blm tentu juga tarif diberlakukan (efeknya jelek bgt utk ekonomi AS). Mungkin gertak sambal Tump saja, utk nego perjanjian dagang dengan China. Kalau ini yg terjadi, efeknya bisa positif utk ekonomi dunia. IHSG kemungkinan besar akan naik banyak. Patut diingat IHSG cukup bullish tahun ini, sempat ATH di 7800++. Dipicu Fed mulai cut rate. Sampai wkt Trump menang Pilpres, IHSG dan emerging market lainnya langsung terjun bebas.
Di dalam negeri juga tanda tanya besar. Indonesia consumer confidence bulan Nov naik tinggi, bagus bgt https://cutt.ly/Oe1i6xiO. Tapi di mana2 dengar org mengeluh keadaan ekonomi mrk. Berita PHK silih berganti. Inflasi turn terus bbrp bulan terakhir, Nov bahkan 1.55% https://cutt.ly/de1i6xaK. Ini rendah bgt. Tapi banyak yg bilang kalau ke pasar belanja, harga2 pada naik. Kebijakan kenaikan PPN 12%, program makan bergizi, pembangunan rumah, penghapusan hutang UMKM, dll kita blm tahu hasilnya nanti bgmn.
Jadi apa yg sebaiknya dilakukan di tengah2 ketidak pastian ini? Kalau menurut sy sbb
1. Tetap fully invested pada saham => ada bbrp penelitian yg menunjukkan bahwa fully invested pada jangka panjang hasilnya lebih bagus dari mencoba menebak-nebak arah pasar
2. Diversifikasi lebar => sekarang sudah susah menebak sektor apa yg bakal manggung.
3. Gunakan hanya uang dingin => ini sudah jelas bgt
4. Gunakan value investing => cari saham bagus dengan harga murah. Lihat ROE, ROA, DER, sales growth, PER, PBV, dll. Kalau sampai pasar saham jatuh, value stock yg turunnya paling sedikit.
Semoga keadaan segera membaik 馃檪
$PBSA $ASII $DMAS
