Kalau kita bertanya kepada orang awam : Apa nama perusahaan batubara terbesar di Indonesia ?!
Jawabannya kemungkinan : Bumi Resources (BUMI), Adaro Energy (AADI) atau Bukit Asam (PTBA). Tidak banyak yang tahu kalau perusahaan batubara terbesar di Indonesia sebenarnya adalah Emiten Low Tuck Kwong (BYAN).
Market Cap $BYAN saat ini sebesar 675 Triliun, artinya secara size BYAN lebih besar daripada ($AADI, $BUMI, PTBA, ITMG, INDY digabungkan).
Para Fundamentalis sebenarnya sudah mendoakan kejatuhan Emiten Low Tuck Kwong ini sejak 4 tahun lalu, namun sampai hari ini belum dikabulkan oleh beliau.
Low Tuck Kwong juga bukan tipe pemilik yang suka bagi dividen besar lalu pasang dividen trap setelahnya.
Bapak LTK tampaknya memegang prinsip dividen dan fundamental hanya berfungsi sebagai hiburan untuk nyangkuters.
Itu sebabnya beliau hanya merasa perlu memberikan dividen sebesar 145 rupiah, padahal harga sahamnya beliau jual di harga 20.000an.
Karena beliau yakin pemegang saham BYAN tidak nyangkut dan tidak butuh dihibur menggunakan dividen.