$LSIP
Kondisi pertama, anjloknya rupiah dapat menguntungkan industri sawit. Pada kondisi ini, harga di dalam negeri akan secara otomatis mendongkrak kegiatan ekspor. Karena produk-produk Indonesia menjadi lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan dolar AS. Dan hal ini membuat produk ekspor Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar global.
Adapun skenario kedua bisa dianggap merugikan industri sawit bila pelemahan Rupiah berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Salah satu “kerugian” saat Rupiah loyo, yaitu biaya produksi sawit yang akan naik karena biaya impor pupuk yang dibeli dengan dolar AS juga membumbung. Sebagaimana diketahui, rata-rata pupuk menyedot hingga sebesar 20% biaya operasional.