Saham $AMRT lagi ramai dibahas karena muncul berita tutup 400 gerai dan diiyakan oleh manajemen.
Sebenarnya, penutupan 400 gerai itu termasuk kecil jika mereka bisa capai target nambah 1000 gerai di tahun ini. (meski akumulasinya ekspansi lebih rendah).
Ada dua alasan penutupan gerai:
1. Masalah biaya sewa naik saat margin bisnis tipis (karena ini bisnis perdagangan, marginnya emang kecil banget). Artinya, penutupan gerai terjadi akan digantikan dengan gerai di daerah atau tempat yang lebih efisien.
2. Ada pemilik franchise yang gak lanjut akhirnya tutup, ya ini soal kemitraan aja dan setau saya bisnis franchise alfamart dan indomart gitu memang gak selalu indah. *mungkin yang pengalaman bisa cerita nih.
Jadi, apakah AMRT bakal sunset? belum ada indikator kuat AMRT sunset karena deteksinya baru muncul kalau udah ada sinyal kuat batuk-batuk dikitnya keluar. Sekarang belum ada, hanya net profit margin di 2023 agak tergerus.
Satu hal lagi, AMRT ini emang ritel jualan produk primer, tapi mereka punya siklus juga. Jika ada perubahan ekonomi dan daya beli yang signifikan, kinerja AMRT berpotensi turun.
Itu terjadi pada 2013 saat wacana suku bunga naik mulai muncul hingga 2016 (periode kelam dunia komoditas). Setelah itu, di 2017 seterusnya (kecuali 2020 karena covid) kinerja AMRT kembali moncer.
Ditambah, kunci AMRT adalah harus bisa menempatkan jaringan yang strategis di luar jawa karena ekspansi ke sana lebih menguntungkan daripada di Jawa dan Jabodetabek. Apalagi, mereka juga lagi garap gudang di Sulawesi yang harapannya bisa meningkatkan margin keuntungan karena distribusi lebih mudah.
Ulasan lengkap tentang AMRT bisa dibaca di sini: https://cutt.ly/6eBq22HK
$DNET $ACES