imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

### Analisis Komprehensif INCO Berdasarkan Laporan 2025 Mirae Asset Sekuritas Indonesia

#### Pendahuluan
- PT Vale Indonesia Tbk ($INCO) merupakan pemain utama dalam industri nikel di Indonesia yang memiliki posisi strategis di tengah dinamika pasar yang terus berkembang.

#### Tinjauan Keuangan
- Kinerja INCO menunjukkan ketahanan meskipun menghadapi harga nikel yang menurun dan biaya yang meningkat.
- Penurunan pendapatan dari USD 1.232 juta pada 2023 menjadi proyeksi USD 1.007 juta pada 2024.
- Margin kotor turun dari 28,2% pada 2023 menjadi 13,7% pada 2024 karena tingginya biaya energi.
- Pemulihan diharapkan pada 2025 dengan peningkatan EBITDA sebesar 12,1% yang didukung oleh penurunan tekanan biaya dan efisiensi operasional.
- Keunggulan kompetitif didukung oleh manajemen biaya yang disiplin dan penggunaan energi hidroelektrik.

#### Dinamika Pasar dan Tantangan
- Pasar nikel global menghadapi prospek campuran:
- Permintaan yang lemah dari Tiongkok menekan harga dalam jangka pendek.
- Inisiatif hilirisasi nikel di Indonesia menawarkan potensi pertumbuhan jangka menengah hingga panjang.
- Proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) di Morowali dan Pomalaa diperkirakan menjadi pendorong utama permintaan produk nikel INCO pada 2026.
- Risiko utama:
- Lemahnya harga nikel dalam jangka panjang.
- Keterlambatan konstruksi.
- Ketergantungan pada pemulihan ekonomi Tiongkok.

#### Proyek Strategis dan Pertumbuhan Jangka Panjang
- Investasi utama INCO pada proyek transformasi meliputi:
- Proyek HPAL Morowali: Kapasitas tahunan 60 ktpa MHP, selesai Q3 2026.
- Proyek HPAL Pomalaa: Kapasitas tahunan 120 ktpa, selesai Q4 2026.
- Tambang Nikel Bahodopi dan Proyek Limonit Sorowako: Untuk meningkatkan ekstraksi dan kemampuan pengolahan.
- Proyek-proyek ini menegaskan kesiapan INCO untuk memanfaatkan ekosistem nikel Indonesia dan mendukung peralihan global ke baterai kendaraan listrik (EV).

#### Ketahanan Operasional
- Volume produksi dan penjualan INCO tetap stabil di tengah volatilitas pasar:
- Volume penjualan kumulatif 9M24 meningkat 5,9% YoY.
- Harga jual rata-rata (ASP) turun tajam dari USD 18.596 per ton pada 2023 menjadi USD 13.262 per ton pada 2024, menekan margin tunai.
- Ketergantungan pada energi bersih mengurangi paparan terhadap fluktuasi biaya input, menjaga kelangsungan operasional.

#### Penilaian dan Rekomendasi
- Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai harga wajar $INCO pada IDR 4.290 per saham dengan rekomendasi Trading Buy.
- Penilaian ini mencerminkan EV/EBITDA sebesar 6,5x, disesuaikan dengan volatilitas historis.
- Penekanan pada:
- Kemampuan INCO menghadapi tantangan.
- Persiapan untuk pertumbuhan masa depan melalui kebijakan industrial dan keberlanjutan.

#### Kesimpulan
- Perjalanan $INCO mencerminkan kombinasi ketahanan dan pandangan strategis.
- Komitmen terhadap keunggulan operasional dan investasi pada inisiatif hilirisasi memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri nikel Indonesia.
- Eksekusi proyek yang efektif dan keselarasan dengan tren keberlanjutan global akan menjadi kunci untuk merealisasikan potensi dan mempertahankan kepercayaan investor.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy