imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$AVIA : Saham Jong Kox Gembelisasi Tipe A yang Ditinggal Investor Aseng

Diskusi hari ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Avia Avian Tbk (AVIA) adalah salah satu raksasa di industri cat dan pelapis di Indonesia. Dengan merek-merek terkenal seperti Avian, No Drop, dan Avitex, perusahaan ini sudah lama menjadi pilihan utama konsumen lokal. Jaringan distribusinya yang luas, mencakup 38 provinsi dan 99 kota, memastikan produk mereka tersedia di lebih dari 57.000 gerai ritel di seluruh Indonesia. Namun, di tengah posisinya yang kuat, AVIA sedang menghadapi tantangan, termasuk tekanan dari kompetitor seperti Nippon Paint dan penurunan market share. Gagal upgrade skill https://bit.ly/3YGX6Dc

Laporan keuangan Q3 2024 menunjukkan kinerja yang solid meskipun ada tekanan pasar. AVIA mencatat penjualan Rp1,8 triliun, naik 7,8% dibanding tahun lalu. Segmen Architectural Solutions, yang menjadi bisnis inti, menyumbang Rp1,35 triliun, sementara segmen Trading Goods menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan pendapatan Rp432 miliar. Laba kotor mereka mencapai Rp776 miliar, dengan margin kotor meningkat dari 42,1% menjadi 43,5%, menunjukkan efisiensi biaya produksi. Laba bersih perusahaan tumbuh 5,47% menjadi Rp352 miliar, meskipun margin laba bersih sedikit tertekan di 19,7% akibat agresifnya pengeluaran untuk pemasaran.

Dari sisi likuiditas, AVIA benar-benar memimpin. Current Ratio mereka ada di angka 7,78, jauh di atas rata-rata industri yang hanya 1,84. Bahkan Quick Ratio mereka, yang mengabaikan persediaan, ada di 6,44, menunjukkan kemampuan luar biasa untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Utangnya pun tergolong rendah, dengan Debt to Equity Ratio (DER) hanya 0,38. Lebih menarik lagi, Net Debt (ND) mereka mencapai -Rp5,81 triliun, artinya kas perusahaan jauh lebih besar daripada utang berbunga, yang mencerminkan posisi keuangan yang sangat sehat. Pak Toto suka perusahaan Rich Cash seperti ini https://bit.ly/3XemeAx

Namun, jika berbicara soal valuasi saham, AVIA masih dihargai agak mahal dibandingkan rata-rata industri. Dengan PBV 2,52 dan PER 15,21, saham ini dihargai premium, mungkin karena investor masih percaya pada kekuatan fundamentalnya. Tapi ada peluang menarik di sini, terutama jika valuasi bisa turun ke PBV 1,4 atau PER 10, yang akan lebih atraktif bagi investor jangka panjang. Meskipun begitu, Price to Cash Flow (P/CF) mereka yang hanya 0,16 jauh lebih rendah dari rata-rata industri di 0,56, menunjukkan saham ini bisa dianggap undervalued dari sisi arus kas.

Salah satu kabar menarik datang dari aksi pembelian saham oleh direktur AVIA, Ruslan Tanoko, yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama. Ruslan terus menambah kepemilikannya di AVIA pada tahun ini. Terbaru, pada November 2024, dia membeli 8,34 juta saham melalui entitasnya, PT Sensasi Istana Warna, yang 99,995% sahamnya dimiliki olehnya. Sebelum transaksi, Ruslan sudah memegang 29,38 juta saham (setara 0,0474% hak suara) dan kini kepemilikannya naik menjadi 37,72 juta saham (0,0609% hak suara). Transaksi ini dilakukan di kisaran harga Rp418 hingga Rp426 per saham, menunjukkan kepercayaannya pada prospek perusahaan meskipun harga saham sedang turun. Langkah ini juga memperlihatkan bahwa manajemen percaya pada fundamental AVIA di tengah tekanan pasar. https://bit.ly/3XemeAx

Namun, dinamika di pasar saham AVIA sedang berubah. Reksadana asing terus mengurangi eksposur mereka di saham ini, dari sebelumnya memegang 9,55% di akhir 2023 menjadi hanya 6,48% pada November 2024. Sebaliknya, investor ritel lokal justru menambah kepemilikannya, dari 1,2% menjadi 2,7%. Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran kepemilikan, di mana ritel lokal mengambil alih saham yang dilepas oleh investor institusi asing (gambar 2). https://bit.ly/3XemeAx

Di sisi lain, program buyback AVIA juga menarik perhatian. Diluncurkan pada Desember 2023 dengan target 1,4 miliar saham dan anggaran Rp1 triliun, hingga September 2024, perusahaan sudah membeli 758 juta saham (sekitar 53% dari target) dengan penggunaan dana sebesar Rp398 miliar (40% dari anggaran). Sayangnya, meskipun ada program buyback, harga saham justru terus turun, dari Rp500 di awal buyback menjadi Rp408 sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen pasar terhadap AVIA masih lemah.

Perusahaan juga menerima dividen interim sebesar hampir Rp100 miliar dari anak usahanya, PT Tirtakencana Tatawarna, yang akan cair pada Desember 2024. Dividen ini berasal dari laba tahun berjalan anak usaha tersebut, menunjukkan kontribusi positif terhadap arus kas perusahaan induk. Selain itu, AVIA terus berinvestasi melalui belanja modal (Capex) sebesar Rp244 miliar di 9 bulan pertama 2024, lebih tinggi dibandingkan Rp216 miliar di tahun sebelumnya. Dana ini digunakan untuk memperluas kapasitas produksi dan memperkuat jaringan distribusi.

Secara historis, kinerja saham AVIA menunjukkan tren menarik. Januari biasanya menjadi bulan terbaik, dengan rata-rata kenaikan +4,41%, bahkan di Januari 2024 saham ini melonjak +16,00%. Namun, tren menurun mulai terlihat di Februari (+1,72%) hingga April (-7,27%). Desember memiliki peluang penguatan sekitar 25%, seperti yang terjadi pada 2023 saat window dressing dengan bantuan dana buyback.

AVIA adalah perusahaan dengan fundamental yang kuat, likuiditas yang sehat, dan strategi operasional yang efisien. Namun, tekanan dari kompetitor, pergeseran kepemilikan saham, dan valuasi yang masih premium menjadi tantangan tersendiri. Bagi investor, ini adalah peluang menarik jika valuasi saham turun ke level yang lebih atraktif. Sementara itu, aksi pembelian saham oleh direktur dan langkah strategis lainnya menunjukkan bahwa manajemen optimis dengan masa depan perusahaan. Tinggal lihat saja apakah bandar AVIA sama kuatnya dengan bandar CLEO CAKK PEVE atau malah cemen seperti Pak Toto Surambles https://bit.ly/3OZWjZR

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Dan jangan lupa kunjungi  Pintarsaham di sini  
https://bit.ly/3QtahWa

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy