Kalian jangan terlalu bermimpi setinggi langit di saham.
Ini beda dengan kata-kata Bapak Soekarno.
"Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara Bintang-bintang".
Kalau di saham itu,
Kalian bermimpi setinggi langit, maka akan mengalami kalian pada saat untung tidak dijual karena mimpinya setinggi langit dan ujungnya harga turun kembali ke modal atau bahkan bisa rugi banyak, karena saat turun kalian average down terus karena mimpimu terlalu tinggi sampai tidak peduli realita yang ada.
Kalian bermimpi setinggi langit di saham, itu buat kalian pertaruhkan semuanya termasuk akal pikiran kalian. Itu akan buat kalian stress jika kenyataan terjadi berkebalikan.
Kalau di saham, jika anda jatuh maka bankrut dan habislah modalmu.
Saya kasih contoh kasus ADRO dan AADI yang lagi hot. Sebenarnya saya sudah bosan dan ulang-ulamg tulis di sb, tapi tetap banyak seperti orang yang mimpinya setinggi langit.
$AADI itu hari keempat memang akan mendapat perlawanan, tapi tidak akan arb atau bahkan analisa saya meskipun mungkin bisa turun, tidak akan minus banyak karena valuasi 10.000 itu di AADI masih menarik secara dividen. Nanti akan banyak orang yang ingin beli atau hold saham itu untuk investasi.
AADI itu kan perusahaan yang sudah jalan dan sudah bisa diukur kinerjanya.
Tapi kalau anda berharap AADI naik sampai 30.000 itu Anda terlalu bermimpi, jika harga seperti itu, maka sudah tidak menarik lagi secara dividen buat investor dan banyak saham coal yang lebih menarik
Mereka yang bermimpi terlalu tinggi, pasti tidak berpikiran resikonya demikian atau mereka tidak akan berani menghadapinya karena MIMPINYA TERLALU TINGGI.
Beda dengan $ADRO,
Kalian jangan bandingkan kondisi saat ini ADRO bisa seperti $BREN
BREN itu tidak akan dinaikkan tinggi sama PP kalau masyarakat punya banyak atau hampir mayoritas.
Boy Thohir bukan orang bodoh dan bukan dinas sosial, kalaupun dia mau akumulasi lagi maka kedepan berita jelek akan bermunculan di ADRO dan harganya bisa dibawa turun lebih dalam lagi.
Lihat saja nanti ketika kinerja Q4 rilis setelah spin off ini, saat itu baru retail-retail panik sell dan kecewa, apalagi ditambah tahun depan dividen kecil sekali atau bahkan bisa rugi.
Mereka yang bermimpi terlalu tinggi, pasti tidak berpikiran resikonya demikian atau mereka tidak akan berani menghadapinya karena MIMPINYA TERLALU TINGGI.
$BBRI $BMRI