WAKTU: Aset Paling Berharga dalam Hidup dan Investasi
Untuk investor Indonesia yang masih galau investasi/tradingnya tidak berkembang.
Dalam perjalanan 13 tahun saya berinvestasi, satu pelajaran paling berharga yang saya temukan bukanlah tentang strategi trading, membaca laporan keuangan, atau menemukan saham undervalued. Pelajaran paling berharga itu adalah mampu menunggu waktu membuktikan thesis - thesis saya.
Mengapa waktu begitu berharga? Karena waktu adalah satu-satunya hal yang terus berjalan tanpa bisa kita beli kembali. Dalam investasi, waktu adalah faktor kunci yang menentukan keberhasilan. Semakin lama kita memegang aset yang baik, semakin besar peluang aset tersebut untuk berkembang dan melipatgandakan nilainya.
Coba bayangkan, andai saja kita membeli saham $BBRI saat pandemi COVID-19 tahun 2020, ketika harganya tertekan begitu rendah. Saat itu, banyak orang panik menjual, tetapi mereka yang memiliki kesabaran dan keberanian untuk memanfaatkan waktu justru menjadi pemenang.
Atau, jika saya membeli $BTC di masa-masa awal saat harganya masih diremehkan, bahkan saya dulu diolok sales BTC. Nilai yang awalnya kecil bisa berubah menjadi kekayaan yang luar biasa. Namun, penyesalan ini bukan soal kesempatan yang hilang, melainkan soal bagaimana waktu menjadi bukti nyata dari potensi pertumbuhan.
Waktu dalam investasi bukan hanya tentang sabar menunggu harga naik. Waktu adalah kekuatan. Dengan waktu, kita memberikan ruang bagi pertumbuhan aset, pembalikan siklus ekonomi, dan pengumpulan dividen yang konsisten. Bahkan jika kita salah membeli aset di siklus yang tidak tepat, waktu memiliki kekuatan untuk mengembalikan nilai tersebut.
Apakah $ADRO dan $BREN yang kita beli hari ini tidak akan tumbuh kemudian? Pertanyaan seperti inilah yang harus kita pikirkan ketika berinvestasi, bukan hanya apakah ADRO performanya sudah baik pada kuartal ini. Investasi adalah bagaimana kita memastikan dan berusaha mengantisipasi yang di depan akan terjadi, misalnya ekspansi besar Nickel Industry yang sedang digarap $HRUM. Apakah harga dan performa hari ini mencerminkan hal itu? Tentu tidak. Kita harus memiliki sedikit patience untuk menunggu semua hal indah pada WAKTUnya.
Namun, waktu tidak hanya berharga dalam investasi. Dalam kehidupan, waktu menjadi aset yang tak tergantikan. Saat kita kehilangan seseorang yang kita cintai, hal pertama yang ingin kita minta adalah waktu tambahan. Waktu untuk mengucapkan selamat tinggal, waktu untuk mengatakan "aku mencintaimu," atau waktu untuk membuat lebih banyak kenangan bersama mereka.
Begitu pula dalam pekerjaan. Setiap hari kita berlomba dengan waktu, mencoba menyelesaikan semua tugas sebelum tenggat, mengorbankan waktu untuk keluarga dan diri sendiri demi produktivitas. Ironisnya, kita terus mengejar harta, tetapi pada akhirnya yang kita inginkan adalah waktu lebih banyak bersama orang-orang yang kita sayangi.
Bisakah Uang Membeli Waktu?
Bagi mereka yang berduit, terkadang harta tidak lagi menjadi tujuan utama. Mereka mulai mencari cara untuk menukar uang dengan waktu. Mereka membayar asisten untuk menyelesaikan tugas-tugas yang memakan waktu. Mereka membeli teknologi yang membuat pekerjaan lebih efisien. Mereka menyewa jasa terbaik untuk mendapatkan kebebasan waktu lebih banyak.
Tetapi, apakah itu cukup? Meski uang dapat membeli kenyamanan dan efisiensi, waktu yang hilang tetap tidak dapat dikembalikan. Hal ini membuat kita sadar bahwa waktu, bukan harta, adalah aset paling berharga yang kita miliki.
Jadi, waktu adalah sesuatu yang berharga namun kadang kita suka lupa bahwa, memanfaatkan waktu sebaik - baiknya untuk apa yang kita inginkan dalam kehidupan dan prosesnya harus dinikmati dengan kesabaran, ketekunan, konsistensi, dan penghargaan.