update berita dan data pariwisata, bps
$CASS $CMPP $PWON $JIHD $JSPT
_____
*Siaran Pers*
*Badan Pusat Statistik (BPS)*
*2 Desember 2024*
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait: (1) Perkembangan Indeks Harga Konsumen November 2024, (2) Perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar November 2024, (3) Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2024, (4) Perkembangan Pariwisata Nasional Oktober 2024, dan (5) Perkembangan Transportasi Nasional Oktober 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam siaran persnya di BPS, Senin (02/12/2024).
Berikut disampaikan ringkasan hasil siaran pers tersebut:
*I. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI, NOVEMBER 2024*
1. Pada November 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,33. Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Tengah sebesar 4,35 persen dengan IHK sebesar 110,39 dan terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 103,58. Sedangkan inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Nabire sebesar 4,48 persen dengan IHK sebesar 110,75 dan terendah terjadi di Kabupaten Muara Enim sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 108,43. Deflasi kabupaten/kota y-on-y terdalam terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 1,54 persen dengan IHK sebesar 104,77 dan terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 105,29.
2. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,68 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,59 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,08 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,65 persen; kelompok transportasi sebesar 0,03 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,49 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,89 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,40 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,26 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen.
3. Tingkat inflasi month to month (m-to-m) November 2024 sebesar 0,30 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) November 2024 sebesar 1,12 persen.
4. Tingkat inflasi y-on-y komponen inti November 2024 sebesar 2,26 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,17 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 2,09 persen.
*II. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR, NOVEMBER 2024*
1. Pada November 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional tahun ke tahun (y-on-y) sebesar 1,96 persen terhadap IHPB November 2023. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Sektor Industri, yaitu sebesar 2,05 persen.
2. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tahun ke tahun (y-on-y) pada November 2024 antara lain: kelapa sawit, minyak goreng, rokok kretek dengan filter, kopi, dan getah karet.
3. Perubahan IHPB bulan ke bulan (m-to-m) November 2024 sebesar 0,26 persen dan perubahan IHPB tahun kalender (y-to-d) November 2024 sebesar 1,58 persen.
4. Perubahan IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi tahun ke tahun (y-on-y) November 2024 sebesar 0,52 persen terhadap November 2023, antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas semen, pasir, batu fondasi bangunan, aspal, dan lantai.
*III. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) DAN HARGA PRODUSEN GABAH, NOVEMBER 2024*
*A. Perkembangan NTP*
1. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
2. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
3. NTP nasional November 2024 sebesar 121,29 atau naik 0,49 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,86 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,37 persen.
4. Pada November 2024, NTP Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan tertinggi (4,79 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Gorontalo mengalami penurunan terbesar (2,64 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
5. Pada November 2024 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,52 persen yang utamanya disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional November 2024 sebesar 123,77 atau naik 0,80 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
*B. Perkembangan Harga Gabah dan Beras di Penggilingan*
1. Transaksi penjualan gabah di 26 provinsi selama November 2024, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 62,20 persen, gabah kering giling (GKG) 30,54 persen, dan gabah luar kualitas 7,26 persen.
2. Selama November 2024, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp6.303,00 per kg atau turun 1,86 persen dan di tingkat penggilingan Rp6.453,00 per kg atau turun 1,80 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya. Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp6.984,00 per kg atau turun 1,48 persen dan di tingkat penggilingan Rp7.107,00 per kg atau turun 1,45 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.945,00 per kg atau turun 4,86 persen dan di tingkat penggilingan Rp6.094,00 per kg atau turun 4,50 persen.
3. Dibandingkan November 2023, rata-rata harga gabah pada November 2024 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing turun sebesar 6,18 persen; 8,00 persen, dan 6,85 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada November 2024 dibandingkan November 2023 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing turun sebesar 6,10 persen; 7,77 persen dan 6,41 persen.
4. Pada November 2024, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp12.846,00 per kg, turun sebesar 1,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp12.395,00 per kg atau turun sebesar 1,27 persen, beras kualitas submedium sebesar Rp12.170,00 atau turun sebesar 1,58 persen, dan rata-rata harga beras pecah di penggilingan sebesar Rp12.000,00 per kg atau turun sebesar 5,97 persen.
5. Dibandingkan dengan November 2023, rata-rata harga beras di penggilingan pada November 2024 untuk kualitas premium, medium, submedium, dan beras kualitas pecah masing-masing turun sebesar 3,05 persen; 4,36 persen; 3,20 persen dan 1,95 persen.
*IV. PERKEMBANGAN PARIWISATA NASIONAL, OKTOBER 2024*
1. Pada Oktober 2024, kunjungan wisman di Indonesia mencapai 1,19 juta kunjungan. Jumlah ini turun sebesar 6,68 persen dibandingkan September 2024 month-to-month (m-to-m) tetapi naik 22,01 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (y-on-y). Wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2024 didominasi oleh wisman yang berasal dari Malaysia (16,26 persen), Australia (12,61 persen), dan Singapura (8,90 persen).
2. Jumlah perjalanan wisnus pada Oktober 2024 mencapai 81,43 juta perjalanan. Jumlah tersebut turun sebesar 2,32 persen bila dibandingkan dengan September 2024 (m-to-m). Akan tetapi bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), naik 29,88 persen. Pada Januari–Oktober 2024, perjalanan wisnus di Indonesia mencapai 839,39 juta perjalanan. Jumlah ini naik 21,87 persen dibandingkan kumulatif periode yang sama pada tahun 2023 cumulative-to-cumulative (c-to-c).
3. Jumlah perjalanan wisnas pada Oktober 2024 mencapai 731,01 ribu perjalanan. Jumlah tersebut naik sebesar 10,61 persen bila dibandingkan dengan September 2024 (m-to-m), dan naik 10,06 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y). Malaysia menjadi negara tujuan utama wisnas yang paling diminati di bulan Oktober 2024 (29,55 persen) diikuti negara Arab Saudi (15,91 persen), Singapura (13,80 persen), dan Tiongkok (5,98 persen).
4. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada Oktober 2024 mencapai 55,67 persen, mengalami kenaikan sebesar 2,65 poin (y-on-y), dan naik sebesar 0,99 poin (m-to-m). Berbeda dengan TPK hotel Bintang, TPK hotel nonbintang pada Oktober 2024 mencapai 25,61 persen, naik 0,80 poin (y-on-y), tetapi mengalami kenaikan 2,25 poin (m-to-m). Sementara itu, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami kenaikan sebesar 0,01 poin dibandingkan Oktober 2023, yaitu mencapai 1,64 malam.
*V. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI NASIONAL, OKTOBER 2024*
1. Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada Oktober 2024 sebanyak 5,3 juta orang atau turun 1,87 persen dibanding kondisi pada September 2024. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 2,22 persen menjadi 1,7 juta orang. Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan udara domestik mengalami peningkatan sebesar 3,73 persen menjadi 55,6 ribu ton. Selama Januari–Oktober 2024, jumlah penumpang domestik sebanyak 52,8 juta orang dan jumlah penumpang internasional sebanyak 15,7 juta orang, masing-masing naik sebesar 1,94 persen dan 22,39 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut naik 8,04 persen menjadi 546,7 ribu ton.
2. Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada Oktober 2024 tercatat 2,1 juta orang atau naik 1,02 persen dibanding September 2024. Jumlah barang yang diangkut naik 2,07 persen menjadi 33,8 juta ton. Selama Januari–Oktober 2024, jumlah penumpang mencapai 21,5 juta orang atau naik 27,84 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2023, sementara jumlah barang yang diangkut naik 0,56 persen atau mencapai 310,5 juta ton.
3. Jumlah penumpang kereta yang berangkat pada Oktober 2024 sebanyak 38,3 juta orang atau naik 6,82 persen dibanding September 2024. Serupa dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut dengan kereta mengalami peningkatan sebesar 5,92 persen menjadi 6,6 juta ton. Selama Januari–Oktober 2024, jumlah penumpang (tanpa kereta cepat) mencapai 350,6 juta orang atau naik 13,85 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta naik 10,54 persen menjadi 61,0 juta ton.
Seluruh materi Berita Resmi Statistik (BRS) dapat diunduh pada tautan berikut ini :
https://cutt.ly/feZOuFiC
Salam,
Humas BPS
1/6