🟢 NEW ENERGY - SHIFTING THREAD 🌿🌟🌧
Proyeksi tren pembangkit listrik tenaga sumber daya di Asia Tenggara berdasarkan skenario yang telah di sepakati untuk rentang tahun 2023 - 2050,
(gambar di bawah)
1. Deskripsi :
> Proyeksi tren pembangkit listrik ke depan dengan pengeliminasian habis pada tren pembangkit listrik sumber daya "Unabated Coal",
> Buat yg blm tau "Unabated Coal" adalah proses produksi energi dari batu bara tanpa menggunakan teknologi CCS (Carbon Capture Storage) , yaitu teknologi yang digunakan untuk menangkap karbon dioksida dari gas buang, kemudian memindahkan serta menyimpan gas karbon dioksida tersebut pada lokasi penyimpanan tertentu (biasanya di bawah tanah) sehingga dampak negatifnya pada atmosfer dapat dihindari.
> Menimbang jumlah cadangan batubara yang melimpah, potensi tersebut masih harus di manfaatkan. Teknologi CCS menjadi salah satu kunci pengembangan energi bersih tanpa harus meninggalkan energi fosil seperti batubara. Yang harus dieliminasi ialah pemanfaatan "Unabated Coal" dan mengembangkan "Abated Coal"
> Kebalikan dari "Unabated Coal",
"Abated Coal" adalah proses produksi sumber daya batubara dengan menambahkan penggunaan teknologi CCS (Carbon Capture Storage) sebagai langkah pengurangan polusi lingkungan menuju Net Zero Emission
2. Role Model :
> Beberapa negara yang melakukan gerakan awal dalam menerapkan konsep kebijakan energi dengan mengurangi (Abatement) emisi CO2 ialah Kanada dan UK.
> Tahun 2020, UK mempercepat pemberhentian penggunaan Unabated Coal Power Plant dengan mewajibkan integrasi CCS terhadap pembangkit listrik tenaga uap batubara. Langkah yang hampir serupa mulai diambil oleh Indonesia dengan keluarnya Peraturan Presiden No. 112 tahun 2022.
3. Tantangan :
> Dengan berbagai optimisme yang ditujukan pada implementasi CCS sebagai solusi untuk menurunkan emisi karbon, masih terdapat beberapa tantangan yang harus diatasi terutama di sisi biaya.
> “Teknologi CCS/CCUS sampai hari ini masih cukup mahal. IEA memperkirakan teknologi penangkap karbon ini berbiaya $120 per ton CO2 atau $0,12/kg. Pemakaian teknologi CCS/CCUS akan menambah biaya pembangkitan listrik tenaga uap secara signifikan, kurang lebih $0,08–0,1/kWh.”
- Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR
4. Penjelasan IEA (International Energy Agency) :
> Mungkin publik serta perusahaan batubara di Indonesia telah mendengar dan membaca berita soal judul "Kiamat Batubara" yang terus muncul, kemudian gagasan ini pun di perkuat dengan langkah Presiden Prabowo yang support penuh terhadap Energi Terbarukan dan Net Zero Emission.
> IEA (International Energy Agency) juga mengerti bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen batubara yang besar di Dunia, maka dari itu "Kiamat Batubara" selayaknya hanya ditujukan pada “Unabated Coal”, sedangkan masa depan batubara Indonesia dan dunia ada pada “Abated Coal” sebagaimana tercantum pada World Energy Outlook (2016) :
“The long-term future of coal is increasingly tied to the commercial availability of carbon capture and storage, as only abated coal use is compatible with deep decarbonisation“.
5. Opini Penulis :
> Papa Boy Thohir adalah tentu orang yang sangat pintar dan mengerti akan di bawa kemana perusahaan nya, pelepasan AADI dari ADRO tentu bukanlah suatu keputusan yang mudah di buat, pasti dengan proses dan pemikiran panjang dan matang, tentu dengan mempertimbangkan proyeksi harga Batubara ke depan nya, papa Boy Thohir tentu sangat mengerti tren global soal SHIFTING ENERGY dari Dirty Energy menuju Green Energy, sedikit banyak mungkin ada pengaruh dari circle 9 naga yg sudah duluan berkecimpung di dunia Green Energy sebut saja Papa Prajogo Pangestu, selain itu dari Pemerintah, Presiden Prabowo yang sedang gencar untuk melakukan SHIFTING ENERGY menuju Energi Terbarukan dan Net Zero Emission.
> So, buat kamu yang Fans Fanatik Batubara terkhusus ADRO yang kecewa dengan Corp Action ini, mungkin kamu harus melihat Corp Action ini secara Holistik, open your eyes, use your logic, lihat secara Makroekonomi, kamu dan kita bukanlah termasuk ke dalam PSP yang besar dan berpengaruh bagi perusahaan, dan kita hanyalah investor ritel biasa, MESKIPUN beberapa dari kita atau mungkin kamu punya porsi $ADRO Milyaran rupiah, terimalah kenyataan tren yg ada, kita lah yang harus ber adaptasi di tengah tren makroekonomi yang terus dinamis ini, kelak cucu anak kita yang menikmati.
> Penggunaan energi fosil yang masih di gaungkan oleh Presiden US Donald Trump tetap akan berjalan dan memberikan peluang serta angin segar bagi perusahaan batubara di dunia sambil pelan pelan adaptasi merubah penggunaan energi yang lama dan kotor menuju energi terbarukan yang bersih dan less polusi baik dengan cara teknologi CCS maupun eliminasi total. 🍃🌿
Source : IEA, World Energy Outlook 2016, World Energy Outlook 2021, World Energy Outlook South East Asia 2024
$AADI $BREN $PGEO $KEEN
Hannisa Faradillah 💖