Kebebasan Finansial dengan uang 2,5 Milyar apakah masuk akal?
========================================================
Ketika di awal saya memutuskan untuk beralih dari trader menjadi seorang investor saham, ada seorang senior investor yang mengatakan bahwa setelah beberapa tahun dan kita sudah punya modal di RDN saham senilai 2,5 Milyar maka kita bisa pensiun dari pekerjaan dan bisa menjadi full time investor saham.
Tetapi seiring waktu, saya memahami bahwa hal tersebut tidak bisa kita telan mentah-mentah.
Ada beberapa faktor yang mungkin belum diperhitungkan dari teori senior saya tersebut, dimana gaya hidup tiap orang bisa berbeda-beda sehingga jumlah uang yang dibutuhkan untuk bisa mencapai financial freedom pastinya juga berbeda. Termasuk juga dari profil resiko investasi dari orang tersebut juga bisa berbeda.
Salah satu teori yang menjadi patokan saya saat ini adalah 4% rule, dimana aturan ini berasal dari penelitian oleh Phillip L. Cooley tahun 1998 mengenai berapa jumlah uang minimal agar seseorang bisa mencapai financial freedom. Cooley dan team menemukan 4% rule dimana kita dapat mengambil 4% dari aset investasi (terutama dari Investasi Bond) untuk kebutuhan tahunan.
Sehingga bila dirumuskan secara sederhana maka diperoleh rumus sbb:
4% X Asset = 1 X Pengeluaran Tahunan
Atau bila disederhanakan akan menjadi Aset investasi = (1 / 4 %) X Pengeluaran Tahunan
Aset Investasi = 25 X Pengeluaran Tahunan
Sehingga kita perlu mengetahui berapa pengeluaran tahunan kita dahulu, taruhlah pengeluaran kita tiap tahun adalah 150 Juta maka Aset Investasi agar kita bisa pensiun atau mencapai financial freedom adalah 25 X 150 Juta = 3,75 Milyar.
Tetapi kita perlu menyesuaikan tingkat inflasi dan juga tingkat imbal balik investasi.
Dengan inflasi Indonesia merujuk target BI adalah max 3,5%/tahun maka kita perlu menaruh uang kita di investasi dengan return 7,5% (diperoleh dari 4% + 3,5%).
Apabila kita taruh di Obligasi dimana return rata-rata 5 tahun adalah 6,8% maka akan ada potensi aset investasi akan tergerus.
Maka beberapa langkah rekomendasi dari saya adalah:
1. Option A: Diversifikasi sebagian investasi ke instrument yang potensi return lebih besar:
Bagi yang belum terlalu mengerti investasi saham, menurut saya investor yang masih baru bisa masuk ke saham slow grower dimana saham ini resikonya dapat diminimalisir dengan fundamental yang baik, bisnis yang cukup stabil dengan bantalan deviden yang cukup bagus. Contoh saham ini adalah $POWR maka kita bisa expect dapat deviden 8% setahun dan capital gain 3% setahun sehingga kita bisa dapat 11% dari saham ini.
atau
2. Option B: Menurunkan Pengeluaran Tahunan
Dengan menaruh hanya di obligasi negara, maka kita harus menurunkan pengeluaran dengan rumus berikut.
Adjustment Rule = Return Investasi-Inflasi
6,8%-3,5% = 3,3%
Sehingga pengeluaran maksimal tahunan harus diturunkan menjadi 3,3% X 3,75 M = 123.750.000
Tentu saja langkah-langkah di atas akan berbeda tiap orangnya, karena orang yang jago investasi dan returnya bisa di atas 20% secara konsisten maka akan bisa lebih cepat untuk pensiun.
Sebagai contoh senior saya menargetkan bisa dapat 20% setahun dari return saham yang fast growing, maka beliau hanya perlu: 1/(20% - 3,5%) X Pengeluaran Tahunan
6,06 X 150 Juta = 909.090.000
Jadi tidak salah kalo beliau bilang 2,5 M sudah cukup untuk financial freedom, selanjutnya tinggal memilih mau pensiun atau tetap lanjut tetapi tanpa rasa khawatir uangnya akan terus berkurang.
Sekarang tinggal profil resiko kita untuk menentukan financial freedom rules tadi, yang moderate dan ingin masuk ke obligasi bisa memakai 4% rule dengan sedikit modifikasi. Tetapi yang profil resiko nya advance (saya tidak ingin menyebut agresif atau profil resiko tinggi), maka teori ini bisa berubah menjadi 16% rules.
Dari basic principle tadi saya harap dapat menjadi panduan kita untuk mempunyai target yang spesifik sehinga menambah semangat kita berinvestasi.
$BBRI $INDF $MPMX $ASII