Untuk menyelamatkan industri dalam negeri dari situasi geopolitik dan situasi pasca pandemi maka harga energi di Indonesia wajib turun.. Dan kebetulan presiden Amerika terpilih adalah Donald Trump yang nota bene pro kepada pengusaha2 non energi.. Pro terhadap pengusaha non energi berarti kebijakan2 harus pro juga terhadap margin perusahaan agar pengusaha dapat untung dan dapat membuka lapangan pekerjaan sebanyak2nya.. Lapangan pekerjaan banyak maka ekonomi bottom line menyala kembali.. Jika ekonomi bottom line menyala kembali maka orang2 bisa berbelanja dan liburan dari penghasilan yang didapat.. Harus ada yang dikorbankan.. Sesuai Undang2 maka kekayaan negara digunakan seutuhnya untuk masyarakat.. Jika sektor energi digunakan untuk menyalakan ekonomi bottom line maka tidak perlu kaget margin sektor energi akan berkurang.. Selama pengalaman saya dibursa jika harga saham melonjak tinggi itu berarti sudah mendekati downtrend terhadap sektor tertentu dan semestinya digunakan untuk exit.. Biasanya ada 2 sesi tayang.. Sesi tayang ke dua adalah sesi exit liquidity setelah adanya koreksi dari kenaikan sesi tayang pertama.. Musuh terbesar di bursa itu adalah kurangnya rasa syukur.. Jika modal kita 1 M dan kita sudah bagger 2 atau 3 kali kerap saja ada bisikan untuk tidak TP agar bisa mendapatkan bagger ke 4.. Logikannya begini.. Dimana di kolong langit ini pekerjaan yang hanya duduk2 bisa dapat imbal untung 2 M dalam waktu 1-2 tahun.. Syukuri saja kalau sudah untung.. Gunakan keuntungan untuk hal2 lain seperti membeli tanah, membangun kos2an, membuka usaha dan lapangan pekerjaan dan masih banyak lagi investasi lainnya.. Namanya juga "PASAR MODAL".. Kita mencari modal untuk membuka usaha atau investasi lainnya.. Jadi harus rajin2 bersyukur.. Serius guys.. Rajin2lah bersyukur.. Semoga bermanfaat..
Random Tags
$ADRO $ITMG $GOTO $IHSG $BTC