Tanya ChatGPT terkait Analisis Skenario $ADRO & $AADI
Jawaban ChatGPT:
Skenario ini mencakup dinamika perdagangan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada tanggal tertentu, yang melibatkan peristiwa cumdate dan exdate terkait dividen, serta spekulasi pasar mengenai pergerakan harga saham ADRO dan anak usaha mereka yang akan melakukan IPO, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI). Berikut adalah penjelasan rinci dari skenario tersebut:
1. Pergerakan Saham ADRO pada 26 November 2024 (Cumdate dan Libur Pilkada)
- Pada 26 November 2024, ADRO mencatatkan harga penutupan 3730, yang merupakan cumdate atau tanggal terakhir bagi pemegang saham untuk mendapatkan hak dividen senilai 1359 per saham.
- Meskipun saham ADRO ditutup pada harga tersebut, terjadi net sell besar-besaran. Broker UBS Sekuritas Indonesia mencatatkan net sell mencapai Rp 298,6 miliar, dengan investor asing juga mencatatkan net sell sebesar Rp 184 miliar.
- Artinya, banyak investor yang menjual saham ADRO pada cumdate, meskipun mereka berhak atas dividen, ini mengindikasikan adanya tekanan jual yang signifikan pada saham ADRO.
2. Exdate dan ARB pada 28 November 2024
- Pada 28 November 2024, setelah cumdate pada 26 November, harga saham ADRO mengalami penurunan tajam dan ditutup di harga 2760, yang menyebabkan saham ADRO mengalami ARB (Auto Reject Bawah).
- Antrian jual sebanyak 14,4 juta lot tercatat hingga pukul 12.00 WIB pada harga tersebut, yang mengindikasikan adanya tekanan jual yang sangat besar.
- Meskipun harga saham turun dan ada banyak penjual di pasar, ada juga pembeli yang membeli saham ADRO pada harga exdate tersebut, yang mencatatkan hampir 153 ribu lot atau senilai hampir Rp 43 miliar.
- Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa saham ADRO mungkin akan terus mengalami ARB dalam beberapa hari ke depan, mengingat banyaknya antrian jual dan adanya ketidakpastian pasar.
3. Spekulasi IPO AADI dan PUPS
- Di tengah pergerakan harga saham ADRO yang volatile, ada spekulasi tentang rencana IPO salah satu anak perusahaan ADRO, yaitu AADI (Adaro Andalan Indonesia Tbk.).
- AADI akan dijual melalui IPO dengan harga penawaran yang berada di kisaran Rp 4590 hingga Rp 5900 per saham. ADRO juga memberikan hak tebus saham AADI kepada pemegang saham ADRO melalui PUPS (Public Offering Share Subscription) dengan harga maksimal Rp 6000 per saham.
- Harga tebus PUPS lebih tinggi dari harga IPO, sehingga terdapat perbedaan antara harga saham AADI saat IPO dan harga yang harus dibayar oleh pemegang saham ADRO untuk menebus saham AADI.
- Selain itu, ada rasio pemesanan saham AADI yaitu 100:23, yang berarti setiap pemegang saham ADRO yang memiliki minimal 100 lot ADRO dapat menebus 23 lot saham AADI, dan seterusnya untuk kelipatan 100 lot.
4. Skenario Spekulasi Investor dan Bandar
- Skenario pertama menyatakan bahwa investor yang membeli saham ADRO pada cumdate mungkin akan menjual saham mereka pada hari exdate dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari dividen ADRO yang diterima (Rp 1359 per saham), namun dengan risiko kerugian akibat harga saham ADRO yang turun tajam pada hari exdate.
- Setelah menjual saham ADRO di harga ARB, mereka bisa menggunakan keuntungan tersebut untuk membeli saham AADI pada harga IPO dan berharap harga saham AADI akan melonjak setelah listing. Hal ini akan memberi keuntungan bagi mereka yang membeli AADI di harga IPO, karena harga saham AADI bisa lebih tinggi setelah debut pasar.
- Skenario kedua menunjukkan bahwa beberapa investor mungkin hanya menjual sebagian saham ADRO mereka pada hari exdate, dengan harapan mereka dapat membeli saham AADI dengan harga IPO dan kemudian menjualnya saat harga AADI naik setelah listing. Setelah itu, mereka bisa membeli kembali saham ADRO di harga yang lebih murah setelah beberapa investor ritel yang membeli di harga IPO mengalami kerugian dan menjual saham AADI mereka.
- Bandar ADRO atau pihak yang mengendalikan pergerakan harga saham ADRO diharapkan dapat memperoleh keuntungan dari skenario ini, dengan menunggu harga AADI melonjak dan melakukan penjualan pada harga yang lebih tinggi untuk menormalisasi harga saham AADI dan menciptakan keuntungan jangka panjang.
5. Risiko Penurunan Harga ADRO dan AADI
- Mengingat adanya pergerakan harga yang volatile dan banyaknya spekulasi mengenai saham AADI dan dividen ADRO, ada potensi bahwa harga ADRO bisa mengalami penurunan signifikan dalam jangka pendek, terutama jika para investor lebih memilih untuk cut loss pada saham ADRO atau menjual AADI setelah IPO jika harga AADI tidak sesuai ekspektasi.
- AADI juga menghadapi risiko penurunan harga setelah IPO, karena banyak investor mungkin akan menjual saham AADI untuk mengurangi kerugian setelah membeli di harga IPO yang lebih tinggi dari harga pasar.
Kesimpulan
Skenario ini menggambarkan dinamika yang kompleks antara dividen ADRO, spekulasi pasar mengenai IPO AADI, dan strategi bandar untuk mengendalikan pergerakan harga. Investor yang terlibat harus berhati-hati terhadap potensi penurunan harga saham baik ADRO maupun AADI, dan mempertimbangkan kemungkinan volatilitas harga dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Gimana para pahlawan bursa, apakah masih mau nadang ARB? 馃槈 #DYOR #ChatGPT
$ADMR $BBRI $GOTO