Filosofi Hukum Krausz tentang Berbagai Time Frame
Lo pasti pernah bingung ngeliat harga bergerak tanpa arah di chart kan? Bisa jadi itu karena lo cuma fokus ke satu time frame (TF) doang. Filosofi Krausz tentang Berbagai Time Frame ini akan ngajarin kita buat ngelihat market dari berbagai sudut pandang. Setiap time frame punya getarannya sendiri dan kalo lo nggak paham lo bisa kejebak sama noise atau salah ngambil keputusan.
Markibah.. Mari kita bahas..
1. Setiap time frame memiliki strukturnya sendiri
Filosofi:
Setiap time frame itu kayak lapisan dari cerita yang berbeda dan masing-masing punya alur dan pola sendiri. Apa yang lo liat di time frame kecil (misal 5min) belum tentu relevan di daily atau weekly karena tiap time frame menangkap bagian tertentu dari keseluruhan gerakan market. Kalau lo cuma fokus ke satu time frame, lo bakal kehilangan gambaran besar yang sebenarnya terjadi. Ibaratnya ngeliat satu adegan film tanpa tahu keseluruhan ceritanya pasti bikin salah paham.
Tips:
Jangan pernah coba-coba nyamain pola dari time frame kecil ke besar atau sebaliknya. Misal lo liat double bottom di 15 menit tapi ternyata di 4 jam itu cuma noise di downtrend yang gede. Kalau lo nggak sadar ini, lo bakal kejebak false breakout. Jadi pahami “karakter” masing-masing time frame kayak lo ngerti temen lo yang satu tipe sabar (higher TF) dan yang satunya emosian (lower TF).
2. Time frame yang lebih tinggi mengalahkan time frame yang lebih rendah
Filosofi:
Time frame besar adalah bosnya. Kalau weekly bilang uptrend, lo nggak bakal sukses kalau coba buy di 1h yang lagi koreksi kecil. Higher time frame itu kayak jenderal yang bikin strategi perang sementara lower time frame itu prajurit yang cuma jalanin tugasnya. Jangan coba-coba ngelawan jenderal kalau lo nggak mau kalah.
Tips:
Lo mesti pake higher time frame buat baca konteks dan bukan buat entry. Misal weekly $PANI nunjukin ada level resistance gila di 14100 sementara di 4 jam kelihatan ada pullback kecil. Kalau lo cuma liat 4 jam, lo bakal buru-buru buy padahal market cuma mau ngetes resistance dan balik turun. Jadi pakai higher TF buat bikin “big picture” dan lower TF buat liat eksekusi buy di tempat yang lebih tepat.
3. Harga dalam struktur time frame yang lebih rendah cenderung menghormati titik energi dari struktur time frame yang lebih tinggi
Filosofi:
Level-level penting di higher time frame (support, resistance, supply-demand zone) itu jadi magnet buat price action di lower time frame karena market bergerak dari satu level energi ke level energi lain. Di time frame kecil, price cuma ngikutin vibrasi yang lebih gede.
Tips:
Kalau lo udah ngerti ini berarti lo bisa jadi trader pro. Misal di daily $BRMS ada resistance kuat di 450 dan lo liat 15 menit lagi retest ke area itu sambil bikin pola bullish engulfing. Itu momen emas buat masuk buy karena energi dari resistance daily bakal ngangkat price jauh lebih kuat dibanding noise di 15 menit. Intinya jangan melawan gravitasi higher TF tapi pake lower TF buat nyari timing buy terbaik.
4. Titik energi support/resistance yang diciptakan oleh getaran time frame yang lebih tinggi (harga) dapat divalidasi oleh tindakan periode waktu yang lebih rendah
Filosofi:
Level penting di higher TF butuh “konfirmasi” di lower TF. Artinya kalau di weekly ada level support gede tapi di 1h nggak ada reaksi apa-apa berarti itu tandanya levelnya kurang relevan atau belum waktunya main.
Tips:
Lo harus belajar baca reaksi price di lower TF buat ngukur validitas level di higher TF. Misal ada support weekly $BBRI di 4400 terus di 30min price kelihatan mantul 3 kali di situ, sambil bikin higher low. Itu artinya sinyal support weekly yang valid dan lo bisa ambil buy dengan konfirmasi dari pola lower TF. Tapi kalau di lower TF malah breakout turun, ya udah jangan sok-sokan nyoba buy.
5. Tren yang dibuat pada periode waktu berikutnya memungkinkan kita untuk menentukan tren yang dapat di tradingkan
Filosofi:
Trend di time frame lebih kecil sebenernya cuma “turunan” dari trend di time frame lebih besar. Jadi kalau lo trading intraday di 1 jam, lo harus paham dulu trend di 4 jam atau daily karena itu yang bakal jadi “koridor” pergerakan price lo.
Tips:
Misalnya lo lagi trading di 1h dan liat price bikin higher low. Sebelum lo buy, cek dulu trend di 4h. Kalau 4h masih downtrend, buy lo bakal cepet kena stop loss karena higher low di 1h cuma retracement. Sebaliknya kalau 4h udah ngasih tanda-tanda breakout, higher low di 1h bakal jadi golden ticket buat buy.
6. Apa yang tampak seperti chaos pada suatu periode waktu bisa menjadi keteraturan pada periode waktu yang lain
Filosofi:
Market yang kelihatan kacau (choppy atau sideways) di satu time frame sebenernya bisa jadi trend yang rapi di time frame lain. Ini soal perspektif aja. Kalau lo cuma liat 15min dan bingung kenapa price bergerak zigzag, coba zoom out ke 4h atau daily dan mungkin itu bagian dari retracement di trend yang gede.
Tips:
Selalu zoom out kalau lo bingung sama price action. Misal lo liat 15min keliatan nggak jelas padahal di 1h itu sebenernya lagi konsolidasi sebelum breakoutnya. Jangan terpaku sama chaos di lower TF karena lo bakal kehilangan "the bigger picture". Jadi pas market chaos, selalu ingat ini: “Order is hiding in the higher TF.”
📌 Cara Implementasi:
📝 Multi-Time Frame Analysis (MFTA):
- Pake TF weekly/daily buat cari support & resistance gede.
- Pake TF 4h buat analisa trend medium.
- Pake TF 1h atau 15min buat timing entry.
📝 Filter Noise:
Jangan trading berdasarkan lower TF tanpa konfirmasi dari higher TF. Lower TF itu buat precision entry dan bukan buat ngambil keputusan besar.
📝 Vibrasi Market:
Market itu kayak irama musik. Higher TF adalah nada dasar dan lower TF adalah harmoninya. Lo nggak bisa bikin musik bagus kalau lo ngelawan frekuensi utama.
📝 Sabar:
Tunggu price nyampe di level-level penting (higher TF) terus liat reaksi di lower TF. Jadilah sniper dan bukan pemburu yang asal nembak.
💎 Insight
Trading itu seni memahami harmoni antara setiap time frame. Krausz ngajarin kita bahwa market nggak bisa dilihat cuma dari satu sisi karena setiap time frame adalah potongan penting dari gambaran yang besar. Kalau lo asal entry tanpa memahami konteks di higher TF, lo bukan cuma kehilangan momentum tapi juga ngambil risiko besar yang bikin lo boncos. Intinya, sukses di trading bukan soal menangin satu trade tapi soal konsisten membangun keputusan berdasarkan sinkronisasi yang solid antara time frame.
Mainlah dengan strategi dan bukan insting!
Random Tags: $ADRO $GOTO