Bingung kapan waktu yang pas buat beli saham?
Tenang, kamu nggak sendiri.
Banyak trader pemula terjebak FOMO alias takut ketinggalan momentum, tapi ujung-ujungnya malah nyangkut.
Nah, kalau klo pengen masuk market dengan strategi yang matang dan nggak asal tebak-tebakan, yuk kenalan sama 6 metode entry ini.
Simpel, praktis, dan pastinya bikin kamu lebih percaya diri buat ambil keputusan! š
1. Trendline Reversal & Break
Penjelasan Simpel:
Harga saham cenderung bergerak dalam pola tertentu. Kalau garis trendline yang turun (downtrend) berhasil ditembus ke atas, biasanya itu tanda harga siap balik naik (reversal).
Langkah Prakteknya:
1. Tarik garis trend:
ā¢ Lihat grafik harga, hubungkan titik-titik puncak (harga tertinggi) membentuk garis turun. Itu disebut trendline.
ā¢ Pastikan garis itu ngehubungin minimal 3 puncak biar valid.
2. Tunggu Breakout:
ā¢ Kalau harga menembus garis trendline ke atas, jangan langsung masuk.
ā¢ Tunggu candle selesai (harga close di atas garis). Ini namanya konfirmasi.
3. Masuk Beli:
ā¢ Masuk pas ada pullback ke area garis yang sudah ditembus (support baru).
ā¢ Tambahin indikator volume. Kalau volumenya naik pas break, makin valid!
Contoh Praktis:
Misal harga saham $BRIS ada di 4500. Tarik garis dari 4800 (puncak) ke 4700, lalu 4600. Saat harga tembus 4600 ke atas dan close di 4620, itu tanda masuk.
2. Support & Resistance
Support itu kayak ālantaiā tempat harga sering mantul ke atas. Resistance itu kayak āatapā tempat harga susah tembus.
Langkah Prakteknya:
1. Tentukan Support & Resistance:
ā¢ Cari level harga di mana harga sering mantul (support).
ā¢ Lihat juga level di mana harga sering mentok (resistance).
2. Masuk di Support:
ā¢ Tunggu harga turun ke dekat support, lalu mantul (ada candlestick hijau panjang).
ā¢ Jangan beli pas harga masih turun, tunggu konfirmasi mantul.
3. Stop Loss:
ā¢ Pasang stop loss di bawah support, misal 1%-2% di bawahnya, buat jaga-jaga kalau harga jebol.
Contoh Praktis:
Harga saham $BBRI ada di 5250. Support ada di 5000. Kalau harga turun ke 5000 dan mantul ke 5050, kamu bisa masuk.
3. Fibonacci Retracements
Harga saham nggak langsung naik terus, kadang āistirahatā atau koreksi dulu sebelum lanjut naik. Fibo bantu kamu tahu sejauh mana harga bakal koreksi.
Langkah Prakteknya:
1. Tarik Fibo:
ā¢ Pilih titik terendah (A) dan titik tertinggi (B) dari trend naik.
ā¢ Fibo bakal otomatis kasih level 38%, 50%, dan 62%.
2. Tunggu Koreksi:
ā¢ Kalau harga koreksi ke level 50%-62%, siap-siap beli.
ā¢ Cari candlestick hijau panjang sebagai konfirmasi.
3. Masuk Beli:
ā¢ Beli pas ada candlestick mantul dari level Fibo. Jangan beli sebelum ada tanda mantul!
Contoh Praktis:
Harga $ADRO naik dari 3000 ke 3700. Tarik Fibo, dan lihat koreksi ke level 3400-3500 (50%-62%). Masuk pas harga balik ke 3500.
4. Consolidations
Konsolidasi itu kondisi di mana harga āantengā jalan di area sempit, biasanya sebelum harga meledak naik atau turun.
Langkah Prakteknya:
1. Identifikasi Pola Konsolidasi:
ā¢ Cari harga yang bergerak di range sempit, misal pola segitiga atau kotak kecil.
2. Tunggu Breakout:
ā¢ Kalau harga nembus batas atas pola konsolidasi (dengan volume besar), siap-siap beli.
3. Masuk di Candle Konfirmasi:
ā¢ Masuk pas candle selesai di atas pola. Jangan nekat masuk sebelum ada konfirmasi.
Contoh Praktis:
Harga $TLKM bergerak antara 4000-4100 selama 2 minggu (pola kotak). Kalau harga tembus 4100 dan close di 4150, itu sinyal masuk.
5. Gaps
Gap itu āloncatanā harga antara penutupan hari sebelumnya dan pembukaan hari ini. Breakaway gap biasanya jadi tanda awal trend baru.
Langkah Prakteknya:
1. Cari Breakaway Gap:
ā¢ Lihat ada lonjakan harga besar dengan volume tinggi.
ā¢ Jangan buru-buru masuk kalau volume kecil, bisa jebakan.
2. Masuk di Pullback:
ā¢ Tunggu harga koreksi sedikit (pullback) ke area gap, lalu mantul. Itu area entry kamu.
Contoh Praktis:
Saham $GOTO tutup di 67 kemarin, hari ini buka di 70 gap besar). Tunggu koreksi ke 69 baru masuk.
6. Volume Climax & Trend
Volume Climax = volume tiba-tiba melonjak tinggi. Biasanya ini tanda harga mau balik arah.
Volume Trend = volume naik stabil, menunjukkan kekuatan trend.
Langkah Prakteknya:
1. Identifikasi Volume Climax:
ā¢ Kalau harga udah naik tinggi banget dan volume melonjak drastis, hati-hati.
ā¢ Tunggu harga koreksi dulu, baru masuk.
2. Ikuti Volume Trend:
ā¢ Kalau volume naik bareng harga, itu tanda trend masih kuat.
ā¢ Masuk kalau ada koreksi kecil (pullback) dengan volume yang tetap tinggi.
Contoh Praktis:
Saham BBCA naik dari 5000 ke 5500 dengan volume tinggi terus-menerus. Kalau ada koreksi ke 5400, itu area beli.
Kesimpulan
1. Pilih metode paling simpel dulu (misalnya support & resistance).
2. Latihan analisa grafik pakai data historis di aplikasi saham.
3. Selalu pasang stop loss buat jaga-jaga.
Klo udah mulai paham, lama-lama percaya diri kamu bakal naik!