$ITMG $ADRO $BSSR $BBRI
Menyusun portofolio All Weather Portfolio ala Ray Dalio untuk pasar Indonesia membutuhkan beberapa penyesuaian, mengingat kondisi ekonomi, instrumen keuangan, dan pilihan investasi di Indonesia berbeda dari pasar internasional. Berikut panduan langkah demi langkah:
1. Komposisi Portofolio (Disesuaikan untuk Indonesia)
a. 40% Obligasi Jangka Panjang (Tenor di atas 10 tahun)
• Tujuan: Menghadapi deflasi atau perlambatan ekonomi.
• Contoh instrumen:
• Obligasi pemerintah Indonesia (ORI atau Surat Utang Negara - SUN) dengan tenor panjang (10–30 tahun).
• Reksa dana pendapatan tetap yang fokus pada obligasi jangka panjang.
b. 15% Obligasi Jangka Pendek (Tenor di bawah 5 tahun)
• Tujuan: Stabilitas dalam kondisi pasar yang volatil.
• Contoh instrumen:
• Sukuk Tabungan (ST) atau Savings Bond Ritel (SBR).
• Reksa dana pasar uang.
c. 30% Saham (Diversifikasi pada Saham Blue Chip atau ETF)
• Tujuan: Mendapatkan pertumbuhan saat ekonomi tumbuh.
• Contoh instrumen:
• Saham indeks LQ45 atau IDX30.
• ETF saham berbasis indeks seperti ABF Indonesia Bond Index Fund atau XPLQ ETF.
d. 7.5% Emas (Pelindung terhadap Inflasi dan Volatilitas)
• Tujuan: Melindungi nilai portofolio saat inflasi tinggi.
• Contoh instrumen:
• Emas fisik (Logam Mulia Antam).
• Reksa dana berbasis emas atau ETF emas seperti GOLD ETF dari IndoGold.
e. 7.5% Komoditas Lainnya (Diversifikasi Tambahan)
• Tujuan: Memberikan perlindungan saat ada perubahan harga bahan mentah.
• Contoh instrumen:
• Reksa dana berbasis komoditas energi atau agrikultur.
• Pilihan alternatif: Saham sektor komoditas (batubara, minyak kelapa sawit, atau logam lainnya seperti nikel).
2. Langkah Praktis Menyusun Portofolio All Weather di Indonesia
a. Pemilihan Platform Investasi
• Saham dan ETF: Gunakan IndoPremier (IPOT), Ajaib, atau Stockbit.
• Reksa Dana dan Obligasi: Gunakan Bareksa, Bibit, atau Tanamduit.
• Emas: Gunakan platform seperti Tokopedia Emas, Pegadaian Digital, atau langsung ke Antam.
b. Alokasi Modal Awal
Sesuaikan persentase berdasarkan modal awal Anda. Misalnya:
• Modal Rp 100 juta:
• Rp 40 juta: Obligasi jangka panjang.
• Rp 15 juta: Obligasi jangka pendek.
• Rp 30 juta: Saham/ETF.
• Rp 7.5 juta: Emas.
• Rp 7.5 juta: Komoditas lainnya.
c. Rebalancing Secara Berkala
• Tinjau setiap 6–12 bulan untuk menjaga proporsi sesuai komposisi awal.
• Jika ada perubahan besar dalam ekonomi (seperti inflasi tinggi atau resesi), sesuaikan alokasi.
3. Simulasi Performansi
Gunakan data historis pasar Indonesia untuk mensimulasikan kinerja portofolio:
• Saham LQ45: Representasi pertumbuhan pasar saham.
• SUN Tenor Panjang: Data yield obligasi pemerintah.
• Harga Emas: Tren emas global/Indonesia.
Jika Anda ingin saya membantu simulasi lebih lanjut, beri tahu!
Keunggulan dan Risiko Portofolio
Keunggulan:
• Diversifikasi aset melindungi dari berbagai kondisi ekonomi.
• Cocok untuk investor yang menginginkan kestabilan jangka panjang.
Risiko:
• Potensi imbal hasil lebih rendah dibandingkan portofolio agresif berbasis saham.
• Diversifikasi ke komoditas di Indonesia lebih terbatas dibandingkan pasar global.
Apakah Anda ingin penyesuaian lain, seperti fokus pada sektor tertentu?