Yang mau dibalas komen di sebelah mana pak ?
Ini kan saya komen di postingan saya sendiri wkwk.
Anggap lah maksud bapak mau balas yang saya komen di postingan bapak ya.
..............
Operasional cash flow $PZZA masih positif, artinya masih ada sisa bersih yang bisa dipakai untuk kebutuhan penyegaran aset.
Walaupun memang gak cukup buat nutupin semua biaya depresiasi (makanya masih mengalami rugi bersih).
Tapi tetap masih ada kok sisa duit buat penyegaran aset (ganti peralatan lama yang usang dengan yang baru, renovasi, dll).
Karena gak semua gerai Pizza Hut Restaurant itu belum direnov, rata-rata sudah dibagusin bertahap, apalagi yang di Jabodetabek.
Kalau PHD gerainya lebih minimalis lah, jadi fokusnya kan ke PHR yang dine in.
Nah jadinya masih ada tuh duit dari hasil operasional buat keperluan capex, walau minim.
Manajemen tetap bisa mengurangi atau minimal mempertahankan tingkat utang, Right Issue juga gak perlu karena mau buat apa ?
Toh manajemen sadar saat ini ya mode 'survival', yang penting bisa tahan dulu.
Hantaman boikot ini gak main-main, plus daya beli lesu, ekonomi belum pulih.
Mau ngapain pun juga salah dalam keadaan kayak gini.
Saya mah setuju kalau ini ada salah manajemen PZZA, kurang prudent, gak hitung risiko kalau misal ekspansi gerainya gagal, eh kejadian beneran tuh hal yang gak terduga sebelumnya.
Tapi kalau dibilang 'old school', ya gak tau juga ya, penilaian subjektif itu.
Karena menu di Pizza Hut tetap ada inovasi dari waktu ke waktu, aplikasi Pizza Hut juga cukup bagus buat order, desain resto juga cukup oke.
Reward juga oke, saya sering dapat produk gratis, apalagi kalau pesan lewat app 馃憤
Jadi bukan masalah denial.
Toh ini udah rugi segede ini, jelas ini problem yang gak bisa dibagus-bagusin.
Tapi untuk penyelesaian masalah, harus tau betul masalahnya apa dan dimana 馃
Jadi kalau kondisi makronya belum bagus, ya lebih baik bertahan aja sebisanya dulu.
@hartantowijaya