Laporan Keuangan $BTPS Oktober 2024 vs Oktober 2023: Laba Menurun, Investor Pasrah Saja
Pak Toto melihat laporan keuangan BTPS di Oktober 2024 hanya bisa meringis https://bit.ly/45FDAJu
1. Laba
Laba bersih Oktober 2024: Rp 847,36 miliar
Laba bersih Oktober 2023: Rp 1,053,17 miliar
Penurunan laba bersih: Rp 205,81 miliar atau 19,55% ❌
Laba bersih September 2024: Rp 770,62 miliar
Pertumbuhan laba bersih Oktober 2024 vs September 2024: Naik Rp 76,74 miliar atau 9,96% ✅
2. Pendapatan Operasional
Pendapatan operasional Oktober 2024: Rp 4,504 triliun
Pendapatan operasional Oktober 2023: Rp 4,793 triliun
Penurunan pendapatan operasional: Rp 289 miliar atau 6,03% ❌ https://bit.ly/45FDAJu
3. CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai)
CKPN Oktober 2024: Rp 966,33 miliar
CKPN Oktober 2023: Rp 1,002,04 miliar
Penurunan CKPN: Rp 35,71 miliar atau 3,56% ✅ https://bit.ly/45FDAJu
4. Aset
Total aset Oktober 2024: Rp 21,394 triliun
Total aset Oktober 2023: Rp 21,718 triliun
Penurunan aset: Rp 324 miliar atau 1,49% ❌
5. Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dana murah (giro + tabungan) Oktober 2024: Rp 3,100 triliun
Dana murah Oktober 2023: Rp 3,156 triliun
Penurunan dana murah: Rp 56 miliar atau 1,77% ❌
Deposito Oktober 2024: Rp 8,724 triliun
Deposito Oktober 2023: Rp 9,373 triliun
Penurunan deposito: Rp 649 miliar atau 6,92% ❌ https://bit.ly/45FDAJu
6. Kualitas Pembiayaan
Piutang murabahah Oktober 2024: Rp 9,761 triliun
Piutang murabahah Oktober 2023: Rp 11,673 triliun
Penurunan piutang: Rp 1,912 triliun atau 16,39% ❌
7. Pembiayaan Bagi Hasil
Pembiayaan musyarakah Oktober 2024: Rp 471,04 miliar
Pembiayaan musyarakah Oktober 2023: Rp 28,02 miliar
Pertumbuhan pembiayaan musyarakah: Rp 443,02 miliar atau 1,580,8% ✅
8. Efisiensi Biaya
Beban tenaga kerja Oktober 2024: Rp 1,188 triliun
Beban tenaga kerja Oktober 2023: Rp 1,104 triliun
Peningkatan beban tenaga kerja: Rp 84 miliar atau 7,61% ❌
9. Market Cap dan PER
Market cap BTPS saat ini: Rp 7,049 triliun
PER berdasarkan laba bersih 2023: 6,52 ✅
Proyeksi laba bersih 2024: Rp 1,016 triliun
Proyeksi PER 2024: 6,93 ✅
Valuasi PER yang rendah menunjukkan saham ini menarik, namun penurunan laba bersih perlu menjadi perhatian. https://bit.ly/45FDAJu
Laporan keuangan BTPS Oktober 2024 menunjukkan penurunan laba bersih, aset, dan kualitas piutang dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan dana murah dan deposito juga menjadi tantangan. Namun, terdapat indikator positif seperti peningkatan pembiayaan musyarakah secara signifikan dan valuasi saham yang relatif rendah (PER 6,52 dan proyeksi 6,93). Investor perlu mempertimbangkan tantangan dan peluang ini dalam strategi investasinya. https://bit.ly/45FDAJu
Hal Positif
1. Laba Tetap Stabil Dibandingkan Bulan Sebelumnya
Laba bersih Oktober 2024 naik hampir 10% dibanding September 2024. Meski turun dibanding tahun lalu, setidaknya laba bulan ini menunjukkan ada perbaikan.
2. Pembiayaan Bagi Hasil Melonjak Tajam
Pembiayaan musyarakah tumbuh gila-gilaan, naik lebih dari 1.500%. Artinya, BTPS berhasil memperluas segmen pembiayaan syariah yang berbasis bagi hasil.
3. CKPN Menurun
Cadangan kerugian piutang turun hampir 4%, ini sinyal positif bahwa kualitas pembiayaan BTPS makin baik.
4. Efisiensi Mulai Membaik
Beban operasional relatif terkendali, terutama karena pengurangan CKPN. Ini membantu menjaga margin keuntungan tetap aman.
5. Aset Tetap di Kisaran Rp 21 Triliun
Walaupun ada penurunan kecil, total aset BTPS tetap kuat di angka Rp 21 triliun. Ini menunjukkan fondasi bank masih kokoh.
6. Pendapatan dari Penyaluran Dana Tetap Besar
Pendapatan operasional mencapai lebih dari Rp 4,5 triliun, meskipun sedikit turun. Ini jadi bukti kalau core business BTPS tetap berjalan lancar.
7. Peluang untuk Bangkit
Penurunan deposito menantang, tapi bisa jadi peluang untuk meningkatkan dana murah (giro dan tabungan) yang lebih efisien dari sisi biaya.
8. BTPS Cocok untuk Investor Sabar, Pasrah, dan Ikhlas
Dengan valuasi yang rendah dan fokus pada pembiayaan syariah, BTPS menawarkan peluang menarik bagi investor yang punya visi jangka panjang. https://bit.ly/45FDAJu
Hal Negatif
1. Laba Bersih Turun Lumayan Besar
Dibanding Oktober tahun lalu, laba bersih anjlok hampir 20%. Ini tanda profitabilitas lagi kena tekanan.
2. Pendapatan Operasional Ikutan Lesu
Pendapatan dari penyaluran dana juga turun 6%. Artinya, bisnis inti BTPS kurang optimal tahun ini.
3. Piutang Murabahah Turun Drastis
Piutang murabahah jeblok 16%. Ini bisa berarti ada penurunan permintaan atau pengelolaan portofolio yang kurang maksimal.
4. Dana Murah Ikut Tertekan
Tabungan dan giro turun hampir 2%. Padahal, dana murah itu penting buat efisiensi biaya operasional.
5. Deposito Banyak yang Hengkang
Deposito turun hampir 7%. Ini bisa jadi sinyal kepercayaan nasabah mulai terganggu, atau bunga deposito yang kurang menarik.
6. Beban Tenaga Kerja Malah Naik
Biaya tenaga kerja naik hampir 8%. Ketika pendapatan turun, biaya yang naik ini makin menekan margin laba.
7. Total Aset Turun Tipis
Aset BTPS turun sekitar 1,5%. Meskipun kelihatannya kecil, ini bisa jadi indikasi pengelolaan aset yang kurang agresif. https://bit.ly/45FDAJu
8. Kualitas Piutang Jadi Sorotan
Meskipun CKPN menurun, turunnya piutang murabahah bisa memunculkan kekhawatiran soal kualitas kredit BTPS.
Jadi buat yang nyangkut BTPS, pasrah aja. Kalau masih yakin, cicil terus.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/2