imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Akulaku Dipaksa Jual Saham $BBYB Sama OJK

Akulaku Group yang sekarang punya saham mayoritas di Bank Neo Commerce (BBYB) harus nurunin porsi kepemilikannya karena ada aturan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang bilang kalau pemegang saham pengendali di bank itu nggak boleh punya lebih dari 30% saham. Nah, saat ini Akulaku punya sekitar 40%, jadi mereka harus divestasi alias jual sebagian sahamnya sampai sesuai batas maksimal. Pak Toto hanya bisa bersedih lihat Akulaku yang sudah RI harga tinggi di BBYB https://bit.ly/45FDAJu

Aturan ini dibuat buat memastikan kepemilikan di bank lebih sehat dan nggak terlalu terkonsentrasi di satu pihak. Bayangin kalau cuma satu pihak yang pegang kendali besar, risiko buat banknya jadi tinggi. Jadi, OJK bikin aturan ini supaya bank lebih aman dan tata kelolanya bagus.

Divestasinya nggak harus langsung sekaligus. Akulaku bisa jual sahamnya sedikit-sedikit, minimal 2% per tahun selama maksimal 5 tahun. Ini juga sudah disetujui dalam rapat pemegang saham. Jadi intinya, ini langkah buat patuhin regulasi sambil tetap jalanin banknya seperti biasa. Upgrade skill https://bit.ly/3YGX6Dc

Dasar aturan divestasi saham Akulaku Group di BBYB merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 56/POJK.03/2016 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum. Perusahaan non-keuangan, seperti Akulaku Group, hanya boleh memiliki maksimal 30% saham di bank. Kalau kepemilikannya lebih dari itu, wajib menyesuaikan (divestasi) dalam jangka waktu tertentu.

Kalau tidak mau jual saham maka ada beberapa cara:
1. RI lagi tapi Akulaku tidak boleh tebus. Minta keluarga Gozali $MAPI $GJTL atau Asabri atau investor lain saja yang tebus RI. Jadi nanti porsi Akulaku bisa terdilusi.

2. Akulaku ubah nomenclature dan NIB jadi perusahaan finansial.

3. Ubah aturan OJK. Tinggal lobi pemerintah.

Kalau terpaksa harus jual, sewa lah bandar saham biar bisa goreng BBYB terbang ke langit lalu serahkan ke umat yang lebih membutuhkan. Bisa rugi Akulaku kalau jual harga murah.

BBYB sudah beberapa kali melakukan rights issue, dan Akulaku selalu ambil bagian penuh. Contohnya, pada rights issue Juli 2024 (Rights Issue VII), BBYB terbitkan 1,31 miliar saham baru dengan harga Rp300 per saham. Akulaku bukan cuma tebus haknya sendiri, tapi juga siap beli semua saham yang nggak diambil investor lain. Dari aksi ini, terkumpul dana Rp393,5 miliar. https://bit.ly/45FDAJu

Sebelumnya, pada November 2022 (Rights Issue VI), BBYB terbitkan 2,617 miliar saham baru dengan harga Rp650 per saham, menghasilkan Rp1,7 triliun. Lagi-lagi, Akulaku langsung tebus semua saham yang jadi haknya. Begitu juga pada November 2021 (Rights Issue V), BBYB tawarkan 1,927 miliar saham baru seharga Rp1.300 per saham dan berhasil kumpulkan Rp2,5 triliun. Akulaku juga nggak ketinggalan untuk ikut tebus semuanya.

Intinya, Akulaku selalu all-in tiap BBYB rights issue. Ini nunjukin komitmen mereka buat terus dukung modal dan ekspansi Bank Neo Commerce, apalagi bank ini lagi kenceng-kencengnya ngejar pertumbuhan di perbankan digital. https://bit.ly/45FDAJu

Kalau dihitung rata-rata dari harga rights issue BBYB yang sudah dilakukan

1. Rights Issue V (2021): Rp1.300 per saham.
2. Rights Issue VI (2022): Rp650 per saham.
3. Rights Issue VII (2024): Rp300 per saham.

Rata-rata harga rights issue BBYB berada di kisaran Rp750 per saham. https://bit.ly/45FDAJu

Intinya Akulaku nyangkut. Kalau jual <600 rupiah, Akulaku rugi dong. Maka pesan buat Akulaku, cari lah bandar yang jago goreng saham.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Dan jangan lupa kunjungi  Pintarsaham di sini  
https://bit.ly/3QtahWa

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ

Read more...

1/2

testes
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy