PERSIAPAN WINDOWS DRESSING
$SIMP $SCMA $BBRI $BBTN $PGEO
Fenomena saham cenderung turun pada bulan November sebelum window dressing sering kali berkaitan dengan faktor psikologis dan strategi pasar. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi:
1. Profit Taking (Ambil Untung)
Investor yang sudah mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham sebelumnya sering menjual saham mereka menjelang akhir tahun untuk merealisasikan keuntungan. November sering menjadi momen untuk "membersihkan" portofolio sebelum strategi baru diterapkan pada bulan Desember.
2. Persiapan Window Dressing
Window dressing biasanya terjadi pada bulan Desember, ketika manajer investasi mempercantik portofolio mereka dengan membeli saham-saham berkinerja baik untuk menarik perhatian klien. Sebelum itu, mereka mungkin menjual saham yang kurang menarik atau tidak sesuai target pada November, sehingga menciptakan tekanan jual.
3. Sentimen Akhir Tahun
Bulan November sering kali menjadi bulan transisi bagi investor. Banyak yang bersikap hati-hati menjelang rilis laporan keuangan akhir tahun atau pernyataan kebijakan moneter dari bank sentral (seperti The Fed). Ketidakpastian ini bisa menyebabkan tekanan turun pada pasar.
4. Efek Kalender (Seasonality)
Secara historis, beberapa saham cenderung mengalami penurunan di bulan November karena adanya pola musiman (seasonal pattern). Namun, ini sering kali diikuti oleh reli di bulan Desember karena aksi beli terkait window dressing dan optimisme tahun baru.
5. Faktor Eksternal atau Makroekonomi
Perubahan kebijakan suku bunga, inflasi, atau isu geopolitik pada kuartal keempat juga bisa memengaruhi pasar saham di bulan November, terutama jika ada ketidakpastian yang memengaruhi sentimen investor.
Apa yang Bisa Dilakukan Investor?
Pantau Saham yang Berpotensi Naik Saat Window Dressing: Biasanya, saham-saham dengan fundamental kuat atau kapitalisasi besar menjadi target utama window dressing.
Manfaatkan Koreksi untuk Beli di Harga Rendah: Penurunan di bulan November bisa menjadi peluang untuk membeli saham di harga diskon.
Diversifikasi Portofolio: Jangan hanya bergantung pada window dressing, tetapi pastikan portofolio memiliki keseimbangan untuk menghadapi volatilitas.
Meskipun fenomena ini umum terjadi, tidak semua saham akan mengalami pola yang sama. Selalu lakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.