$ADMF: Apakah Lintah Darat?
Kemarin di grup Pintar Nyangkut ada diskusi saham ADMF. https://stockbit.com/post/13223345
Bisnis ADMF sebenernya sederhana. Mereka ambil pinjaman ke bank dan obligasi. Lalu duitnya mereka pakai untuk kasi pinjaman ke nasabah.
Jadi cuan ADMF berasal dari selisih antara bunga untuk nasabah - bunga pinjaman - biaya operasional - pajak = cuan ADMF.
Net Interest Margin (NIM) ADMF yang mencapai 18,16% adalah salah satu yang tertinggi di industri ini, dan ada beberapa alasan utama di balik capaian tersebut. Pertama, ADMF fokus pada pembiayaan konsumen dengan bunga tinggi. Pembiayaan untuk mobil memiliki bunga rata-rata 16,63% ✅, sepeda motor 33,38% ✅, dan barang tahan lama hingga 56,47% ✅. Produk-produk ini menarik bagi konsumen yang membutuhkan pembiayaan cepat dan cenderung tidak terlalu sensitif terhadap tingkat bunga. Selain itu, ADMF memiliki sumber pendapatan yang beragam, termasuk dari pembiayaan syariah (murabahah), sewa pembiayaan, serta denda keterlambatan dan biaya administrasi. Diversifikasi ini membantu mereka memastikan pendapatan yang stabil dan berkelanjutan. ✅
Jadi bayangan kalau Pak Toto pinjam duit dari ADMF untuk beli barang durable mesin cuci harga 10 juta. Cicil setahun, itu totalnya bayarnya sekitar 15,6 juta karena bunga durable goods 56,47%. Cuan mana lagi yang kau dustakan. https://bit.ly/45FDAJu
Kalau Pak Toto mau beli Yamaha NMAX lewat ADMF, harganya OTR-nya sekitar Rp31.615.000. Kalau ambil kredit dengan DP 10%, berarti uang muka yang perlu disiapkan sekitar Rp3.161.500. Sisanya, yaitu Rp28.453.500, akan dibiayai dengan tenor 35 bulan. Dengan bunga efektif tahunan 33,38%, total cicilan yang harus Pak Toto bayar selama 35 bulan jadi sekitar Rp56.200.895. Kalau dibagi per bulan, cicilanmu kira-kira Rp1.606.000. Jadi, kalau dihitung total, termasuk DP, Pak Toto bakal keluarin uang sekitar Rp59.362.395 sampai lunas. Memang lebih mahal dari harga aslinya karena ada bunga, tapi ini jadi solusi kalau mau punya motor keren tanpa bayar cash penuh di awal. ✅ Pak Toto ingin jadi orang keren. https://bit.ly/45FDAJu
Di sisi biaya, ADMF menunjukkan efisiensi yang luar biasa. Rata-rata suku bunga pinjaman hanya 6,94% ✅, sedangkan obligasi lebih rendah lagi di 6,26% ✅. Dengan selisih yang besar antara biaya dana dan bunga yang diterima dari konsumen, margin keuntungan mereka otomatis meningkat. Namun, sebagian besar piutang ADMF masih berada dalam kategori lancar, yaitu 76,43% ❌, menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan dalam pengelolaan kolektibilitas. Meski begitu, sistem penagihan yang baik memastikan kerugian akibat gagal bayar tetap minimal, mendukung stabilitas pendapatan perusahaan. ✅
Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbesar, ADMF juga diuntungkan oleh skala ekonominya. Dengan volume operasional yang besar, biaya per unit layanan menjadi lebih rendah, yang berkontribusi langsung pada margin keuntungan yang lebih tinggi. ✅ Selain itu, pasar konsumen ADMF terdiri dari segmen yang tidak terlalu sensitif terhadap suku bunga, sehingga perusahaan mampu mempertahankan bunga tinggi tanpa kehilangan banyak pelanggan. ✅ Semua faktor ini, mulai dari pendapatan bunga tinggi, efisiensi biaya dana, diversifikasi pendapatan, hingga pengelolaan risiko yang baik—membuat NIM ADMF tetap besar dan menjadikannya salah satu pemain terkuat di industri pembiayaan. ✅ Upgrade skill Pak Toto https://bit.ly/3YGX6Dc
Kualitas kredit ADMF kelihatan masih cukup oke dengan NPL (Non-Performing Loan) di angka 2,00% dari total piutang bruto Rp54,55 Triliun. ✅ Ini artinya, piutang yang bermasalah cuma sekitar Rp1,09 Triliun (gabungan "Kurang Lancar" dan "Diragukan"). Dari sisi Loan at Risk (LAR), angkanya cukup tinggi di 22,88%, alias sekitar Rp12,86 Triliun, karena termasuk piutang "Dalam Perhatian Khusus". ❌ Kalau dilihat dari porsi, piutang yang lancar masih dominan, yaitu 76,43% atau setara Rp41,69 Triliun, jadi ini yang bikin bisnis pembiayaan ADMF tetap stabil. ✅ Tapi piutang "Dalam Perhatian Khusus" cukup besar, yaitu Rp11,77 Triliun atau 21,57%, yang harus terus dipantau supaya nggak pindah ke kategori lebih buruk. ❌
Dari cadangan, ADMF punya CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) sebesar Rp1,24 Triliun. ✅ Dengan ini, NPL Coverage-nya ada di level 123,60%, yang artinya ADMF punya cadangan lebih dari cukup buat nutup kerugian dari NPL. ✅ Tapi untuk Loan at Risk, LAR Coverage-nya cuma 10,02%, jadi ada gap besar buat nutup potensi risiko di kategori LAR. ❌ Kalau dilihat dari pertumbuhan, piutang bruto ADMF nggak terlalu banyak berubah, turun tipis dari Rp54,55 Triliun di akhir 2023 jadi Rp54,55 Triliun di September 2024 (stagnan -0,002%). ❌ Dengan mayoritas piutang masih lancar, ADMF tetap punya pondasi kuat, meskipun risiko di segmen LAR harus lebih diperhatikan. ✅
Pembiayaan ADMF LK Q3 2024
1. Total Piutang Bruto
2024: Rp54,548 Triliun.
2023: Rp54,550 Triliun.
Growth: 0,00% (stagnan) ❌.
Porsi: 100% ✅.
2. Pengelompokan Berdasarkan Kolektibilitas
✅Lancar:
2024: Rp41,689 Triliun.
2023: Rp43,279 Triliun.
Growth: -3,68% ❌.
Porsi 2024: 76,43% ❌.
⛔Dalam Perhatian Khusus (Special Mention):
2024: Rp11,768 Triliun.
2023: Rp10,312 Triliun.
Growth: +14,16% ❌.
Porsi 2024: 21,57% ❌.
⛔Kurang Lancar (Substandard):
2024: Rp0,389 Triliun.
2023: Rp0,353 Triliun.
Growth: +10,26% ❌.
Porsi 2024: 0,71% ❌.
⛔Diragukan (Doubtful):
2024: Rp0,702 Triliun.
2023: Rp0,606 Triliun.
Growth: +15,80% ❌.
Porsi 2024: 1,29% ❌.
3. Pembagian Berdasarkan Jenis Pembiayaan
Mobil:
2024: Rp25,021 Triliun.
2023: Rp26,577 Triliun.
Growth: -5,85% ❌.
Porsi 2024: 45,88% ✅.
https://bit.ly/45FDAJu
Sepeda Motor:
2024: Rp19,046 Triliun.
2023: Rp18,671 Triliun.
Growth: +2,01% ✅.
Porsi 2024: 34,92% ✅.
Barang Durable:
2024: Rp0,188 Triliun.
2023: Rp0,261 Triliun.
Growth: -27,59% ❌.
Porsi 2024: 0,34% ❌.
Lainnya:
2024: Rp10,293 Triliun.
2023: Rp9,042 Triliun.
Growth: +13,84% ✅.
Porsi 2024: 18,86% ✅.
4. Pembagian Berdasarkan Jangka Waktu Kontrak
< 1 Tahun:
2024: Rp25,885 Triliun.
2023: Rp25,219 Triliun.
Growth: +2,64% ✅.
Porsi 2024: 47,48% ✅.
1–2 Tahun:
2024: Rp15,691 Triliun.
2023: Rp15,569 Triliun.
Growth: +0,78% ✅.
Porsi 2024: 28,77% ✅.
https://bit.ly/45FDAJu
> 2 Tahun:
2024: Rp12,973 Triliun.
2023: Rp13,762 Triliun.
Growth: -5,73% ❌.
Porsi 2024: 23,76% ❌.
5. Tingkat Suku Bunga Efektif
Mobil:
2024: 16,63% ✅ (turun dari 17,06%).
Sepeda Motor:
2024: 33,38% ✅ (turun dari 34,18%).
Barang Durable:
2024: 56,47% ✅ (turun dari 61,49%).
Lainnya:
2024: 31,77% ✅ (turun dari 32,23%).
Kondisi ADMF
1. Penurunan Piutang Lancar (-3,68%) ❌ menunjukkan pergeseran risiko kredit ke kategori lebih rendah kolektibilitasnya.
2. Special Mention meningkat signifikan (+14,16%) ❌, menunjukkan peningkatan risiko.
3. Pembiayaan mobil mengalami penurunan terbesar (-5,85%) ❌, sementara segmen lainnya tumbuh signifikan (+13,84%) ✅.
4. Suku bunga efektif turun di semua kategori, memberikan daya tarik konsumen ✅, namun mungkin menekan margin keuntungan.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/3