Strategi IPO $AADI
Data (sesuai prospektus awal)
Range IPO = Rp 4.590 - Rp 5.900
Range PUPS = Rp 5.564,40 - Rp 6.041,35 ($0.35 - $0.38, acuan kurs Rp 15.898,30/dolar)
Rasio IPO-PUPS = 10 : 30.3 (kepada masyarakat, 10% AADI dibagikan via IPO, 30.3% dibagikan via PUPS. 30.3% berasal dari data saham publik yang ada di RTI karena pada prospektus, pihak afiliasi dan dewan komisaris/direksi masuk ke dalam persentase masyarakat)
@Stockbit sebelumnya telah merilis strategi dalam PUPS AADI, dan berkesimpulan bahwa menggunakan dividen $ADRO untuk AADI untuk pemesanan AADI lebih menguntungkan daripada hanya sekadar mengambil dividennya saja, dengan perkiraan bahwa harga AADI akan naik ke sekitar valuasi P/E 5x (Rp 9.431,20 - Rp 9.533,65), mendekati $UNTR, $PTBA dan $ITMG
Case tersebut hanya berlaku untuk investor yang memiliki ADRO dan melakukan penebusan AADI dengan rasio 100:23 (tiap 100 lembar ADRO, bisa beli 23 lembar AADI)
Tapi, bagaimana strategi kalau misalkan kita tidak mau beli ADRO (yang berarti memesan AADI via PUPS), dan hanya mau beli AADI saja?
Saya akan awali dengan asumsi, diikuti dengan catatan penting, lalu dilanjutkan dengan beberapa case
Asumsi
1. Seluruh big player yang terlibat ingin memiliki sebanyak2nya saham AADI dengan harga serendah mungkin, bisa melalui IPO atau PUPS
2. Big player akan ikut serta mengendalikan harga IPO sambil menunggu masa pemesanan AADI via PUPS
Catatan Penting
1. Saya tidak tahu kurs mana yang akan digunakan oleh AADI. Pada prospektus awal AADI, mereka melakukan list beberapa kurs yang mereka gunakan pada prospektusnya tersebut, antara lain :
31 Desember 2021 : Rp 14.269/dolar
31 Desember 2022 : Rp 15.731/dolar
31 Desember 2023 : Rp 15.416/dolar
30 Juni 2024 : Rp 16.421/dolar
Jika kurs yang digunakan adalah pada tanggal efektif atau hari pertama listing, mohon untuk mengkalkulasi ulang range harga PUPS
2. Harga PUPS ditentukan oleh transaksi hari pertama listing AADI. Harga PUPS menggunakan harga rata-rata tertimbang (VWAP) di pasar sebagai acuan.
Cara menghitung Volume Weighted Average Price (VWAP) adalah dengan mengalikan harga umum dengan volume, lalu membaginya dengan total volume. Rumus VWAP adalah:
VWAP = (Kumulatif (Harga * Volume) ÷ (Volume Kumulatif))
VWAP mencerminkan harga rata-rata saham yang diperdagangkan pada hari tersebut. Diperlukan volume perdagangan dan harga untuk menghitung rata-rata.
Contoh kasus VWAP
Misalkan suatu saham diperdagangkan sebanyak 700 lembar pada harga 100, kemudian 300 lembar pada harga 150, dan terakhir 100 lembar pada harga 200 selama periode waktu tertentu, VWAP-nya adalah:
(700 x 100) + (300 x 150) + (100 x 200) / (700 + 300 + 100) = 120
Case Harga PUPS
1. Jika Harga IPO < Harga PUPS Minimum:
Contoh Harga IPO: Rp 4.590 (di bawah Rp 5.564,40).
Harga PUPS akan tetap ditentukan minimal sebesar Rp 5.564,40 (harga pasar wajar).
2. Jika Harga IPO = Harga PUPS Minimum:
Contoh Harga IPO: Rp 5.564,40 (sama dengan harga PUPS minimum).
Harga PUPS tetap sebesar Rp 5.564,40, karena ini sudah memenuhi syarat minimum harga pasar wajar.
3. Jika Harga IPO berada dalam Range PUPS:
Contoh Harga IPO: Rp 5.900 (antara Rp 5.564,40 dan Rp 6.041,35).
Harga PUPS akan mencerminkan harga rata-rata tertimbang saham di pasar, tetapi tetap dalam rentang Rp 5.564,40 hingga Rp 6.041,35.
Case Pemesanan
1. Jika Harga IPO < Harga PUPS Minimum : Ritel bisa memesan AADI via IPO. Big player akan mencoba untuk menaikkan harga IPO minimal hingga ke harga PUPS minimum agar mereka tidak rugi jika mereka memesan AADI via PUPS
2. Jika Harga IPO = Harga PUPS Minimum: Ritel bisa memesan AADI via IPO. Big player akan mencoba menjaga rata-rata harga AADI pada range PUPS terendahnya agar mereka tidak merugi ketika memesan AADI via PUPS
3. Jika Harga IPO berada dalam Range PUPS atau lebih tinggi dari itu : Ritel menunggu AADI listing. Big player akan berusaha menekan harga AADI ke bawah agar gap antara harga IPO dan PUPS tidak jauh, sehingga mereka bisa mengurangi kerugian dari selisih harga pemesanan. Ritel bisa memesannya via pasar sekunder
Ini semua case untuk hari pertama listing. Untuk hari kedua dan selanjutnya, big player kemungkinan besar akan mencoba menaikkan harga AADI karena AADI saat ini dijual dengan valuasi yang sangat murah, dan pihak AADI sendiri mengatakan bahwa mereka akan membagikan dividen sampai dengan 45% dari laba bersih mulai tahun buku 2025.
CMIIW, DISC ON, DYOR