Apakah Siap Dikejar Petugas Pajak?
Tadi baru baca berita dari Inilah yang menyebutkan kalau target pajak pemerintah di 2024 berpotensi meleset. Tahun depan kemungkinan besar wajib pajak bakal lebih ditekan lagi, soalnya target pajak naik jadi Rp2.189 triliun, padahal tahun ini aja yang Rp1.988,9 triliun belum tercapai. Sampai Oktober 2024, penerimaan pajak baru 76,3 persen, jadi sisa dua bulan ini udah pasti berat banget buat ngejar sisanya. Tapi yang bikin banyak orang bingung, kenapa malah pasang target lebih tinggi lagi tahun depan, padahal ekonomi global nggak pasti, harga komoditas kayak batu bara lagi lesu dan dollar meroket. Pak Toto hanya bisa pasrah https://bit.ly/45FDAJu
Ini potensi petugas pajak berburu di kebun binatang lagi. Istilah berburu di kebun binatang sering dipakai buat ngegambarin gimana petugas pajak lebih fokus ngejar wajib pajak yang udah patuh. Karena ya gampang, datanya udah ada, tinggal cari celah buat nambahin tagihan. Masalahnya, kalau ini terus-terusan, yang rajin bayar pajak malah jadi korban. Sementara yang bandel atau ngemplang pajak seringkali nggak kena apa-apa. Jadi yang rajin bayar ini kayak jadi sapi perah.
Kebijakan pemerintah juga kayaknya bakal lebih agresif, misalnya tarif PPN yang mau dinaikin jadi 12 persen di 2025. Ini jelas bikin hidup makin berat buat masyarakat, terutama yang kelas menengah ke bawah. Di sisi lain, pemerintah juga dituntut buat kreatif cari sumber pajak lain tanpa nyusahin yang udah patuh. Kalau nggak hati-hati, justru bisa bikin wajib pajak yang tadinya patuh jadi males bayar karena merasa terus-terusan diperas. https://bit.ly/3YGX6Dc
Mulai 2025, pemerintah bakal naikin PPN jadi 12 persen, tapi nggak semua barang dan jasa kena pajak ini. Barang yang kena PPN itu biasanya barang-barang yang sering kita beli, kayak elektronik, baju, makanan olahan dalam kemasan, kendaraan, sampai tanah dan bangunan. Selain itu, barang nggak berwujud juga kena, misalnya hak cipta, paten, desain, atau informasi teknis yang dipakai buat bisnis.
Jasa juga banyak yang kena PPN, contohnya jasa konsultasi, jasa teknis, atau jasa yang diimpor dari luar negeri. Bahkan, kalau ada pengusaha yang ekspor jasa atau barang tertentu, itu juga bisa kena pajak.
Tapi ada beberapa barang dan jasa yang bebas PPN. Barang kebutuhan pokok kayak beras, jagung, daging segar, telur, susu, gula, dan buah-buahan nggak kena PPN. Jasa kesehatan, pendidikan, angkutan umum, keuangan, bahkan jasa keagamaan juga bebas pajak. Jadi, barang dan jasa yang penting buat hidup sehari-hari atau pelayanan dasar masyarakat nggak akan makin mahal gara-gara PPN ini. https://bit.ly/3YGX6Dc
Intinya, kenaikan PPN ini dibuat buat nambah pemasukan negara. Tapi ya, kita sebagai masyarakat harus siap-siap, karena beberapa harga barang dan jasa yang kena PPN pasti bakal naik juga. Yang penting jangan dikorupsi aja.
Tahun depan bakal jadi tantangan besar. Wajib pajak mungkin bakal ngerasa makin ditekan, petugas pajak juga pasti kerja lebih keras ngejar target. Tapi kalau strateginya cuma fokus ke yang udah patuh, bakal ada masalah besar karena rasa keadilan masyarakat bisa terganggu.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan
https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
$MIKA $HOKI $BBRI $ANTM $ADRO
1/2