Short selling itu cara untuk cari untung dari saham yang harganya turun. Bayangin kamu pinjam saham $BBRI dari sekuritas pas harganya Rp6.000. Saham itu langsung kamu jual, misalnya totalnya dapat Rp100 miliar. Nah, beberapa waktu kemudian, harga saham BBRI anjlok jadi Rp4.400. Kamu beli lagi saham itu di harga yang lebih murah buat balikin ke sekuritas. Selisih antara harga jual Rp6.000 dan harga beli Rp4.400 itulah yang jadi untungmu, yaitu sekitar Rp26,67 miliar. https://bit.ly/45FDAJu
Sebenarnya, uang keuntungan ini nggak datang dari sekuritas. Sekuritas cuma nyediain saham yang kamu pinjam. Duitnya ya datang dari pasar, alias pembeli saham yang bayar waktu kamu jual di harga tinggi. Pas harga turun, kamu beli balik saham itu di harga rendah, dan selisihnya masuk kantong. Ibaratnya, kamu kayak ngadu nasib kalau saham bakal turun, jadi bisa beli balik lebih murah. https://bit.ly/3YGX6Dc
Tapi jangan salah, short selling ini juga berisiko besar. Kalau harga saham malah naik, misalnya jadi Rp7.000, kamu harus beli balik dengan harga lebih mahal, dan itu berarti rugi. Potensi rugi ini nggak ada batasnya, karena harga saham bisa terus naik. Makanya, short selling cocok buat yang udah ngerti banget sama pasar saham dan siap dengan segala risikonya. Kalau nggak hati-hati, bukannya cuan, malah buntung. https://bit.ly/3YGX6Dc
$ADRO $BSSR $ANTM