$WOOD
1. Current PE Ratio (Annualized) dan (TTM) 13.41 dan 13.14: Artinya, investor saat ini rela membayar 13 kali lebih besar dari laba per saham perusahaan untuk membeli saham Integra Indocabinet. Angka ini bisa dibilang cukup tinggi, mengindikasikan ekspektasi pasar yang cukup tinggi terhadap pertumbuhan perusahaan di masa depan.
2. Earnings Yield (TTM) 7.61%: Ini adalah kebalikan dari PE Ratio, menunjukkan persentase laba yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam saham. Angka 7.61% artinya investor bisa mendapatkan kembali investasinya dalam waktu sekitar 13 tahun (1/7.61%).
3. Current Price to Sales (TTM) 0.72: Artinya, investor saat ini rela membayar 0.72 kali dari pendapatan per saham untuk membeli saham Integra Indocabinet. Angka ini tergolong rendah, menunjukkan bahwa valuasi perusahaan relatif murah dibandingkan dengan pendapatannya.
4. Current Price to Book Value 0.43: Artinya, investor saat ini rela membayar 0.43 kali dari nilai buku per saham untuk membeli saham Integra Indocabinet. Angka ini juga tergolong rendah, menunjukkan bahwa valuasi perusahaan relatif murah dibandingkan dengan nilai aset bersihnya.
5. Current Price To Cashflow (TTM) -12.15 dan Current Price To Free Cashflow (TTM) -6.49: Angka negatif ini menunjukkan bahwa valuasi perusahaan sangat murah jika dibandingkan dengan arus kasnya. Namun, perlu diingat bahwa angka negatif ini bisa terjadi karena berbagai alasan, misalnya karena perusahaan banyak berinvestasi atau mengalami kerugian sementara.
6. EV to EBIT (TTM) 6.29 dan EV to EBITDA (TTM) 5.00: Rasio ini membandingkan nilai perusahaan (Enterprise Value) dengan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBIT atau EBITDA). Angka ini menunjukkan bahwa valuasi perusahaan relatif wajar dibandingkan dengan profitabilitasnya.
7. PEG Ratio -0.30 dan PEG Ratio (3yr) -0.41: PEG Ratio membandingkan PE Ratio dengan pertumbuhan laba per saham. Angka negatif menunjukkan bahwa pertumbuhan laba perusahaan lebih cepat dibandingkan dengan kenaikan harga sahamnya. Ini adalah sinyal yang positif, mengindikasikan bahwa valuasi perusahaan masih murah meskipun pertumbuhannya tinggi.
• Valuasi yang Relatif Murah: Jika dilihat dari rasio Price to Book Value, Price to Sales, dan Price to Cashflow, valuasi Integra Indocabinet tergolong murah.
• Pertumbuhan yang Menjanjikan: PEG Ratio yang negatif mengindikasikan bahwa pertumbuhan laba perusahaan lebih cepat dibandingkan dengan kenaikan harga sahamnya.
• Ekspektasi Pasar yang Tinggi: PE Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa pasar memiliki ekspektasi yang cukup tinggi terhadap pertumbuhan perusahaan di masa depan.
8. Current EPS (TTM) 22.22 dan Current EPS (Annualized) 21.78: Artinya, perusahaan menghasilkan laba sebesar Rp22.22 per saham dalam setahun terakhir dan rata-rata Rp21.78 per saham jika diannualisasikan. Ini menunjukkan profitabilitas perusahaan per saham.
9. Revenue Per Share (TTM) 406.97: Artinya, setiap saham berkontribusi terhadap pendapatan sebesar Rp406.97 dalam setahun terakhir. Ini memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari setiap saham yang beredar.
10. Cash Per Share (Quarter) 13.02: Ini menunjukkan jumlah kas yang dimiliki perusahaan per saham pada kuartal terakhir. Semakin tinggi angka ini, semakin baik likuiditas perusahaan.
11. Current Book Value Per Share 673.00: Ini adalah nilai buku perusahaan per saham, yang merupakan nilai bersih aset perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
12. Free Cashflow Per Share (TTM) -44.98: Angka negatif ini menunjukkan bahwa perusahaan membakar uang tunai dalam operasi bisnisnya selama setahun terakhir. Ini bisa menjadi sinyal peringatan, namun perlu dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.
13. Rasio-rasio keuangan seperti Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dll. umumnya digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Angka-angka yang tercantum menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang cukup sehat, dengan rasio utang terhadap ekuitas yang rendah dan likuiditas yang memadai.
14. Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Return on Capital Employed (ROCE), dan Return on Invested Capital (ROIC): Rasio-rasio ini mengukur efisiensi manajemen dalam mengelola aset dan menghasilkan keuntungan. Angka-angka yang tercantum menunjukkan kinerja manajemen yang cukup baik.
15. Days Sales Outstanding, Days Inventory, dan Days Payables Outstanding: Rasio-rasio ini mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola piutang, persediaan, dan utang dagang. Angka-angka yang tercantum perlu dianalisis lebih lanjut untuk melihat apakah ada area yang perlu diperbaiki.
16. Asset Turnover, Inventory Turnover, dan Receivables Turnover: Rasio-rasio ini mengukur seberapa efisien perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.
Berdasarkan data yang ada, perusahaan ini secara umum memiliki kinerja yang cukup baik. Profitabilitasnya cukup tinggi, kondisi keuangannya sehat, dan manajemennya cukup efisien. Namun, perlu diingat bahwa data ini hanya merupakan potongan kecil dari gambaran keseluruhan perusahaan.
TEKNIKAL :
Berdasarkan wave analysis pada grafik harian, harga saham $WOOD saat ini sedang dalam fase koreksi. Diperkirakan harga akan bergerak turun menuju kisaran 252 hingga 228. Setelah fase koreksi ini selesai, harga berpotensi memulai kembali pergerakan naik.
Jika kita perhatikan grafik mingguan, pola koreksi yang terjadi saat ini berpotensi membentuk formasi "inverted head and shoulder". Pola ini dianggap cukup kuat karena didukung oleh indikator Force Index yang berada di area positif. Jika pola ini benar-benar terkonfirmasi, maka harga saham WOOD memiliki potensi untuk mencapai target harga di sekitar 500.
1/3