Sedikit pesan buat para holder $GGRM $HMSP. Semoga jiwa kalian makin mantab.
Baik Gudang Garam maupun HM Sampoerna, keduanya dapat dianalogikan seperti pohon besar yang kokoh, sudah melewati badai berkali-kali. Meski daunnya sempat gugur, akarnya tetap kuat. Eksisnya perusahaan ini adalah contoh konkret bahwa ketahanan dan keberlanjutan adalah kunci keberhasilan dalam bisnis jangka panjang.
Keduanya sudah melewati pergantian rezim dari Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi, bahkan sampai sekarang. HM Sampoerna lebih dahsyat lagi, racikan dan eksistensinya bahkan sudah jauh lebih tua dari usia Republik ini. Jauh sebelum Indonesia merdeka, Dji Sam Soe sudah sangat terkenal dan bahkan dipakai buat "alat bayar/barter". Nilai/harga 234 stabil dan peminatnya luar biasa.
Kedua perusahaan sanggup melewati cobaan berat bangsa seperti G30S, Malari, Krismon 97 (devaluasi mata uang negara ASEAN, inflasi tinggi), Reformasi 98 (jatuhnya rezim OrBa, demonstrasi dan kerusuhan besar-besaran), Serangan Teroris Bom Bali 2002, Pandemi C-19, dll. Setiap peristiwa itu mengancam stabilitas ekonomi, sosial dan politik Indonesia. Dari lebarnya Gini Ratio, praktik & perilaku korup yg merajalela, runtuhnya indeks keyakinan publik, hingga ideologi radikal yg mengancam keutuhan bangsa. Dan hingga kini, tetap eksis menopang perekonomian RI. Jadi omong kosong kalau itu 2 perusahaan unfaedah dan lebih banyak mudharat ketimbang benefit.
Dividen layaknya buah manis yang dinanti untuk dipetik. Absen dividen tentunya menyayat hati, namun keyakinan akan masa depan yang cerah harus tetap dijaga para holdernya. Sabar adalah investasi terbaik dalam situasi seperti ini. Ini bukan pelarian buat menghibur diri loh ya. Namanya orang berbisnis, saya percaya selalu ada pasang surut. Kalau tidak kuat mental, ya jangan jadi pebisnis/investor, sudahi saja dan jalani hidup jadi kuli/karyawan seumur hidup. Itu pilihan, jadi jangan disesali.
Kalau ada yg oceh-oceh layaknya paling tahu tentang saham, apa iya mereka sudah jadi Triliuner? Kalau belum, brarti cuma jualan ludah.
Setiap perusahaan pasti memiliki siklusnya sendiri, pasang surut adalah hal yang wajar. Mungkin saat ini Gudang Garam /HM Sampoerna sedang mengalami fase penyesuaian harga, Mr. Market lagi kecewa, sedih dan marah, jadi saban hari markdown terus. Dan tentunya, cuma semangat juang para holdernya yg bisa jadi pembakar semangat baru.
Itulah kenapa menaruh telur jangan dalam satu keranjang. Meski Gudang Garam / HM Sampoerna punya tempat istimewa di hati fansnya, diversifikasi portofolio itu penting biar bisa memberikan ketenangan pikiran di tengah ketidakpastian.
Kalau sudah terlanjur nyebur ke kolam, yakinlah setiap tantangan adalah peluang untuk belajar dan tumbuh. Absennya dividen GGRM kali ini mungkin menjadi momentum bagi Gudang Garam untuk melakukan transformasi dan muncul dengan inovasi baru. Bagaimanapun, inovasi yg tanpa didukung modal duit yg tebel, biasanya cuma berakhir jd OMDO/Recycle Bin. Dan yakin juga tiap bisnis ada fasenya, buat perusahaan yg mampu lalui banyak siklus tadi, layaknya roda yg senantiasa berputar, selalu ada jalan buat bangkit dan tumbuh lebih kuat.
Lagipula, produk enak, gurih, dan berkualitas selalu ada tempat di hati para konsumennya. Sebaik apapun rokok murah abal-abal yg pernah sy coba, selalu jauh dr kata perfect. Entah hisap lama muncul after taste pahit berlebihan/ga wajar, tenggorokan kering, tenggorokan banyak reak/lendir, gatel tenggorokan, batuk, campuran saus tidak berimbang/entah pake kimia apa ga tau deh, tembakau rajangan kualitas rendah, dll. Pokoknya sensasi kenikmatan itu selalu layaknya ada missing pieces yg gak tergantikan. Itulah ketika daya beli masyarakat pulih, atau pas lg ada doku, tentunya akan balik lagi ke brand-brand ternama. Rasa dan kualitas itu ga bohong gaes.
What doesn't kill you makes you stronger 💪
There's a rainbow🌈 after the rain 🌧️ $IHSG $WIIM $RMBA
1/7