@Rozaki02 Berikut adalah ringkasan isu-isu yang menjadi perhatian terkait aplikasi trading Nanovest, yang dapat dianggap sebagai indikasi adanya potensi masalah serius bagi para pengguna:
1. Pembatasan Akun Setelah Top-up Berulang Kali: Pengguna yang sering melakukan deposit di aplikasi ini mengalami pembatasan akun, yang tampaknya tidak logis, karena transaksi tersebut bisa jadi hanya berupa pemindahan dana dari exchange atau broker lain. Banyak pengguna tertarik menggunakan Nanovest karena reputasi Sinarmas dan menganggap platform ini aman.
2. Kurangnya Transparansi pada Status Akun: Ketika akun dibatasi, aplikasi tidak memberikan kejelasan mengenai status saldo atau akun pengguna. Hal ini membuat pengguna bingung dan khawatir tentang keamanan dana mereka serta status akun mereka, apakah dalam kondisi baik atau tidak.
3. Tidak Bisa Melakukan Aktivitas Trading: Pembatasan akun ini membuat pengguna tidak dapat melakukan aktivitas trading apa pun, yang menyebabkan kerugian secara waktu dan materiil. Penanganan terhadap pembatasan ini seakan tidak diberikan urgensi yang memadai oleh platform, sehingga menghambat pengguna dalam mengelola investasi mereka.
4. Layanan Pelanggan yang Lambat: Customer Service (CS), yang dalam beberapa kasus ditangani oleh agen bernama "Caca," dianggap kurang responsif dan lambat dalam menanggapi keluhan. Meski pengguna telah memberikan bukti deposit (termasuk dari bank rekanan), masalah ini membutuhkan waktu yang sangat lama untuk diatasi, membuat pengguna merasa keluhan mereka tidak direspon dengan serius.
5. Inefisiensi pada Fitur Live Chat: Fitur live chat di aplikasi ini tidak terintegrasi dengan baik. Jika pengguna keluar dari aplikasi atau perangkat mati, tiket baru akan dibuat, sehingga membuat percakapan yang belum selesai dianggap tertutup oleh CS. Hal ini menyebabkan pengguna terjebak dalam lingkaran pengulangan pertanyaan yang sama tanpa solusi yang jelas.
Jika masalah-masalah ini terus berlanjut, pengguna yang terdampak mungkin perlu mempertimbangkan untuk membawa permasalahan ini ke otoritas atau lembaga perlindungan konsumen terkait, terutama jika penyelesaian melalui layanan pelanggan tetap tidak efektif.
$BSIM $LIFE