[%bmTW%] makin rungkat [%QJlP%], rugi dari [%AOTB%] + merger sama [%pTHX%] yang rugi
double combo🗿🗿

@Stockbit makin rungkat $EXCL, rugi dari $LINK + merger sama $FREN yang rugi
double combo🗿🗿

📶 EXCL 3Q24: ARPU Tertekan, Laba Bersih di Bawah Ekspektasi

Stockbit’s take:
▪ XL Axiata ($EXCL) mencatatkan laba bersih sebesar Rp282 M (-16% YoY, -40% QoQ) pada 3Q24. Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 menjadi Rp1,3 T (+32% YoY), di bawah ekspektasi karena hanya setara 70% dari estimasi FY24F konsensus.

▪ Penurunan kinerja EXCL pada 3Q24 tergolong sangat lemah, mengingat konsensus tidak menaikkan ekspektasi laba bersih FY24F secara signifikan dan EXCL mencatatkan kinerja yang melampaui ekspektasi konsensus (57% dari estimasi FY24F) pada 1H24.

ARPU Turun Signifikan Secara Kuartalan, Meski Jumlah Pelanggan Naik

Laba usaha pada 3Q24 tercatat sebesar Rp1,3 T (+11% YoY, -9% QoQ), sehingga laba usaha selama 9M24 menjadi Rp4,1 T (+26% YoY) dan sedikit di atas ekspektasi karena setara 76% dari estimasi FY24F konsensus. Jumlah pelanggan mobile pada 3Q24 sedikit naik (+2% YoY, +0,2% QoQ), tetapi average revenue per user (ARPU) turun signifikan (-2% YoY, -7% QoQ) ke level Rp41 ribu, yang kemungkinan besar dipicu oleh penurunan data payload.

Penurunan ARPU Seindustri

Penurunan ARPU yang dialami EXCL pada 3Q24 merupakan tren yang terjadi di industri telekomunikasi  dan juga dialami oleh Telkom Indonesia ($TLKM) [https://stockbit.com/post/16197287] dan Indosat ($ISAT) [https://stockbit.com/post/16266864]. Dengan hasil ini, ARPU EXCL pada 3Q24 tetap berada di posisi ke–2 terbesar di Indonesia (vs. TLKM: Rp43,1 ribu, ISAT: Rp37,2 ribu).

Beban Lain–lain Naik Signifikan Akibat Restatement, Kerugian JV juga Meningkat

Meski laba usaha sedikit di atas ekspektasi, laba bersih EXCL ditekan oleh beban lain–lain dan kerugian JV. Beban lain–lain naik signifikan menjadi Rp132 M (vs. 2Q24: Rp 11 M, 3Q23: Rp19 M), yang kemungkinan besar dipicu oleh treatment akuntansi (restatement) pada laporan keuangan. Selain itu, kerugian JV meningkat menjadi Rp124 M (vs. 2Q24: rugi Rp51 M, 3Q23: rugi Rp37 M), yang disebabkan oleh peningkatan kerugian Link Net ($LINK) dan Princeton Digital Group Data Center.

---------
Theodorus Melvin (@theodorusmelvin)
Investment Analyst Stockbit