TERUSLAH MEMBELI

Tidak mudah berinvestasi di saham dalam 2 tahun belakangan, terutama bagi yang menganut aliran fundamental. Mereka yang mengikuti perjalanan sebuah perusahaan dan berharap mendapatkan pertumbuhan nilai investasinya sejalan dengan pertumbuhan bisnis perusahaan tsb.

Bank BRI ($BBRI) misalnya, yang sebetulnya terus bertumbuh (pendapatan dan laba bersihnya, lihat gambar) tetapi harga sahamnya malah turun dan turun. Laba bersihnya sudah tumbuh hampir 2x lipat dibanding 5 tahun lalu (sebelum covid) namun harga sahamnya malah turun dan turun (dan belum naik banyak dibanding thn 2019 - bisa jadi emang mungkin dulu dihargai terlalu tinggi dan sekarang harga yg dipandang lebih wajar. ada banyak analisa ini itu tp rasanya penjelasan utamanya simply karena asing lagi buang barang aja, balik ke amrik sana duitnya).

Sejalan dgn itu, di SB sy lihat belakangan trending topicsnya ya gak ada lagi soal fundamental ini. Lebih ke arah yang populer disebut bandarmologi ya? Nothing against it, karena sy pribadi juga belakangan mulai belajar dan ada beberapa saham yg saya pilih mengikuti ‘gaya’ tsb (dan cuan). Sy mencoba utk terus terbuka, seperti terbuka juga terhadap investasi crypto dan investasi tidak hanya di bursa Indonesia (baru nyoba dan mulai masuk di bursa US dan China).

Yang saya khawatirkan adalah mungkin ada cukup banyak investor2 baru di SB ini dan merasa investasi di IHSG harus pake gaya ‘bandarmologi’ spt postingan2 yg selalu trending belakangan ini. Menurut saya ngga. Gaya investasi yang ‘kuno’ dan pasif masih bisa dilakukan dan seharusnya justru kebanyakan orang masih harus terus mengikuti gaya ini. Fokus utama ke cari duit aja, ke pekerjaan utama, investasi cukup luangkan waktu sejenak, ngga perlu mantengin dan ngeliatin harga setiap saat sampe2 pekerjaan utama terbengkalai. Ini yang gak boleh sih menurut sy.

Jadi cara investasinya gimana? Menabung rutin setiap bulan, beli saham dengan fundamental yang bagus, beri waktu utk investasi kita bertumbuh.

Tapi milih saham yang fundamentalnya bagus sy gak ngerti. Nah utk ini harus luangin waktu utk belajar. Ada banyak literatur/video yang tersedia secara gratis sekarang. Luangkan wkt utk mempelajarinya. Percayalah, belajar analisa sahamnya itu very very simple. Gak perlu teknik yang canggih, yg simple2 saja (itu cukup kok). Yang susah di investasi (saham) itu adalah MENTALITAS-nya. KESABARANNYA. Ngga fomo. Ngga pengen cepet berhasil/kaya. Ngga ngiri2 dgn orang lain.

Kalau sy boleh menyarankan 1 saham utk dipilih, sy akan pilih: BBRI. Tabung aja secara rutin di saham ini. Tuai nanti kalo udah untung 100% (ngga akan sampe 2 thn rasanya bs tercapai).

Tapi sekarang harga saham2 bagus yg sy pilih kok berdarah2. Uang hasil kerja keras yg sy tabungin di saham, yg saya harepin bs berkembang sehingga sy & keluarga bs memiliki keuangan yg lebih baik di masa depan, malah terus turun. Frustasi banget rasanya.

Saya cuma punya 1 kalimat: TERUS AJA MEMBELI. Terus beli. Justru saham yg bagus wkt harganya berdarah2 spt skrg adalah kesempatan terbaik utk beli.

Bankir abad ke-18 Baron Rothschild pernah berkata, “Waktu untuk membeli adalah ketika ada banyak darah di jalanan.”

Dan di IHSG saat ini lagi ada begitu banyak darah di jalanan! Data menunjukkan bahwa jika kita punya uang tunai yang dapat diinvestasikan selama koreksi pasar, ini mungkin merupakan salah satu peluang investasi terbaik yang pernah kita dapatkan.

Alasannya sederhana — setiap rupiah yang diinvestasikan selama krisis akan tumbuh jauh lebih besar daripada satu rupiah yang diinvestasikan pada bulan-bulan sebelumnya, dengan asumsi bahwa pasar pada akhirnya akan pulih. Dan - percayalah - pasar $IHSG akan pulih.

Kenapa investasi saat krisis adalah yg terbaik? Fakta matematis sederhana aja — setiap persentase kerugian memerlukan persentase keuntungan yang lebih besar lagi agar bisa kembali seimbang.

Kehilangan 10% memerlukan keuntungan 11,11% untuk pulih, kehilangan 20% memerlukan keuntungan 25% untuk pulih, dan kehilangan 50% memerlukan keuntungan 100% (dua kali lipat) untuk pulih.

Jadi waktu (misalnya dalam contoh kasus ini) BBRI turun 25% misalnya, itu artinya wkt BBRI pulih ke harga awalnya kita akan menerima keuntungan (bukan 25%) tapi 33.3%. Waktu BBRI turun 30%, kalo BBRI kembali ke harga awalnya kita akan menerima keuntungan 42.9%.

Jadi, jangan berkecil hati. Teruslah membeli (bareng2 saya yuk kita terus membeli).

$TLKM $ASII $TSPC

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy