Ekonomi Indonesia Q3 2024: Siapa yang Paling Berkontribusi?
Pada triwulan III 2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 1,50% dibandingkan triwulan sebelumnya (QoQ), dengan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal mencapai Rp5.638,9 triliun, atau Rp3.279,6 triliun berdasarkan harga konstan 2010. Pertumbuhan ini terlihat di berbagai sektor dan komponen pengeluaran, yang mencerminkan kemajuan serta tantangan dalam perekonomian Indonesia.
[[ Sektor Penyumbang Pertumbuhan ]]
Dari sisi produksi, sektor Konstruksi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 6,06% (QoQ), menunjukkan peningkatan investasi dalam proyek infrastruktur dan pembangunan.
Sementara itu, jika dilihat per tahun, sektor Jasa Lainnya mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,95% (YoY), menandakan semakin berkembangnya industri jasa. Sektor penyediaan Akomodasi dan Makan Minum juga terus menguat sepanjang tahun, dengan pertumbuhan kumulatif sebesar 9,29% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
[[ Pengeluaran Investasi Pemerintah ]]
Dari sisi pengeluaran, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) naik 8,44% (QoQ), yang menunjukkan kebangkitan investasi sektor swasta. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga oleh Lembaga Nirlaba (PK-LNPRT) mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 11,69% (YoY), yang mencerminkan pola konsumsi yang kuat dalam kelompok lembaga nirlaba. Secara kumulatif, PK-LNPRT mengalami kenaikan sebesar 15,10% sepanjang tahun, yang menunjukkan adanya peningkatan keyakinan dan permintaan konsumen.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi tertinggi berada di wilayah Maluku & Papua
Dari sisi wilayah, aktivitas ekonomi terbesar masih berada di Pulau Jawa, yang menyumbang 56,84% dari PDB nasional dengan tingkat pertumbuhan tahunan stabil sebesar 4,92% (YoY). Konsentrasi ini menegaskan peran Pulau Jawa sebagai pusat ekonomi Indonesia, didorong oleh sektor industri dan jasa yang besar.
[[ Tenaga Kerja Indonesia ]]
Tenaga kerja Indonesia juga mengalami peningkatan, dengan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2024 mencapai 152,11 juta orang, naik 4,40 juta dibandingkan tahun lalu. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik 1,15 poin persentase (YoY), dengan jumlah penduduk bekerja mencapai 144,64 juta orang, meningkat 4,79 juta. Sektor seperti Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami kenaikan terbesar, menambah 1,31 juta pekerja.
Proporsi pekerja formal mencapai 42,05%, naik 1,16 poin persentase dari tahun lalu, yang menunjukkan pergeseran ke arah pekerjaan formal. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun menjadi 4,91%, turun 0,41 poin persentase (YoY), yang menunjukkan kondisi ketenagakerjaan yang cukup baik.
Kesimpulannya, Ekonomi Indonesia menunjukkan penurunan secara kuartalan dan juga tahunan.
Dengan demikian, tantangan ada pada beberapa sektor dan segmen ketenagakerjaan. Data ini mengindikasikan arah pertumbuhan yang positif, namun juga menunjukkan pentingnya kebijakan terarah dari pemerintah untuk mendukung sektor yang masih tertinggal dan menurunkan tingkat pengangguran lebih lanjut.
馃摃Buat kamu yang mau perdalem materi Investasi khususnya analisa fundamental dan pelajarin lebih dalam karakteristik untuk memilih saham kamu bisa cek e-book kami di https://cutt.ly/JeYgyuyT
Jangan lupa juga follow socmed kita untuk dapetin info lebih lanjut biar kamu ga ketinggalan..
Think - Create - Share 馃槈 馃槈 馃槈
Random Tag : $CMRY $UNTR $MARK $PBID $SPTO
1/6