$IHSG
kemarin malam saya nonton ada seorang fund manager bilang kalau saham indo ngga bisa di hold terus-terusan, maksudnya adalah siklus bisnis
ada lagi selain fund manager itu, seorang penulis buku juga berkata sama. belum lagi ada lagi yang berkata sama
saya berkamsud menjadi nakal disini, bermain seperti devil advocator, kalian advocator baiknya, saya membela pembunuh
kukatakan kepadamu, opini itu tidak berbentuk, yang berwujud adalah tindakan - kata seorang wanita cantik yang sedang patah hati
sering kali, ketika kita ada masalah, atau ada bahaya, kita suka jump to conclusion, ini karena instinct purba kita; yang membuat kita langsung buat kesimpulan. misalnya, ular beracun --> maka semua ular beracun, padahal kan tidak demikian, tidak semua ular beracun
perusahaan indonesia, yang dilakukan seperti pembunuh ini, adakah yang memberikan nilai? perusahaan memberikan nilai karena memiliki hubungan yang erat, antara variable 1 dengan variable 2, dan variable lain. uang bernilai karena bisa digunakan untuk banyak hal, beda sama uang monopoly yang hanya bisa dipakai di monopoly saja. begitu juga perusahaan, yang menghasilkan produk atau jasa.
darimana, produk dan jasa itu, tentu kita bisa pilah, yang mana yang sustain lama, tidak terdisrupsi dengan cara baru, cara lebih baik? ini mungkin paling sulit, tapi bagi saya pribadi, kalau demandnya itu tidak dibuat oleh trend, a.k.a demandnya berasal dari manusia yang beli ketika perlu, hanya ketika perlu saja, maka faktor perlu (faktor A) nya haruslah stabil (disini berarti, tidak semata-mata hanya ingin, tetapi perlu, ada faktor A yang membuatnya perlu) -
bapak, ibu, tindakan seorang pembunuh yaitu perusahaan yang tidak bisa menghadapi siklus bisnis dengan benar, adalah karena mereka tidak melihat yang tidak kelihatan, yaitu hal-hal baru. mereka berhenti inovasi karena alasan efisiensi seperti apa yang Clayton bilang beberapa kali di bukunya Innovator's Dilemma.
tanpa inisiatif yang nyata, tindakan yang berwujud dari pria ganteng, maka wanita cantik itu tidak nikah-nikah. Bapak, ibu itulah kenapa bapak Phillip Fisher menekankan inovasi.
Yang saya lihat, seperti $MERK dan $DVLA ketika ada segmen yang jadinya turun dan tumpul, serta ada 1 lagi yang bangkit, yang terjadi adalah revenue gak kemana-mana, dan income cenderung volatile-- perusahaan butuh waktu untuk rehabilitasi, adaptasi cost accounting yang baru. maka dari itu, karena pasar saham harganya kayak ular tangga, kadang naik, kadang turun - kadang jatuh kayak GGRM, kadang jatuh kayak UNVR, dicobanya strategi baru, cara baru karena perubahan- ini semua akan menurunkan performa; kalau perusahaan itu tidak mau inovasi, maka keadaan baru inilah yang memaksanya, kalau tidak ada inisiatif sama sekali, berakhir jadi gadis kerudung merah yang dibunuh serigala, a.k.a apestor pemegang saham perusahaan bangkrut
sebenarnya, apakah tidak ada perusahaan yang bisa inovasi, memberikan nilai, MESKI mungkin nilainya sudah jatuh - bukan berarti perusahaan itu bangkrut. lagi juga, itulah kenapa kita selalu pegang banyak saham, bapak-ibu. misal 1 pemain luka, masih ada yang lain bisa berlari; sambil menunggu yang luka itu sembuh. luka itu ada yang sampai stroke, ngga bisa jalan juga ada ya bapak ibu, makanya pemain jangan cuma 1
kita tidak boleh sinis, mngkin karena kita sudah jadi dewasa kita jadi lupa. maka saya disini kembali mengingatkan bapak, ibu akan faktor yang kita semua tidak bisa lihat, dan tidak tahu, agar kembali humble. biar balance bapak, ibu.
belum tentu makanya, pembunuh ini bersalah, sebab bisa jadi, 10-20 tahun lagi, ia jadi presiden.