Yakin Fundamental is Dead? Gimana Strategi Momentum Trader Cuan di Tengah Drama "Suka-Suka Bandar"?
Selamat sore sobat trader. Gimana dengan weekend lo hari ini? Semoga menyenangkan ya.. Dari pantauan cuaca di Purwakarta dan sekitarnya masih turun hujan. Pastikan jemuran lo pada diangkat ya.. Sama kayak kondisi market minggu lalu yang lagi hujan badai dan semoga jemuran lo udah pada laku..
Bulan ini adalah bulannya release Laporan Keuangan Q3. Dan kalau kita lihat banyak fenomena saham dengan fundamental bagus malah dibanting sementara yang boncos terbang kesannya emang kayak “fundamental is dead” banget. Tapi buat trader momentum yang paham sebenernya ini lebih ke soal timing dan kapan bandar mulai ngatur permainan. Jadi daripada ribet mikirin kenapa fundamental gak ngefek yuk kita bedah gimana caranya lo sebagai momentum trader bisa nyari "sweet spot" buat dapetin saham fundamental bagus yang berpotensi terbang di waktu yang tepat.
Markigas... Mari kita Gaskeun...
📌 Tunggu Saham Sampai Beres Dibanting
Ketika saham fundamentalnya bagus tapi malah dibanting biasanya ini lagi fase "weak hands out". Bandar atau smart money sengaja bikin panic sell biar retail pada jual murah karena harga sebenernya lagi dikondisiin buat turun dulu. Trader momentum pro bakal liat ini sebagai kesempatan dan nungguin sampai harga mentok di support kuat atau bahkan di bawah harga wajar. Di titik ini lo bisa masuk pelan-pelan karena biasanya setelah aksi banting gede, volume jual mulai mereda dan chart bakal ngasih sinyal recovery kecil-kecilan.
📌 Pantau "Volume Spike" dan Cek Bandar Udah Masuk Lagi atau Belum
Salah satu tanda yang paling jitu buat tau bandar udah mulai akumulasi lagi adalah lonjakan volume (volume spike). Misalnya saham udah dibanting habis-habisan tapi tiba-tiba muncul lonjakan volume yang besar, itu biasanya kode kalau bandar udah mulai masuk lagi. Tapi inget jangan buru-buru ikut masuk dulu. Lihat dulu apakah volume itu konsisten dalam beberapa hari. Kalau volume terus naik tapi harga cenderung stabil atau naik sedikit berarti ini biasanya sinyal kuat kalau smart money lagi loading posisi buat nyiapin rally. Nah di titik ini, momentum trader bisa mulai ambil posisi untuk ngikutin flow bandar.
📌 Cari Saham yang Lagi “Accumulation Phase”, Biasanya Fundamentalnya Bagus
Bandar gak bakal langsung goreng saham yang fundamentalnya bagus apalagi kalau harganya masih di atas. Mereka biasanya akumulasi pelan-pelan biar gak ketauan retail, harga dijaga stabil sambil pelan-pelan naik sedikit demi sedikit. Trader momentum bisa ngeliat fase akumulasi ini dari volume yang steady dengan harga yang naik-turun dikit tapi gak pecah di support. Biasanya saham-saham yang lagi di fase ini punya potensi buat rally karena bandar udah mulai ngeloading tanpa kelihatan heboh. Kalau lo dapet momen ini lo bisa masuk pelan-pelan karena begitu fase akumulasi selesai maka harga siap di pump.
📌 Pantau “Catalyst” Eksternal dan Cari Momen yang Bisa Jadi Trigger Terbang
Meskipun saham fundamentalnya bagus, bandar itu butuh trigger biar bisa ngefek ke harga. Misalnya ada rencana ekspansi, project baru atau kenaikan permintaan produk yang bakal bikin prospek perusahaan makin kinclong. Trader momentum yang jago bakal stay updated sama info-info kayak gini dan nyiapin posisi bahkan sebelum katalis muncul. Begitu katalis ini diumumkan banyak retail bakal tertarik untuk masuk dan lo yang udah duluan bakal siap cuan dari momentum harga yang naik.
📌 Teknik “Reversal Confirmation”, Tunggu Pattern Berbalik Baru Gaskeun
Setelah harga dibanting lo perlu nunggu pattern reversal di chart sebagai konfirmasi buat masuk. Momentum trader biasanya ngandelin formasi kayak “double bottom” atau “inverse head and shoulders” di timeframe daily atau weekly buat sinyal reversal. Begitu chart ngasih pola-pola kayak gini, lo bisa masuk dengan lebih yakin karena biasanya itu pertanda bandar udah selesai ngedrop harga dan harga mulai siap rally. Dengan confirmation kayak gini, momentum lo jadi lebih aman.
📌 Entry di Breakout yang Valid dan Ikutin Arus Bandar
Misalnya setelah fase akumulasi, saham mulai menunjukkan potensi breakout dari resistance kuat, di sini momentum trader mesti nyiapin modal buat masuk. Tapi perhatikan dulu kalau breakoutnya valid (volume besar dan candle solid di atas resistance), itu kode keras kalau bandar udah nyiapin rally beneran dan bukan cuma fake out. Di sinilah momen yang paling enak buat masuk dan ride sampe target atau area distribusi bandar berikutnya.
📌 Screening Saham dengan “Value” yang Masih Undervalue
Lo bisa pilih saham dengan fundamental yang bagus tapi harga di bawah nilai wajarnya (undervalue). Biasanya saham-saham ini disukai bandar buat gorengan jangka panjang. Cari emiten yang PER (Price to Earning Ratio) atau PBV (Price to Book Value) masih rendah artinya ada upside gede buat dikerek. Jadi meski secara momentum lo liat ada peluang, secara fundamental juga lo punya backup kalau emiten ini beneran berprospek di masa depan.
8. Gabungin “News Play” buat Nyari Volatilitas di Saham Bagus
Kadang itu emiten bagus dapet exposure dari berita dan ini jadi momentum bagus buat trader short term. Misalnya ada berita kenaikan laba besar atau ada kerjasama besar yang biasanya bakal bikin euforia sesaat. Nah lo bisa manfaatin momen ini buat ambil posisi dan exit cepat. Tapi jangan kejebak hold lama-lama kalau tujuannya cuma news play. Buat momentum trader, entry dan exit di momen yang pas itu kunci, jadi langsung eksekusi tanpa ragu begitu profit sesuai target.
💎 Insight: Nggak Semua Tentang Fundamental, Timing Juga Penting Bro!
Buat trader momentum yang cerdas, fundamental saham yang bagus itu penting tapi timing buat masuk dan keluar juga krusial. Bandar bisa main kapan aja dan lo yang ngerti pattern ini bisa cuan dengan ngikutan arus. Jadi biarpun saham fundamental bagus lagi dibanting, lo jangan ikut panik. Tunggu sampai sinyal reversal muncul, perhatikan volume, pantau trigger eksternal dan gas di breakout yang valid. Dengan cara ini, lo bisa dapetin cuan dari saham bagus di momen yang tepat tanpa kejebak permainan bandar.
Random tags: $BBRI $BBCA $ADRO $TLKM $ASII