imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

### Penilaian Komprehensif Bank Neo Commerce $BBYB

1. Pemulihan Keuangan dan Tren Profitabilitas
- BBYB mencatat pemulihan signifikan pada kuartal ketiga 2024 (3Q24) dengan laba bersih Rp10 miliar, berbeda dengan kerugian bersih pada kuartal sebelumnya.
- Laba kumulatif untuk sembilan bulan pertama 2024 (9M24) mencapai Rp4 miliar, meningkat tajam dari kerugian Rp566 miliar pada periode yang sama di 2023.
- Meskipun proyeksi tahunan masih menunjukkan kerugian untuk 2024 (sekitar Rp63 miliar), kinerja BBYB pada 3Q24 melampaui ekspektasi pasar, didorong oleh pertumbuhan pinjaman komersial.

2. Dinamika Margin dan Kualitas Kredit
- Net Interest Margin (NIM) BBYB turun menjadi 13,9% pada 3Q24, turun 185 basis poin (bps) secara kuartalan (qoq) dan 470 bps secara tahunan (yoy). ‼️
- Penurunan NIM ini terutama disebabkan oleh turunnya hasil aset produktif, namun biaya kredit (CoC) menurun signifikan ke 21,0%, turun 5,7% qoq. ‼️
- Penurunan CoC ini mencerminkan stabilitas kualitas kredit yang berkontribusi positif terhadap pengeluaran provisi, membantu laba bersih tetap positif.

3. Pertumbuhan Pinjaman dan Pendanaan
- Pertumbuhan pinjaman BBYB sebesar 3% qoq pada 3Q24, mencapai Rp9,3 triliun, didukung oleh inisiatif pinjaman komersial bank.
- Deposito pelanggan menurun 4% qoq menjadi Rp14,1 triliun, tetapi rasio LDR membaik menjadi 65,5%, menunjukkan peluang untuk ekspansi pinjaman lebih lanjut.

4. Perubahan Strategis dan Prospek Masa Depan
- BBYB tetap fokus pada strategi peningkatan pinjaman komersial yang memiliki imbal hasil lebih rendah dibanding pinjaman digital, tetapi menawarkan stabilitas kredit yang lebih baik.
- Peralihan ke pinjaman komersial ini sejalan dengan tujuan bank untuk mengelola biaya dana (CoF) dan menstabilkan arus pendapatan. Target harga saham tetap di Rp600, didukung oleh likuiditas dan LDR yang rendah.

5. Risiko Utama dan Posisi Pasar
- Risiko utama bagi BBYB termasuk potensi peningkatan Non-Performing Loans (NPL) yang dapat meningkatkan biaya provisi dan mengganggu profitabilitas.
- Rasio NPL BBYB sedikit menurun menjadi 3,7% di 3Q24, namun monitoring berkelanjutan diperlukan karena rencana pertumbuhan bank bergantung pada stabilitas ini.

6. Proyeksi Keuangan Jangka Panjang
- Laba bersih BBYB diperkirakan akan tumbuh secara signifikan, menjadi positif pada 2025 dengan estimasi Rp150 miliar dan meningkat lebih lanjut ke Rp251 miliar pada 2026.
- Rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) diproyeksikan membaik dari 35,6% pada 2024 menjadi 31,2% pada 2026, didukung oleh inisiatif efisiensi dan manajemen biaya.

Kesimpulan:
- BBYB menunjukkan jalur menuju profitabilitas melalui ekspansi pinjaman komersial sambil mengelola dampak pada margin dan biaya kredit.
- Prospek BBYB akan bergantung pada stabilisasi neraca dan manajemen biaya yang strategis untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Catatan lainnya: http://bit.ly/4a8K4E1

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy