### Rangkuman Penilaian BRMS
#### 1. Operasional Inti dan Portofolio Aset
- Aset Utama: BRMS memiliki portofolio terdiversifikasi pada emas, tembaga, seng, dan timbal, dengan aset utama di Sumatera, Sulawesi, dan Jawa. Proyek utama perusahaan adalah Citra Palu Mineral (CPM) di Sulawesi Tengah, yang memiliki cadangan 31,5 juta ton (Mt) dengan kadar bijih rata-rata tinggi sebesar 3,5 gram per ton (g/t).
- Ekspansi Strategis: Fasilitas heap leach berkapasitas 4.000 ton per hari (tpd) yang akan datang di CPM dan rencana penambangan bawah tanah pada tahun 2027 menunjukkan pendekatan proaktif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya berkualitas tinggi dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.
#### 2. Potensi Pertumbuhan dan Strategi Ekspansi
- Peningkatan Kapasitas Pengolahan: Pabrik ketiga di CPM, bersama dengan proyek penambangan bawah tanah di Blok-1 Poboya, diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi menjadi 145,4 koz pada 2027, peningkatan signifikan dari level saat ini. ✅
- Aset yang Belum Digarap: Aset kunci lainnya meliputi Gorontalo Minerals (GM) yang memiliki cadangan tembaga dan emas sebesar 105,4 Mt, Suma Heksa Sinergi (SHS) dengan 18,4 Mt emas, dan Linge Mineral Resources (LMR). Fokus perusahaan pada aset-aset ini menunjukkan rencana ekspansi jangka panjang melampaui CPM.
#### 3. Proyeksi Keuangan dan Penilaian
- Pertumbuhan Pendapatan dan EBITDA: Pertumbuhan pendapatan yang kuat diharapkan untuk BRMS, dengan perkiraan mencapai USD 207 juta pada 2025 (+57,5% YoY) dan EBITDA sebesar USD 75 juta (+70,6% YoY). Biaya tunai produksi emas diproyeksikan tetap kompetitif meskipun diperkirakan meningkat seiring peralihan ke penambangan bawah tanah pada 2027. ✅
- Belanja Modal dan Pembiayaan: Rasio belanja modal terhadap penjualan yang tinggi mencerminkan komitmen BRMS terhadap ekspansi, khususnya penambangan bawah tanah dan komersialisasi aset. Rencana pembiayaan bertujuan menjaga rasio gearing bersih pada 0,3x pada 2027, menjaga stabilitas keuangan.
#### 4. Posisi Pasar dan Analisis Kompetitif
- Konteks Industri: Kenaikan harga emas yang didorong oleh faktor ekonomi dan geopolitik global menguntungkan BRMS. Laporan memperkirakan harga emas stabil antara USD 2.500-2.600/oz hingga 2025, dengan permintaan yang berpotensi meningkat karena ketidakpastian geopolitik dan permintaan musiman.
- Perbandingan dengan Pesaing: Meskipun rasio P/E dan EV/EBITDA BRMS lebih tinggi dibandingkan pesaing lokal, rasio Price-to-Book Value (PBV) yang lebih rendah menunjukkan potensi kenaikan begitu komersialisasi aset mulai meningkat.
#### 5. Risiko dan Tantangan Utama
- Risiko Operasional dan Pasar: Tantangan potensial meliputi harga emas yang lebih rendah dari perkiraan, keterlambatan proyek, dan masalah pembiayaan. Peralihan ke penambangan bawah tanah juga memperkenalkan kompleksitas operasional dan peningkatan biaya, yang dapat mempengaruhi profitabilitas jika tidak dikelola secara efektif.
### Kesimpulan
Prospek BRMS terlihat positif, didukung oleh ekspansi di CPM, komersialisasi aset, dan kondisi pasar emas yang menguntungkan. Namun, efisiensi operasional, terutama dalam peralihan ke penambangan bawah tanah, serta pengelolaan belanja modal akan menjadi krusial dalam mempertahankan profitabilitas dan memenuhi target pertumbuhan.
#### Ticker Saham
- $BRMS
Catatan lainnya: http://bit.ly/4a8K4E1