imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PYFA Insight!



"Probiotec & Beyond: PYFA Gaspol ke Panggung Internasional, Menghitung Risiko di Balik Ambisi?"



Tadinya mau gue kasih judul "Pyfa All in Probiotec" tapi urung, keinget pas Pubexnya kan manajemen berencana akuisisi 7 Perusahaan global lainnya hahahaa. It's a big dream!


Btw, gue punya posisi di Pyfa harga 110/lembar. Dan karena akhir-akhir ini Pyfa begitu banyak fansnya, mohon maaf ya ges kalau analisa ini ada pait-paitnya. Dan buat yg belum ada posisi, ati-ati kalau pas dibaca analisa ini ada manis-manisnya hahahaa..!


Analisa ini bukan ajakan jual atau beli, hanya melanjutkan Analisa pubex sebelumnya - https://stockbit.com/post/16058742

So, always do your own research yaaa!

---

Dengan akuisisi Probiotec, PYFA ini ibarat lagi ngegas abis buat naik level ke panggung internasional. Tapi di balik ambisi besar ini, ada drama liabilitas yang nggak bisa dibilang sepele. Yuk, kita bedah bareng-bareng dengan perspektif yang lebih chill...!


1. Pendapatan dan Laba Bruto: Jalan Tol Buat Cuan

Pendapatan: Rp520,48 miliar ke Rp1.161,83 miliar (naik 123,14%).

Laba Bruto: Rp223,23 miliar ke Rp295,76 miliar (naik 32,46%).

Pendapatan naik gila-gilaan! Ini udah kayak PYFA buka jalan tol buat cuan mengalir. Probiotec effect sepertinya mulai kasih dampak positif, tapi laba bruto yang nggak sekencang itu nunjukin kalau beban pokok juga ikutan naik. Mungkin mereka lagi setup ulang integrasi Indo-Ausie di tahap awal, jadi margin-nya belum terasa maksimal & it's totally normal saja.



2. Beban Operasional: Lebih dari Sekedar Jor-joran

Beban Penjualan: Naik 21,14%, dari Rp136,51 miliar ke Rp165,35 miliar.

Beban Administrasi: Lompat sampai 101,82%, dari Rp79,02 miliar ke Rp159,49 miliar.

Nah, beban admin yang meroket ini kayaknya PYFA lagi all-in banget buat benerin struktur operasional biar ready di dua pasar besar, Indonesia dan Australia. Mungkin transisi beban gaji tim ausie, beli tools baru, atau set standard biar makin “global-ready.” Tapi perlu diingat, ini kayak pedang bermata dua—kalau nggak di-manage, beban ini bisa jadi sandungan serius buat profit.



3. Laba (Rugi) Operasional: Taruhan Besar di Meja Ekspansi

Rugi Operasional: Dari Rp46,83 miliar ke Rp214,26 miliar (meledak 357,4%).

Rugi operasional yang makin dalam ini jadi semacam “reality check” dari ambisi PYFA. Dengan beban keuangan yang juga ikutan meledak, kita bisa lihat mereka lagi heavy leverage buat support operasional dan integrasi Probiotec. Kalau berhasil, ini bakal jadi boost besar buat mereka. Tapi kalau nggak? Aku nanya ini gais, hahahaa boleh jawab di komen.



4. Lonjakan Aset: Growth Berkelas atau Justru Overload?

Aset Lancar: Dari Rp570,54 miliar ke Rp1.712,82 miliar (naik 200,19%).

Aset Tidak Lancar: Dari Rp950,69 miliar ke Rp4.180,17 miliar (naik 339,79%).

Goodwill Probiotec ikutan numpuk di aset nggak lancar, nunjukin PYFA bisa jadi bayar “premium” buat brand value, teknologi, hak paten dan market access Probiotec. Jadi, posisi PYFA makin kelihatan fancy di laporan, tapi semuanya akan balik ke pertanyaan besar: bisa nggak mereka manfaatin semua aset ini buat hasilin cash flow yang nyata? Kalau nggak, ini cuma bakal jadi “harta karun” yang nggak bikin balance sheet berasa hidup.



5. Liabilitas yang Nge-gas Abis

Liabilitas Jangka Pendek: Dari Rp293,71 miliar ke Rp2.319,86 miliar (naik 689,78%).

Liabilitas Jangka Panjang: Dari Rp870,46 miliar ke Rp2.374,06 miliar (naik 172,79%).

Utang jangka pendeknya naik hampir 7 kali lipat! PYFA jelas lagi fun and run pakai utang buat nutup biaya operasional dan pendanaan akuisisi. Strategi ini risky, karena arus kas harus konsisten. Kalau nggak, semua liabilitas ini bisa jadi bom waktu yang bisa kapan aja meledak.



6. Ekuitas Lebih “Besar” dari Sebelumnya

Ekuitas: Dari Rp357,06 miliar ke Rp1.199,07 miliar (naik 235,81%).

Di tengah drama Akuisisi, ekuitas yang naik ini jadi “jaring pengaman” PYFA. Semoga bikin mereka lebih siap buat survive risiko finansial dari beban utang. Jadi, meskipun leverage mereka lagi gede-gedean, masih ada backup di ekuitas buat jaga stabilitas.



7. Arus Kas Operasional yang Udah Mulai “Nyala” Lagi

Arus Kas Operasional: Dari negatif Rp55,36 miliar (2023) ke positif Rp14,06 miliar (2024).

Oke, arus kas operasional balik positif, yang artinya bisnis inti mulai bisa generate cash. Tapi jangan buru-buru happy, karena arus kas investasi masih negatif Rp2,71 triliun buat akuisi. Untungnya Probiotec mulai kasih kontribusi, tapi PYFA harus tetap manage cash flow dengan ketat biar nggak berujung bergantung terus sama pendanaan eksternal alias utang.




Strategi “All In” Buat Naik Kelas Internasional


PYFA bener-bener lagi pasang taruhan besar dengan akuisisi Probiotec & rencana 7 perusahaan lainnya. Ini bakal jadi langkah besar kalau sinerginya bisa dieksekusi sesuai rencana. Dengan aset tak berwujud yang makin tebal dari Goodwill Probiotec, peluang mereka buat jadi pemain global di industri farmasi mulai keliatan. Tapi ya, langkah ini juga bawa beban besar yang nggak main-main.


Jadi, buat yang pengen invest kalimat yang pasnya mungkin "Go big or go home", PYFA ini kayak pisau bermata dua: ada potensi cuan buweeeesaaar banget dari ekspansi global, tapi juga risiko tinggi dari utang yang membengkak. Kalau integrasi ini sukses dan bisa efektif costnya, PYFA bisa jadi big player maybe malah jadi raksasa asia Pasific dengan bisnis yang makin kuat. Tapi kalau strategi ini goyah, gue cm bisa bilang "Go Home!"


We'll see, semoga ke Utara terus kek $PANI & $PTRO

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy