imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

### 1. Kinerja Keuangan
- Penurunan Laba: Pada 9 bulan pertama tahun 2024, BTPS mencatat laba bersih sebesar Rp771 miliar, turun 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini hanya mencapai 53% dari perkiraan internal dan 69% dari ekspektasi Bloomberg. ‼️
- Pertumbuhan Pinjaman dan Pendapatan: Buku pinjaman BTPS turun 1,1% secara kuartalan dan 13,4% secara tahunan, terutama disebabkan oleh penyaluran pinjaman yang terbatas. Pendapatan kuartal ketiga 2024 terpengaruh oleh hal ini, dengan provisi meningkat sebesar 14% untuk mengelola kualitas kredit, khususnya pada pinjaman berisiko tinggi. ‼️
- Fokus pada Kualitas Aset: Strategi BTPS bergeser ke peningkatan kualitas aset daripada mengejar pertumbuhan pinjaman. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) naik menjadi 3,6% di Q3 2024, naik 60 basis poin dari kuartal sebelumnya, menunjukkan adanya tantangan dalam pemulihan pinjaman dan kualitas nasabah. ‼️

### 2. Strategi Operasional dan Kualitas Kredit
- Strategi Regional: Portofolio pinjaman BTPS terkonsentrasi 61% di Jawa dan 39% di luar Jawa. Untuk mengurangi risiko, BTPS memperketat kriteria penyaluran di Jawa, berfokus pada nasabah dengan catatan pembayaran yang baik. Di luar Jawa, bank memperluas basis nasabah secara hati-hati dengan ukuran tiket pinjaman yang lebih kecil.
- Pengelolaan Pembayaran dan Provisi: BTPS memutuskan untuk tidak melakukan write-off dini, sehingga seluruh kinerja pinjaman dapat terlihat jelas, yang akhirnya meningkatkan provisi. Bank juga menerapkan dana solidaritas yang diikuti oleh 20,7% kelompok peminjam, yang dapat memberikan bantuan dalam mengatasi gagal bayar dengan cara pooling dana.

### 3. Posisi Pasar dan Inisiatif ESG
- Posisi Pasar: Rekomendasi untuk BTPS tetap “Hold” dengan target harga diturunkan menjadi Rp1.150 per saham dari Rp1.650, disebabkan oleh pemulihan kualitas pinjaman yang diperkirakan melambat. Harga saat ini di Rp1.125 menunjukkan potensi upside yang terbatas.
- Fokus ESG: BTPS memiliki skor ESG kombinasi B- dan berfokus pada inklusi keuangan, terutama melayani segmen tidak terlayani dan berpenghasilan rendah. Bank menunjukkan kemajuan dalam upaya ESG, khususnya dalam memberdayakan perempuan yang kurang terlayani, yang diproyeksikan akan meningkatkan profil ESG-nya di masa mendatang.

### 4. Prospek Masa Depan
- Tantangan Pertumbuhan dan Biaya Kredit: Dengan proyeksi yang disesuaikan untuk FY24-FY26, BTPS mengantisipasi penurunan EPS sekitar 27% selama periode ini, terutama karena proyeksi pertumbuhan pinjaman yang konservatif dan peningkatan provisi. Return on equity (ROE) diperkirakan akan meningkat secara bertahap hingga mencapai 14,5% pada tahun 2026.
- Risiko dan Peluang Utama: Risiko utama pemulihan BTPS mencakup biaya kredit yang tinggi dan pertumbuhan pinjaman yang lambat. Sebaliknya, peningkatan kualitas pinjaman atau pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan dapat meningkatkan posisi keuangan BTPS.

### Kesimpulan
$BTPS tengah mengalihkan fokusnya dari peningkatan volume pinjaman menuju perbaikan kualitas aset. Meskipun strategi ini dapat mendukung stabilitas jangka panjang, tingginya tingkat provisi dan pertumbuhan pendapatan yang stagnan dapat membatasi margin laba dalam waktu dekat.

Catatan lainnya: http://bit.ly/4a8K4E1

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy