imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mendeteksi Akumulasi Bandar Lewat Volume Change %, Relative Volume dan Average Volume

Selamat pagi bro dan sis trader.. Semoga jumat ini membawa berkah untuk kita semua.. Kali ini gue bakal breakdown nih cara buat analisa volume buat deteksi "big accumulation" dari bandar waktu main trading saham. Kita bahas mulai dari tiga indikator kunci: volume change %, relative volume (RVOL) dan average volume. Jadi lu pastinya tau kan kalau gerakan bandar itu bisa jadi clue besar buat dapetin profit legit.

Oke bro... Let's go!

1. Volume Change %

Ini basic banget bro tapi kalau ngerti mainnya bisa jadi insight yang powerful. Volume change % ngasih tahu kita seberapa gede lonjakan volume trading hari itu dibanding volume hari-hari sebelumnya. Kalau tiba-tiba volume change % ini melonjak drastis artinya ada minat beli/jual gede yang nggak biasa, bisa jadi dari retail atau... bandar.

馃搶 Kenapa Penting?
Lonjakan volume yang signifikan biasanya jadi tanda ada "hidden hand" yang masuk dan kemungkinan besar adalah bandar yang mulai ngumpulin atau jual gede-gedean. Tapi jangan langsung loncat ya karena lonjakan volume tanpa konteks harga tuh sering bikin kita salah paham. Misalnya kalau volume naik gila-gilaan tapi harga nggak naik-naik berarti itu bisa jadi fase akumulasi senyap dari bandar sebelum dorong harga naik.

馃搱 Cara Analisis Volume Change %
- Threshold Custom: Set threshold minimal buat deteksi lonjakan (contoh: kalau volume change > volume change mingguan).
- Compare with Price Action: Kalau harga naik tipis-tipis atau sideways tapi volume naik signifikan berarti ini clue yang bagus kalau bandar lagi akumulasi.
- Filtering Noise: Jangan gampang terjebak volume gede dari retail di saham-saham yang populer buat kaum ritel. Coba fokus di saham-saham yang mungkin kurang populer buat retail tapi ada pergerakan volume gede yang nggak wajar.

2. Relative Volume (RVOL)

Relative Volume atau RVOL itu semacam rasio volume hari ini dibandingkan sama volume rata-rata hari-hari sebelumnya. Misalnya RVOL = 2, artinya volume hari ini dua kali lipat dari rata-rata. RVOL biasanya kasih insight soal minat trading lebih dari biasanya. Nah kalau bandar main di suatu saham biasanya bakal kelihatan dari RVOL yang tiba-tiba "nyala" tanpa alasan jelas.

馃搶 Kenapa Penting?
RVOL tinggi ngasih sinyal kalau ada "interest" yang nggak biasa dari market. Kalau lu lihat RVOL naik tanpa ada news atau katalis lain, bisa jadi ini aksi senyap bandar yang lagi siap mainin harga. Banyak banget setup breakout kuat muncul dari saham-saham yang RVOLnya melonjak secara mendadak.

馃搱 Cara Analisis RVOL
- Cari Level RVOL Minimum: Buat gue, RVOL di atas 1,5-2 itu mulai menarik perhatian. Kalau sampai 3 atau lebih artinya minat trading udah sangat di atas rata-rata.
- Bandingkan dengan Sentimen Market: Kalau market lagi lesu tapi RVOL saham ini tinggi banget, ini patut dicurigain.
- Lihat Durasi RVOL Tinggi: Kalau RVOL tinggi terjadi terus-terusan beberapa hari bisa jadi itu adalah fase akumulasi yang panjang dari bandar. Mereka ngumpulin perlahan biar nggak kelihatan lonjakan harga signifikan.

3. Average Volume

Average volume atau rata-rata volume lebih kayak baseline buat bantu baca pola distribusi atau akumulasi. Volume rata-rata bisa kasih gambaran umum buat setting ekspektasi. Kalau volume hari ini jauh di atas rata-rata, kita langsung lihat dua indikator tadi (volume change % dan RVOL) untuk ngecek apakah ini memang ada potensi big move dari bandar atau cuma noise.

馃搶 Kenapa Penting?
Kalau lu ngerti average volume, lu bisa bedain kapan volume yang naik itu benar-benar berarti atau cuma kejutan jangka pendek. Average volume ini ibarat pondasi buat ngetrack trend terutama kalau mau lihat apakah volume yang muncul ini sustainable atau cuma impulsif.

馃搱 Cara Analisis Average Volume
- Baseline Threshold: Lu bisa hitung average volume buat 10 atau 20 hari terakhir, terus set threshold minimum volume buat entry atau setup signal.
- Kombinasi dengan Candlestick Pattern: Kalau lu lihat volume tiba-tiba di atas average tapi ada candle bullish kecil atau doji, ini bisa jadi clue kalau ada bandar akumulasi diam-diam.
- Average Volume dan Harga Sideways: Ketika harga bergerak sideways dengan volume rata-rata cenderung naik, itu indikasi akumulasi dari bandar yang bakal naikin harga dalam waktu dekat.


馃摑 Strategi Menggabungkan Tiga Indikator Ini

Nah gimana caranya pakai 3 indikator ini buat cari akumulasi bandar?

1. Cari Lonjakan Volume Change %: Pertama cek saham yang punya volume change tinggi di atas rata-rata. Kalau ada kenaikan signifikan, lu tandai sahamnya.

2. Cek RVOL: Kalau RVOL juga tinggi di saham itu tanpa ada news besar, kita punya clue tambahan kalau ada minat tak biasa yang bisa aja dari bandar. Fokus di saham dengan RVOL di atas 2 atau bahkan lebih.

3. Bandingkan dengan Average Volume: Lihat juga pergerakan harga dan average volumenya. Kalau volume tinggi tapi harga cenderung sideways atau bullish pelan-pelan artinya ada probabilitas kuat bahwa bandar lagi akumulasi buat pumping harga nantinya.

4. Cermati Candle Pattern: Sebagai tambahan, perhatikan candle pattern di saham yang memenuhi kriteria ini. Kalau candle menunjukkan bullish doji, hammer atau bullish engulfing dengan volume tinggi berarti itu jadi signal yang kuat.

5. Konfirmasi dengan Volume Analysis di Timeframe Lebih Kecil: Lihat timeframe lebih kecil (misal: 1 jam atau 30 menit) buat nyari apakah ada konsistensi volume tinggi di beberapa sesi yang bisa konfirmasi adanya akumulasi bandar.


馃拵 Insight

Pakai volume change %, RVOL dan average volume barengan bisa banget buat nangkep akumulasi bandar. Tapi inget perlu disiplin dan kesabaran buat nggak langsung loncat setiap kali volume naik. Perhatiin pola harga, durasi akumulasi dan jangan abaikan konfirmasi dari candle pattern.

Happy friday bro...

Random tags: $BBRI $BBCA $PANI $ASII $ANTM

Read more...
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy