$BISI LK Q3 2024: Piutang Masih Parah
Di postingan sebelumnya saya sudah bahas tentang piutang BISI di LK Q2 2024 yang parah banget https://stockbit.com/post/16206140
Di Q3 2024 ini, piutang BISI masih sama kondisinya. Piutang umur >90 hari masih tinggi. Coba cek satu - satu piutang BISI sesuai panduan pak Toto https://bit.ly/45FDAJu
Pertama, piutang yang umurnya di bawah 31 hari. Ini piutang yang cepet-cepet seharusnya masuk kas. Di 2023, jumlahnya Rp450 miliar, tapi di 2024 tinggal Rp107 miliar saja, turun drastis sekitar 76% ❌. Artinya, ada perubahan besar, mungkin penjualan kreditnya berkurang atau BISI jadi lebih cepat nagih. Kalau dilihat dari total aset dan pendapatan, jumlah ini memang lumayan buat ngejaga arus kas cepat.
Lanjut ke piutang 31-60 hari, yang seharusnya bisa tertagih dalam waktu sebulan lebih. Di sini juga turun tajam dari Rp305 miliar jadi Rp66 miliar, sekitar 78% ❌. Sama kayak sebelumnya, ini bisa karena penagihan lebih ketat atau mungkin ada perubahan kebijakan. Artinya, piutang jangka pendek jadi makin kecil porsinya. https://bit.ly/3YGX6Dc
Di kategori 61-90 hari, masih ada penurunan juga, dari Rp78 miliar di 2023 jadi Rp49 miliar di 2024, sekitar 37% ✅. Jumlah ini masih terbilang aman, tapi juga penting buat dipantau biar nggak makin lama tertagih. Kalau dipikir-pikir, ini lebih stabil dibanding kategori lain.
Nah, mulai masuk yang agak panjang, piutang 91-180 hari. Ini jumlahnya tetap besar, meski turun dari Rp173 miliar jadi Rp90 miliar, sekitar 48% ❌. Jumlah ini masih punya porsi cukup besar terhadap total piutang, jadi perlu lebih hati-hati. Kalau nggak ditagih cepat, bisa makin lama tertagih dan jadi beban tambahan buat perusahaan. https://bit.ly/3YGX6Dc
Terakhir, yang jadi perhatian utama adalah piutang di atas 180 hari atau yang umurnya udah lebih dari setengah tahun. Di sini, jumlahnya meledak dari Rp55 miliar di 2023 jadi Rp377 miliar di 2024, naik sekitar 583% ❌. Ini ngeri, karena piutang yang makin lama nggak tertagih biasanya makin susah diambil. Sekarang jumlahnya malah lebih dari setengah total piutang BISI. Dengan besarnya ini, risiko makin besar kalau nggak tertagih sama sekali.
Kalau seandainya manajemen BISI sampai harus menghapus piutang yang di atas 90 hari (alias dianggap nggak bakal tertagih), totalnya bakal rugi Rp467 miliar. Sementara, laba bersih 2024 cuma Rp125 miliar, yang artinya masih kurang sekitar Rp343 miliar buat nutupin kerugian ini ❌. Jadi, kalau piutang macet ini ditulis rugi semua, laba yang ada nggak bakal cukup buat nutup kerugian. Ini jelas bakal berpengaruh besar ke kondisi keuangan BISI secara keseluruhan. Bisa lihat contohnya di $SRIL $AISA $TELE, 3 perusahaan ini pernah melakukan write off piutang hingga akhirnya rugi gede. Semoga saja BISI tidak sampai harus melakukan write off piutang.
Piutang yang makin menumpuk di umur panjang bikin BISI perlu lebih ketat lagi soal nagih atau mungkin ngecek kebijakan kreditnya. Kalau dibiarkan, jumlah piutang macet ini bisa jadi beban besar yang menggerogoti laba dan arus kas perusahaan di tahun-tahun mendatang.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/2