Kasus kebangkrutan Sritex (SRIL) sebagai perusahaan tekstil besar di Indonesia, tengah menjadi perhatian, bahkan Presiden Prabowo memerintahkan empat menteri untuk turun tangan.
Masalah keuangan SRIL bermula dari neraca yang buruk, dengan kas hanya USD 45 juta dan hutang jangka pendek lebih dari USD 1 miliar pada Q1 2021, serta arus kas operasi yang negatif.
Akhirnya saham SRIL disuspensi sejak 18 Mei 2021 karena gagal membayar bunga MTN, dan saat ini masih menjalani proses PKPU hingga Desember 2024. Dengan ini SRIL berisiko untuk delisting yang menyebabkan investor kehilangan seluruh danannya.
Menurut kalian seberapa penting kita perlu analisa neraca perusahaan? Share di kolom komentar!
$IHSG $SRIL $WSKT $WSBP $BBCA