📶 TLKM 3Q24: Operasional Lemah, Kinerja di Bawah Ekspektasi
Telkom Indonesia ($TLKM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,9 T pada 3Q24 (-12% YoY, +4% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 menjadi Rp17,7 T (-9% YoY), di bawah ekspektasi karena hanya setara 71% dari estimasi FY24F konsensus.
Jumlah Pelanggan Stabil, ARPU Turun
Kinerja operasional terlihat lemah, dengan laba usaha pada 3Q24 turun secara tahunan menjadi Rp10,6 T (-15% YoY, +2% QoQ). Hasil ini membuat laba usaha selama 9M24 turun menjadi Rp32,4 T (-7% YoY), di bawah ekspektasi karena setara 72% dari estimasi FY24F konsensus. Jumlah pelanggan mobile pada 3Q24 relatif stabil (+0,1% YoY, -0,9% QoQ), tetapi average revenue per user (ARPU) turun signifikan (-11% YoY, -4% QoQ) ke level Rp43 ribu, yang kemungkinan besar dipicu oleh strategi fixed mobile convergence. Di sisi lain, jumlah pelanggan broadband meningkat (+10% YoY, +2% QoQ), meski ARPU turun ke level Rp235 ribu (-8% YoY, -2% QoQ).
Ruang Pertumbuhan Terbatas Akibat Penurunan Data Yield
Data yield pada 3Q24 turun menjadi Rp4 per Megabyte (-16% YoY, -7% QoQ) seiring kenaikan konsumsi data (+14% YoY, +4% QoQ) dan penurunan ARPU. Jika tren ini terus berlanjut, kami menilai ruang pertumbuhan akan terbatas karena peningkatan konsumsi data tidak berimbas pada peningkatan pendapatan.
Gap ARPU Turun, Kekhawatiran untuk Seindustri
ARPU segmen mobile TLKM di level Rp43,1 ribu pada 3Q24 membuat gap ARPU segmen mobile antara TLKM, XL Axiata ($EXCL), dan Indosat ($ISAT) semakin mengecil. Sebagai gambaran, ARPU TLKM berpotensi menjadi yang terbesar ke–2 di Indonesia (vs. EXCL: Rp44 ribu pada 2Q24, ISAT: Rp37,2 ribu pada 3Q24) jika EXCL dapat mempertahankan ARPU–nya pada 3Q24.
---------
Theodorus Melvin (@TheodorusMelvin)
Investment Analyst Stockbit