$GDST di 6M24 ada keuntungan selisih kurs Rp 10 miliar.
Tapi di 9M24, keuntungan itu hilang dan digantikan kerugian selisih kurs Rp 23 miliar.
Jadi selama Q3 2024 terjadi kerugian selisih kurs Rp 33 miliar.
Ini terjadi seiring penguatan kurs Rupiah terhadap USD sampai akhir September.
Kalau tak ada kerugian kurs maka Q3 harusnya masih mencatatkan laba secara kuartalan