đź’Š TSPC 3Q24: Laba Bersih Terdampak Rugi Kurs, Core Profit Lampaui Ekspektasi
Stockbit's take:
▪️ Tempo Scan Pacific ($TSPC) mencatatkan laba bersih sebesar Rp262 M pada 3Q24 (+1% YoY, -37% QoQ), sehingga laba bersih selama 9M24 menjadi Rp1,1 T (+14% YoY).
▪️ Laba bersih 3Q24 yang lemah ditekan oleh kerugian kurs yang tercatat pada pos beban lain–lain sebesar Rp161 M (vs. 3Q23: rugi Rp3 M, 2Q24: laba Rp64 M). Hal ini disebabkan oleh menguatnya kurs rupiah terhadap dolar AS ke level ~15.100 per akhir September 2024. Sebagai informasi, TSPC memiliki net cash dalam dolar AS sebesar ~US$125 juta per akhir September 2024, sehingga perseroan akan mengalami kerugian kurs ketika dolar AS melemah terhadap rupiah. Dengan kembali menguatnya dolar AS terhadap rupiah ke level ~15,700 per akhir Oktober 2024, terdapat potensi pembalikan kerugian kurs pada 4Q24.
▪️ Core Profit Lampaui Ekspektasi
Dengan mengesampingkan rugi kurs, core profit TSPC – yang merupakan laba bersih di luar keuntungan/kerugian kurs dan keuntungan yang tidak berulang – mencapai Rp423 M (+61% YoY, +21% QoQ) pada 3Q24, menandai level core profit secara kuartalan tertinggi sepanjang masa. Hasil tersebut membuat core profit selama 9M24 naik signifikan +83% YoY menjadi Rp1,1 T, melampaui ekspektasi kami karena setara 81% dari estimasi laba bersih FY24 Stockbit.
Kuatnya kinerja core profit utamanya didorong oleh: 1) kenaikan margin laba kotor seiring penurunan harga bahan baku dan revenue mix yang semakin baik; dan 2) beban operasional (opex) yang efisien. Dengan tren operasional yang solid, kami menilai penurunan harga saham yang terjadi pada perdagangan sesi I hari ini sebagai kesempatan untuk membeli saham TSPC (buy on weakness). Pada harga Rp2.620/lembar, TSPC diperdagangkan pada 8,2x FY24F P/E, valuasi yang atraktif menurut kami untuk prospek pertumbuhan yang dimiliki perseroan.
▪️ Penjualan Segmen–segmen Penting Tumbuh Solid
Meski pendapatan TSPC secara keseluruhan hanya tumbuh +3% YoY ke level Rp3,4 T pada 3Q24, hasil tersebut lebih disebabkan oleh lemahnya pendapatan segmen Distribusi (-12% YoY) yang memiliki margin rendah. Sementara itu, pendapatan segmen Farmasi (+10% YoY) serta Konsumer dan Kosmetik (+12% YoY) – yang kami nilai sebagai 2 segmen terpenting perseroan – tumbuh solid sesuai thesis investasi kami pada Unboxing TSPC [https://snips.stockbit.com/unboxing/tspc-ticking-all-the-boxes-growth-dividend-valuation].
Pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi pada kedua segmen tersebut berdampak positif pada margin laba kotor secara keseluruhan karena revenue mix yang lebih baik. Selain itu, margin laba kotor kedua segmen tersebut juga meningkat secara YoY seiring penurunan harga bahan baku.
▪️ Opex yang Terus Efisien
Opex pada 3Q24 hanya naik +2% YoY, jauh lebih rendah dibandingkan kenaikan margin laba kotor sebesar +12% YoY, sehingga menghasilkan kenaikan laba usaha sebesar +32% YoY ke level Rp512 M. Efisiensi opex dikontribusikan oleh terjaganya kenaikan biaya umum dan administrasi (+4% YoY) serta biaya iklan dan promosi (+2% YoY). Seperti yang telah kami tuliskan dalam Unboxing TSPC, pertumbuhan pendapatan yang lebih disebabkan oleh tren perubahan perilaku konsumen memberikan ruang bagi TSPC untuk lebih efisien dalam mengatur biaya iklan dan promosi.
------------
Edi Chandren (@edichand)
Investment Analyst Lead Stockbit